Kamis, 20 Februari 2014

112. Sebab Penyakit Hati




Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Huda
Jorong Balai Pandan Nagari Cupak
Kecamatan Gunung Talang
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 21 Februari  2014.M / 22 Rabiul Akhir  1435.H

 
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم 



Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat
Ujud ketundukan seorang muslim kepada Allah adalah selalu menyanjungkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepadanya  karena tanpa nikmat itu hidup kita tidak berarti, apalagi nikmat iman dan islam yang merupakan nikmat terbesar dari Allah Swt,  semoga kita mampu membuktikan syukur itu dalam amaliyah ibadah yang kita lakukan.

Shalawat dan salam selalu kita sampaikan kepada Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, Nabi akhir zaman yang telah menunjukkan kepada dunia tentang kebebasan hidup untuk memilih dan meraih kebenaran hakiki yaitu Al Islam, dengan tidak melupakan para syuhada', para sahabat dan keluarga dan kaum kerabat beliau hingga akhir zaman.

Dari mimbar ini khatib mengajak kita semua untuk meningkatkan keimanan  dan ketaqwaan kepada Allah Swt, yang diiringi amaliah ibadah sehari-hari yang merupakan implementasi rasa syukur kepada-Nya. Adapun tema khutbah pada hari ini adalah " Sebab Penyakit Hati".

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ.
"Ketahuilah bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal darah, apabila ia baik maka seluruh tubuh akan baik, dan apabila rusak maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah ia adalah hati." (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Sesungguhnya perkara hati merupakan perkara yang besar, sehingga Allah menurunkan kitab suciNya untuk memperbaiki hati
Hal yang menekankan pentingnya memperhatikan hati adalah bahwa Allah menjadikan hati -sesuai hikmah dan ilmuNya- sebagai tempat bagi cahaya dan petunjukNya. Hati adalah tempat ilmu pengetahuan. Melalui hati, manusia dapat mengenal Rabbnya. Dengan hati, manusia mengenal nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya. Dengan hati, manusia dapat menghayati ayat-ayat syar'iyahNya. Allah berfirman,

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur`an ataukah hati mereka terkunci." (Muhammad: 24).
Ayat ini menjelaskan bahwa hati manusia apabila terkunci, maka ia tidak akan dapat memperhatikan dan merenungkan ayat-ayat syar'iyahNya.
Dengan hati pula manusia dapat merenungkan ayat-ayat kauniyah, yaitu ciptaan Allah yang ada di jagad raya ini dan yang ada di dalam jiwa.
Allah Ta’ala berfirman,

"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj: 46).
Melalui ayat ini, Allah menjelaskan bahwa yang menjadi sandaran di dalam mengambil pelajaran terhadap ayat-ayat kauniyah Allah dalam jagat raya dan dalam jiwa adalah kecerdasan dan kesadaran hati.
Dan hal lain yang menekankan pentingnya menjaga hati ada-lah bahwa hati merupakan kendaraan yang digunakan seseorang untuk dapat menempuh perjalanan menuju akhirat. 

Faktor penyebab lain yang menekankan pentingnya menjaga hati adalah bahwa salah satu sifat hati yang utama adalah mudah berbalik dan suka berubah. Hati sangat mudah berubah, gampang berbuat, dan tidak menentu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلَابًا مِنَ الْقِدْرِ إِذَا اجْتَمَعَتْ غَلْيًا.
"Sungguh, hati anak Adam itu sangat (mudah) berbolak-balik dari-pada bejana apabila ia telah penuh dalam keadaan mendidih." (HR. Ahmad). 
Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat
Pada kesempatan kali ini khatib akan membahas tema penyakit hati yaitu;

1. Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. orang yang syirik adalah orang yang bergantung kepada selain Allah. Bergantung kepada selain Allah adalah perusak hati yang paling besar. Tidak ada perusak yang lebih berbahaya daripada perusak hati ini, dan tidak ada yang memutuskan kemaslahatan dan kebahagiaan orang melainkan perusak ini. Karena bila seseorang bergantung kepada selain Allah,  maka Allah Ta’ala akan  mewakilkan urusannya kepada sesuatu yang menjadi tempat dia bergantung tersebut, dan Dia menghinakannya karena tindakannya tergantung kepada selainNya itu. Dia telah kehilangan kesempatan memperoleh tujuannya dari Allah Ta’ala karena dia telah bergantung kepada selain Allah, dan karena dia telah berpaling kepada selainNya. Sehingga bagiannya untuk Allah tidak diterima, sedangkan angan-angannya untuk selain Allah tidaklah sampai.
Allah Ta’ala berfirman, 

"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82).

Maka orang yang paling terlantar adalah orang yang bergantung kepada selain Allah, karena sesuatu yang hilang darinya berupa kemaslahatan, kebahagiaan dan kesenangannya adalah lebih besar daripada sesuatu yang dia dapatkan dari ketergantungannya kepada selain Allah. Bahkan sesuatu yang dia dapatkan itu pun nampak akan hilang dan punah.

Hadirin Rahimakumullah
Perumpamaan orang yang bergantung kepada selain Allah Ta’ala adalah laksana orang yang berlindung dari panas dan dingin di bawah sarang laba-laba yang merupakan bangunan yang paling rapuh dan lemah. 

Secara global, pondasi dan kaidah dasar kemusyrikan yang di atasnya dibangun sesuatu adalah sikap bergantung kepada selain Allah, dan orang yang melakukannya mendapatkan celaan dan keterlantaran, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

"Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra`: 22). 

2. Mengikuti Nafsu dan Melakukan dosa
Syahwat dan dosa merupakan penyebab kedua kerusakan hati. Allah Ta’ala berfirman,

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa naf-sunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (Al-Jatsiyah: 23). 

Semua dosa, baik yang besar maupun yang kecil itu merusak hati dan mengeruhkan kebersihannya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan agar semua dosa ditinggalkan. Maka setiap orang yang beriman wajib meninggalkan dosa yang lahir maupun yang batin, apalagi dosa-dosa hati sangat berbahaya dan mematikan. Di antara dosa hati yang tersembunyi adalah riya' yang dapat merusak amal, ujub yang bisa menjadikan amal bagai abu yang bertebaran, dan dengki yang dapat menghapus pahala-pahala kebajikan dan memperbanyak dosa. 

Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat
Imam Ibnul Qayyim memasukkan beberapa hal ke dalam kelompok nafsu yang merusak hati, yaitu, terlalu banyak bergaul, terlalu banyak terbang dalam angan-angan, terlalu kenyang, dan terlalu banyak tidur. 

        1.Terlalu Banyak Bergaul
Pengaruh-pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh terlalu banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik adalah penuhnya hati oleh asap nafas manusia hingga ia menjadi hitam, menyebabkannya terpecah-belah dan bercerai-berai, gundah gulana dan tertekan, karena menanggung beban yang tidak mampu ditanggungnya berupa rekan-rekan yang buruk, kelalaiannya dari perhatian terhadap maslahat-maslahatnya sendiri, terlalu sibuk dengan rekan-rekan dan masalah-masalah mereka, dan pikirannya terpecah di lembah tuntutan dan kehendak mereka.

Betapa banyak akibat yang ditimbulkan oleh terlalu banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak karuan, seperti turunnya hukuman, dan menolak datangnya kenikmatan. Ia menurunkan ujian, dan membatalkan anugerah, dan ia menjerumuskan ke dalam bahaya yang besar.
Perangai terlalu banyak bergaul terjadi, karena cinta terhadap dunia untuk melampiaskan keinginan individu terhadap lainnya, bila hakikatnya tersingkap maka ia akan berubah menjadi permusuhan, kemudian orang yang terlalu banyak bergaul akan menyesal, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama rasul.' Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari al-Qur`an ketika al-Qur`an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29). 

Itulah kondisi semua orang yang berserikat dalam suatu tujuan. Mereka saling menyayangi selama saling tolong menolong dalam usaha mencapainya. Bila tujuan itu tidak tercapai maka timbullah penyesalan, kesedihan, dan rasa sakit. Akhirnya cinta itupun berbalik menjadi kebencian, satu sama lain saling melaknat dan menyakiti, sehingga tujuan itupun berubah menjadi kesedihan dan siksaan, sebagaimana yang dapat disaksikan di dunia ini berupa kondisi orang yang berserikat dalam kehinaan bila mereka telah dihukum dan disiksa. Jadi setiap orang yang saling tolong-menolong dan menyayangi dalam kebatilan pasti akan beralih menjadi permusuhan dan kebencian. 

Hadirin Rahimakumullah 

         2.Terlalu Banyak Terbang dalam Angan-angan
Perusak hati selanjutnya adalah, 'terlalu banyak berangan-angan' yang mana ia akan menjadi bencana bagi seorang yang berilmu. Sebagaimana  dinyatakan bahwa berangan-angan adalah modal bagi orang yang bangkrut, dan kendaraannya menuju janji-janji setan berupa khayalan-khayalan yang mustahil dan kebohongan. Angan-angan kosong dan khayalan-khayalan yang batil akan selalu bermain-main dengan para pengendaranya, sebagaimana anjing bermain-main dengan daun kering. Angan-angan kosong dan khayalan-khayalan yang batil adalah barang berharga bagi orang yang berjiwa hina, murah dan rendah. 

Pemilik kemauan yang tinggi dan cita-cita yang mulia meletakkan harapannya pada ilmu, iman, dan amal yang mendekatkan dirinya kepada Allah Ta’ala. Harapan orang yang mulia ini adalah iman, cahaya, dan hikmah. Sedangkan angan-angan bagi mereka adalah tipu daya dan kebohongan. 

Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memuji orang yang berharap kebaikan, bahkan dalam beberapa hal rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjanjikan pahala baginya seperti orang yang melakukan kebaikan tersebut. Seperti bila ada orang yang berharap begini, "Bila aku memiliki harta, maka aku akan beramal seperti Fulan, yang mengamalkan hartanya karena takwa kepada Tuhannya. Dia menjalin silaturahim dengannya dan mengeluarkan hak fakir miskin darinya." Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan,  "Kedua orang tersebut sama pahalanya." (HR. Ibnu Majah).

Hadirin Sidang Jum'at Rahimakumullah
        3.Terlalu Kenyang

Perkara perusak hati berikutnya adalah makanan. Perusak hati dari makanan ada dua macam: 

Pertama, sesuatu yang merusak dari dirinya sendiri dan dzatnya sendiri, yaitu perkara-perkara yang diharamkan. Yang pertama ini juga terbagi dua: Perkara yang haram karena hak Allah Ta’ala, seperti bangkai dan darah, daging babi, hewan buas yang memiliki taring, burung yang memiliki cakar. Dan ada perkara yang diharamkan karena hak hamba,  seperti: Harta curian, harta dari hasil ghasab, dan harta rampasan serta harta yang diambil dari pemiliknya tanpa keridhaan, baik dengan kekuatan atau dengan cara yang tercela. 

Kedua, sesuatu yang merusak diri seseorang karena melebihi kadar dan batasnya, seperti berlebihan dalam perkara yang halal, terlalu kenyang, yang menyebabkan seseorang tidak bersemangat dalam beribadah, dan dia sibuk dengan urusan perut. Bila dia terlalu banyak makan, maka dia akan sibuk dengan urusan untuk menjaga kesehatan dan mengurangi lemak dan kolesterol, menderita karena terlalu gemuk, dan kekuatan syahwat lebih dominan. Setan pun menjalar di dalamnya karena dia menjalar lewat darah manusia. Maka puasa dapat menyempitkan penyebarannya dan menutup jalannya. Sedangkan kondisi kenyang menjadikan setan leluasa dan lebih luas bergerak. Dan barangsiapa yang makan banyak, minum banyak, maka dia banyak tidur, sehingga dia pun merugi sangat banyak. Dalam hadits yang masyhur disebutkan,

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ، بِحَسْبِ الْآدَمِيِّ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَاعِلاً فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ.
"Tidak ada yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih buruk dari pada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan yang menguatkan otot-ototnya, namun bila dia harus memakan makanan yang banyak, maka hendaklah dia mengatur sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk nafas-(nya)." (HR. at-Tirmidzi). 

Bila seorang muslim terjerumus dalam 'terlalu banyak makan', maka dia pun tidak akan selamat dari bencana 'terlalu banyak tidur', karena keduanya merupakan suatu kelaziman. 

      4.Terlalu Banyak Tidur


Sesungguhnya 'terlalu banyak tidur' adalah termasuk perusak hati karena ia bisa mematikannya, memberatkan badan, menyia-nyiakan waktu, mewariskan banyak kealfaan, kelalaian, dan kemalasan. Di antara 'perkara terlalu banyak tidur' ini ada yang tergolong sangat dibenci, dan ada yang berbahaya dan tidak bermanfaat bagi jasmani. Dan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur pada saat sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tidur di  awal malam adalah lebih terpuji dan lebih bermanfaat daripada tidur di akhir malam. Tidur di tengah hari lebih bermanfaat daripada tidur di salah satu ujungnya. Dan setiap tidur yang lebih mendekat ke salah satu ujung siang hari, maka manfaatnya semakin berkurang dan bahayanya semakin besar, apalagi tidur di waktu Ashar, dan tidur sehabis Shubuh (tidaklah dilakukan) melainkan oleh orang-orang yang bergadang malam.
 
Dan di antara tidur yang makruh adalah tidur antara sesudah shalat Shubuh hingga terbit matahari, karena waktu ini adalah waktu yang sangat menguntungkan (untuk mengumpulkan rizki). Dan menurut para peniti jalanNya, bahwa 'berjalan-jalan' setelah Shubuh memiliki keistimewaan yang sangat besar. Bahkan bila orang berjalan sepanjang malam, maka keistimewaannya tidak akan sama dengan 'berjalan-jalan' sehabis shubuh hingga matahari terbit, karena ia adalah awal siang dan pembukanya, waktu turunnya rizki, terjadi-nya pembagian jatah, dan terbukanya keberkahan. Dari waktu ini-lah, siang beranjak. Dan hukum lainnya mengikuti hukum waktu-waktu tersebut di atas, dan sebaiknya 'tidur di pagi hari' tidaklah dilakukan kecuali karena terpaksa. 

Secara umum, tidur yang paling seimbang dan bermanfaat adalah tidur di pertengahan awal malam, sampai seperenam terakhir. Dan kadarnya delapan jam. Inilah tidur yang paling seimbang menurut para drkter. Dan bila tidurnya lebih atau kurang maka akan berpengaruh sesuai dengan kadarnya. 

            Semoga dengan khutbah yang singkat ini kita bisa menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit hati, sehingga aqidah kita bersih dari syirik, ibadah kita bersih dari bid’ah dan meninggalkan segala hal yang menjerumuskan kita ke dalam kemaksiatan,
[Sumber; Luqman Hakim, M.HI. , Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi ke-2, Darul Haq Jakarta. Diposting oleh: Abu Nabiel).:: COmpiled by oriro™ ::

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُم