Rabu, 27 Juni 2012

26. Meneladani Akhlak Rasulullah


Khutbah Jum'at Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Yakin
Jorong Cubadak Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 1 Oktober 2010

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْوَاسِعِ الْعَظِيْمِ الْبِرِّ الرَّحِيْمِ خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ وَأَنْزَلَ الشَّرْعَ فَيَسَّرَهُ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، بَدَأَ الْخَلْقَ وَأَنْهَاهُ وَيَسَّرَ الْفُلْكَ وَأَجْرَاهُ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِي أُلُوْهِيَّتِهِ وَرُبُوْبِيَّتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْمَبْعُوْثُ إِلَى جَمِيْعِ بَرِيَّتِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ فِيْ سُنَتِهِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ اِتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،

Hadirin, sidang jum’at yang mulia,
Kembali kita hadir di rumah Allah ini untuk menyampaikan puji syukur kepada-Nya atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita sebagai bekal hidup dengan segala fasilitasnya, syukur tersebut dibuktikan dengan amaliah ibadah sehari-hari, salah satunya adalah melaksanakan shalat jum'at pada hari ini, yang kemudian diiringi dengan ibadah-ibadah lainnya sepanjang hari. Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, beliaulah pejuang kehidupan dan hak-hak azasi di dunia ini hingga kebenarannya diikuti oleh pengikutnya hingga akhir zaman. Suatu kewajiban bagi kita untuk meningkatkan iman hingga mencapai derajat taqwa dan menambah ibadah sehari-hari sehingga aktivitas yang dilakukan selalu berorientasi mencari ridha Allah Swt.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah,
Seorang muslim berkewajiban untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam seluruh asfek kehidupan karena memang kehadiran beliau di dunia ini untuk memperbaiki akhlak manusia, lebih jauh Allah menjelaskan tentang beliau;
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”[Al Ahzab 33;21]

Ada beberapa akhlak Rasulullah yang patut kita ikuti sepanjang sejarah kehidupan beliau, semua itu sebagai bekal hidup, agar kehidupan kita terarah dan hanya mengacu kepada keteladanan beliau, tidak layak kiranya kita menjadikan bintang film, pemain sepak bola, penyanyi sebagai teladan, apalagi mereka tersebut tidak jelas arah kehidupannya, inilah akhlak beliau yang kita kedepankan;

Pertama, beliau hidup di dunia ini semata-mata hanya mencari ridha Allah, tidak ada motivasi dunia, berupa harta dan kedudukan serta status sosial, walaupun semua itu dapat diperoleh. Inilah yang dipertanyakan oleh Abu Thalib kepada beliau sehubungan dengan datangnya serombongan kafir Quraisy menawarkan sesuatu kepada Muhammad, maka beliau menjawab;
“Wahai paman, seandainya mereka meletakkan bulan di pundakku sebelah kiri dan matahari sebelah kananku, agar aku meninggalkan da’wah ini, sungguh tidak akan berhenti sehingga aku mendapatkan kejayaan islam atau aku binasa karenanya”

Kedua, beliau adalah seorang nabi, setiap perkataan yang keluar dari mulutnya adalah perkataan yang benar, sehingga bercanda beliaupun tidak pernah keluar kedustaan, inilah yang diajarkan oleh Allah kepada para nabinya [22;30]. Dengan berkata benar dan jujur saja firman Allah yang disampaikan Rasulullah banyak ditentang oleh ummatnya,apalagi beliau berbohong, siapa yang mau mengikuti risalah ini, itulah peran beliau di masyarakat mendapat julukan “Al Amin” artinya orang yang dapat dipercaya segala tindakan dan ucapannya.

Ketiga, peran nabi Muhammad di dunia ini adalah menegakkan keadilan yaitu sikap dan sifat yang menempatkan sesuatu sesuai pada proforsinya. Selama ini kezhaliman telah menyengsarakan manusia, hukum hanya berpihak kepada penguasa sementara rakyat diabaikan, inilah yang sangat dibenci oleh Rasulullah sehingga keluarlah ucapan beliau,”seandainya anakku Fatimah mencuri maka pasti aku potong tangannya”. Allah berfirman dalam surat An Nahl 16;90

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Keempat, beliau mempunyai sifat jujur dan lurus sehingga para kafir Quraisy lebih senang menitipkan barang kepada nabi Muhammad padahal mereka sangat membencinya karena dianggap telah memporakporandakan persatuan mereka dan merusak tuhan-tuhannya. Ingat ketika hijrah, itulah makanya Rasulullah menyuruh Ali untuk tidur di kamar beliau, sebab tugas Ali besoknya adalah mengantarkan segala barang titipan tersebut kepada pemiliknya [33;70-71].

Hadirin, jama’ah jumat yang dirahmati Allah,
Kelima, dalam kehidupan sehari-hari Rasulullah mencontohkan kepada ummatnya pentingnya mencari rezeki yang halal, sebab barang haram akan mempengaruhi mental dan kepribadian seseorang. Idealnya, biarlah kita kaya raya asal semua diperoleh dari yang halal,namun sangat rusak seseorang bila sedikit atau banyak hartanya bergelimang dengan haram, baik haram zatnya, cara memperolehnya atau membelanjakannya, Allah memperingatkan kita semuanya melalui nabinya;
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang
baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”[Al Baqarah 2;172]

Seorang ummahat dizaman Rasulullah dahulu, bila suaminya berangkat kerja mencari nafkah, di depan pintu dia berpesan kepada suaminya,”Silahkan pergi mencari nafkah sebanyak-banyaknya namun yang halal, jangan kau bawa ke rumahku ini harta yang haram meskipun sedikit”.

Keenam, Rasulullah adalah seorang hamba yang senantiasa bersyukur kepada Allah, hal ini terlihat dari ibadah yang dilakukan, tahajud beliau dilakukan tiap malam sehingga menggugah perasaan Aisyah untuk bertanya, maka beliau menjawab,”Ini semua aku lakukan dalam rangka ujud syukur kepada Allah”. Yang dimaksud dengan disini adalah membelanjakan atau menggunakan sarana hidup yang diberikan Allah untuk kepentingan yang dikehendaki-Nya, Allah berfirman dalam surat Ibrahim 14;7

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Ketujuh, kesabaran beliau dalam menerima ujian sangatlah dipuji dan memang orang yang paling banyak mendapat ujian dari sekian manusia adalah para nabi sehingga beliau masuk dalam deretan nabi ulul azmi. Bagaimana perjalanan beliau dalam menyampaikan da’wah di Thaif, dikejar dan dilempari dengan batu, pernah pula beliau diludahi, diancam oleh Da’tsur dengan pedang terhunus, dikejar oleh Suraqah bin Salul saat hijrah, serta musibah- musibah lainnya, tapi beliau tetap tegar dan kokoh menghadapi semua itu.

Kedelapan, ciri khas Rasulullah untuk tampil di dunia ini hanya semata-mata untuk membela agama Allah, menegakkan dienul haq yaitu Al Islam, sehingga segala tawaran yang diberikan kepada beliau sejak dari harta, tahta, wanita semuanya ditepis tanpa ragu dan takut kepada siapapun.

Kesembilan, Rasulullah mempunyai akhlak mulia yaitu tegas kepada orang-orang kafir. Bukan berarti kasar dan begis kepada mereka, tapi sikap hidup yang jelas, apalagi berkaitan dengan aqidah tentu tidak ada tawar menawarnya. Hal ini pernah terjadi ketika beliau diajak untuk menyembah berhala seminggu kemudian kafir Quraisypun menyembah Allah seminggu secara bergantian. Dengan tegas beliau menjawab melalui firman Allah dalam surat Al Kafirun; 1-6
“Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Suatu ketika Umar bin Khattab memegang selembar kitab Taurat, melihat itu lansung Rasulullah memerintahkan agar menyingkirkan kitab itu dengan sabdanya,”Andaikata Musa hadir hari ini disini tentu dia akan meninggalkan itu dan beriman kepada Al Qur’an”

Kesepuluh, beliau adalah seorang pemimpin yang cinta kepada ummatnya yang tergambar dari peristiwa hijrah, beliau kerahkan dahulu semua ummatnya untuk berangkat hijrah sementara beliau bertahan menghadang lawan di Mekah bersama Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib. Peristiwa lain yaitu saat beliau mengakhiri hidup ini, kata-kata yang terucap hanya tiga yaitu; shalat, wanita dan ummatku. Mana ada pemimpin yang memikirkan ummatnya dan rakyat saat mengakhiri kehidupan ini,selain beliau. Demikian pula halnya nanti di akherat orang yang paling sibuk adalah Rasulullah, beliau tidak akan masuk syurga sebelum jelas posisi ummatnya dan tidak sedikit ummatnya mendapat syafaat di akherat kelak karena cinta dan kasih beliau.

Masih banyak lagi akhlak Rasulullah yang dapat kita jadikan teladan dalam kehidupan ini agar hidup kita baik dan sesuai dengan wahyu Allah dan memang ketika Aisyah ditanya oleh salah seorang sahabat tentang akhlak Rasul, dia menjawab,”Akhlak Rasul itu adalah Al Qur’an”. Tinggal kita lagi untuk menterjemahkan islam itu melalui akhlak dalam keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara, ingat pantun yang disampaikan Buya Hamka,”Diribut runduk padi, dicupak Datuk Tumenggung, hidup tidak berbudi,duduk tegak kemari canggung”, [Mdr,2009]

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar