Rabu, 20 Juni 2012

8. Ketika laknat Allah tiba



Khutbah Jum'at Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Yakin
Jorong Cubadak Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 2 Oktober 2009


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ


”Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan juga ayat-ayat Kami itu, maka mereka Kami siksa disebabkan perbuatannya”. [Al A’raf 7;96]

Hadirin, jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,
Ujud ketundukan seorang muslim kepada Allah adalah selalu menyanjungkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepadanya karena tanpa nikmat itu hidup kita tidak berarti, apalagi nikmat iman dan islam yang merupakan nikmat terbesar dari Allah Swt, Shalawat dan salam selalu kita sampaikan kepada Muhammad Saw, Nabi akhir zaman yang telah menunjukkan kepada dunia tentang kebebasan hidup untuk memilih dan meraih kebenaran hakiki yaitu Al Islam.

Kemudian marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah Swt, yang diiringi amaliah ibadah sehari-hari yang merupakan implementasi rasa syukur kepada-Nya.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah,
Dengan tanpa perhitungan Allah mencurahkan nikmat-Nya kepada manusia sehingga manusia dapat hidup tentram dan damai dengan segala fasilitas yang disediakan.

”Dan sesungguhnya telah Kami muliakan Bani Adam dan telah Kami berikan ia kendaraan di darat dan di lautan dan telah Kami berikan rezeki yang baik-baik, dan telah Kami lebihkan ia dari kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan yang sebenar-benarnya dilebihkan” [Al Isra’ 17;70].

Semua fasilitas tersebut bila tidak dijaga dan dipelihara oleh manusia maka kecelakaan, kesusahan dan malapetaka akan turun, hal ini terjadi karena ulah kelengahan manusia dan kejahilannya,
”Telah hadir kerusakan di bumi dan di laut dengan sebab tangan manusia, yang akhirnya Allah rasakan kepada mereka ganjaran dari sebagian yang mereka kerjakan, supaya mereka mau kembali kepada jalan Tuhan”[Ar Rum 30;41].

Hidup akan tentram dan damai, bila memperoleh jaminan dari Allah sebagai penguasa alam semesta; sehingga tidak ada rasa takut dalam memelihara sarana kehidupan ini. Sangatlah sia-sia bila manusia terlepas dari jaminan Allah walaupun nikmat Allah masih diterima tetapi diiringi oleh turunnya murka dan laknat Allah. dalam surat Al A’raf 7;96 Allah berfirman,
”Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan juga ayat-ayat Kami itu, maka mereka Kami siksa disebabkan perbuatannya”.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah,
Begitu banyak sejarah yang terbentang di belakang kita yang dapat diambil sebagai pelajaranj, tadinya mereka jaya dibawah berkah Allah akhirnya hancur berantakan karena laknat Allah. Itu semua karena kekafiran dan keingkaran manusia sebagaimana halnya kaum ’Ad, Tsamud, Bani Israil serta hancurnya negeri Saba’, pada masa jayanya negeri ini dengan bendungan Maghribnya diperintah oleh seorang Ratu bernama Bulqis yang akhirnya dapat ditaklukkan dan diislamkan oleh Nabi Sulaiman. Karena tentram dan damainya negeri ini dengan kemakmuran kehidupan penduduknya sehingga terukir dengan indahnya dalam Al Qur’an sebagai sebutan ”Baldatun Thayibatun Warabbun Ghafur” yaitu Negeri Yang Baik Dibawah Ampunan Allah, sampai pada Dinasti Mahrib yang dilanjutkan oleh raja-raja yang tidak cakap dalam memerintah, menyebabkan runtuhnya negeri Saba ’ pada tingkat yang paling rendah.

Ketika terjadi hujan yang lebat dengan terus menerus, bendungan tersebut tidak mampu lagi menampung air yang semakin membanjir maka akhirnya bendungan Maghrib tersebut jebol dan hancur dengan menelan korban yang tidak sedikit dan negeri Saba’ hancur berantakan sebagai balasan atas kekufuran mereka, dalam surat As Saba’ Allah menerangkan;

,”Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar yang menghancurkan segalanya dan Kami ganti kebun-kebun mereka itu dengan kebun-kebun yang ditumbuhi pohon-pohon berbuah pahit dan semacam pohon cemara dan sedikit pohon bidara”[As Saba’ 34;16-17].

Laknat Allah akan tiba menimpa ummat Islam dalam berbagai segi, baik lahir maupun bathin disebabkan kesalahan manusia itu sendiri. Sejak awal ummat Islam telah diproklamirkan Allah sebagai ummat terbaik sebagai mana tersurat dalam surat Ali Imran 3;110,
”Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan di kalangan manusia karena menyeru kepada yang ma’rug dan mencegah kepada yang mungkar dan beriman kepada Allah”.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah,
Prediket ”Khairu Ummah” yaitu ummat terbaik akan pudar dan hilang dengan menemui beberapa kemunduran menggilas masa jaya yang pernah dikecap, julukan itu diganti dengan kemunduran ummat Islam yang diawali oleh beberapa sebab yang diungkapkan oleh Ustadz Amir Saqib Arselan dalam bukunya ”Kenapa ummat Islam mundur dan ummat lain maju”yaitu;

1. Yang membawa kemunduran ummat Islam ialah kebodohan yang menjadikan mereka tidak dapat membedakan antara tuak dan cuka, suka menerima perkataan kosong dan bohong, yang seakan-akan suatu keharusan yang harus diterimanya dan ia tidak mengerti akan penolaknya.

2. Kerusakan budi pekerti, hilangnya perangai yang selalu diperintahkan oleh Allah dan Al Qur’an.

3. Kerusakan budi pekerti dan kebejatan moral para pemimpin ummat.

4. Para ulama yang suka mendekatkan diri kepada para pejabat dan pemuka dalam pemerintahan atau raja yang hidup dengan kemewahan.

5. Sifat penakut dan pengecut yang tumbuh dalam diri ummat Islam setelah mereka menjadi ummat yang terkenal pemberani dan tidak takut mati

Semoga kita mampu meredakan laknat Allah dengan aktif beribadah dan berda'wah, dikabarkan dalam sebuah hadits bahwa ketika Allah memerintahkan malaikat untuk menghancurkan sebuah negeri, malaikat menyatakan bahwa dalam negeri itu ada seorang yang alim lagi shaleh, bahkan Allah menyuruh malaikat untuk menyegerakan musibah itu karena orang yang alim itu dia hanya shaleh individu tapi lalai untuk berda'wah.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم






Tidak ada komentar:

Posting Komentar