Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis
Denros
Di Masjid Nurul
Huda
Jorong Balai
Pandan Nagari Cupak
Kecamatan Gunung
Talang
Kabupaten Solok
Sumatera Barat
Tanggal 21
Februari 2014.M / 22 Rabiul Akhir 1435.H
إِنّ
الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ
اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ... فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ... فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم ;ِ
Hadirin Sidang
Jum’at yang Terhormat
Ujud ketundukan seorang muslim kepada
Allah adalah selalu menyanjungkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan
Allah kepadanya karena tanpa nikmat itu
hidup kita tidak berarti, apalagi nikmat iman dan islam yang merupakan nikmat
terbesar dari Allah Swt, semoga kita
mampu membuktikan syukur itu dalam amaliyah ibadah yang kita lakukan.
Shalawat dan salam selalu kita
sampaikan kepada Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, Nabi akhir zaman
yang telah menunjukkan kepada dunia tentang kebebasan hidup untuk memilih dan
meraih kebenaran hakiki yaitu Al Islam, dengan tidak melupakan para syuhada',
para sahabat dan keluarga dan kaum kerabat beliau hingga akhir zaman.
Dari mimbar ini khatib mengajak
kita semua untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah Swt, yang diiringi amaliah ibadah sehari-hari
yang merupakan implementasi rasa syukur kepada-Nya. Adapun
tema khutbah pada hari ini adalah " Sebab Penyakit Hati".
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ.
"Ketahuilah bahwa di dalam tubuh terdapat
segumpal darah, apabila ia baik maka seluruh tubuh akan baik, dan apabila rusak
maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah ia adalah hati." (HR.
al-Bukhari dan Muslim).
Sesungguhnya
perkara hati merupakan perkara yang besar, sehingga Allah menurunkan kitab
suciNya untuk memperbaiki hati
Hal yang menekankan
pentingnya memperhatikan hati adalah bahwa Allah menjadikan hati -sesuai hikmah
dan ilmuNya- sebagai tempat bagi cahaya dan petunjukNya. Hati adalah tempat ilmu pengetahuan. Melalui hati,
manusia dapat mengenal Rabbnya. Dengan hati, manusia mengenal nama-nama Allah
dan sifat-sifat-Nya. Dengan hati, manusia dapat menghayati ayat-ayat
syar'iyahNya. Allah berfirman,
"Maka
apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur`an ataukah hati mereka terkunci."
(Muhammad: 24).
Ayat ini menjelaskan bahwa hati manusia
apabila terkunci, maka ia tidak akan dapat memperhatikan dan merenungkan
ayat-ayat syar'iyahNya.
Dengan hati pula
manusia dapat merenungkan ayat-ayat kauniyah, yaitu ciptaan Allah yang ada di
jagad raya ini dan yang ada di dalam jiwa.
Allah Ta’ala berfirman,
Allah Ta’ala berfirman,
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka
bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya
bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada."
(Al-Hajj: 46).
Melalui ayat ini, Allah menjelaskan bahwa
yang menjadi sandaran di dalam mengambil pelajaran terhadap ayat-ayat kauniyah
Allah dalam jagat raya dan dalam jiwa adalah kecerdasan dan kesadaran hati.
Dan hal lain yang menekankan pentingnya
menjaga hati ada-lah bahwa hati merupakan kendaraan yang digunakan seseorang
untuk dapat menempuh perjalanan menuju akhirat.
Faktor penyebab lain yang menekankan pentingnya menjaga hati adalah bahwa
salah satu sifat hati yang utama adalah mudah berbalik dan suka berubah. Hati
sangat mudah berubah, gampang berbuat, dan tidak menentu. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلَابًا مِنَ الْقِدْرِ إِذَا اجْتَمَعَتْ غَلْيًا.
"Sungguh,
hati anak Adam itu sangat (mudah) berbolak-balik dari-pada bejana apabila ia
telah penuh dalam keadaan mendidih." (HR. Ahmad).
Hadirin Sidang Jum’at yang
Terhormat
Pada kesempatan kali ini khatib akan membahas tema penyakit hati yaitu;
Pada kesempatan kali ini khatib akan membahas tema penyakit hati yaitu;
1. Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan
sesuatu yang lain. orang yang syirik adalah orang yang bergantung kepada selain
Allah. Bergantung kepada selain Allah adalah perusak hati yang paling besar.
Tidak ada perusak yang lebih berbahaya daripada perusak hati ini, dan tidak ada
yang memutuskan kemaslahatan dan kebahagiaan orang melainkan perusak ini.
Karena bila seseorang bergantung kepada selain Allah, maka Allah Ta’ala akan mewakilkan urusannya kepada sesuatu yang
menjadi tempat dia bergantung tersebut, dan Dia menghinakannya karena
tindakannya tergantung kepada selainNya itu. Dia telah kehilangan kesempatan
memperoleh tujuannya dari Allah Ta’ala karena dia telah bergantung kepada
selain Allah, dan karena dia telah berpaling kepada selainNya. Sehingga bagiannya
untuk Allah tidak diterima, sedangkan angan-angannya untuk selain Allah tidaklah
sampai.
Allah Ta’ala berfirman,
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan
selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali
tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan
(pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan
menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82).
Maka orang yang
paling terlantar adalah orang yang bergantung kepada selain Allah, karena
sesuatu yang hilang darinya berupa kemaslahatan, kebahagiaan dan kesenangannya
adalah lebih besar daripada sesuatu yang dia dapatkan dari ketergantungannya
kepada selain Allah. Bahkan sesuatu yang dia dapatkan itu pun nampak akan
hilang dan punah.
Hadirin Rahimakumullah
Perumpamaan orang yang bergantung kepada
selain Allah Ta’ala adalah laksana orang yang berlindung dari panas dan dingin
di bawah sarang laba-laba yang merupakan bangunan yang paling rapuh dan lemah.
Secara global,
pondasi dan kaidah dasar kemusyrikan yang di atasnya dibangun sesuatu adalah
sikap bergantung kepada selain Allah, dan orang yang melakukannya mendapatkan
celaan dan keterlantaran, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
"Janganlah
kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela
dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra`: 22).
2. Mengikuti Nafsu dan Melakukan dosa
Syahwat dan dosa merupakan penyebab kedua kerusakan hati. Allah Ta’ala berfirman,
Syahwat dan dosa merupakan penyebab kedua kerusakan hati. Allah Ta’ala berfirman,
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa naf-sunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakah yang akan memberinya
petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran?" (Al-Jatsiyah: 23).
Semua dosa, baik yang besar maupun yang
kecil itu merusak hati dan mengeruhkan kebersihannya. Oleh karena itu, Allah
memerintahkan agar semua dosa ditinggalkan. Maka setiap orang yang beriman
wajib meninggalkan dosa yang lahir maupun yang batin, apalagi dosa-dosa hati
sangat berbahaya dan mematikan. Di antara dosa hati yang tersembunyi adalah riya'
yang dapat merusak amal, ujub yang bisa menjadikan amal bagai abu yang bertebaran,
dan dengki yang dapat menghapus pahala-pahala kebajikan dan memperbanyak dosa.
Hadirin Sidang Jum’at yang
Terhormat
Imam Ibnul Qayyim memasukkan beberapa hal ke dalam kelompok nafsu yang merusak hati, yaitu, terlalu banyak bergaul, terlalu banyak terbang dalam angan-angan, terlalu kenyang, dan terlalu banyak tidur.
Imam Ibnul Qayyim memasukkan beberapa hal ke dalam kelompok nafsu yang merusak hati, yaitu, terlalu banyak bergaul, terlalu banyak terbang dalam angan-angan, terlalu kenyang, dan terlalu banyak tidur.
1.Terlalu Banyak Bergaul
Pengaruh-pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh terlalu banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik adalah penuhnya hati oleh asap nafas manusia hingga ia menjadi hitam, menyebabkannya terpecah-belah dan bercerai-berai, gundah gulana dan tertekan, karena menanggung beban yang tidak mampu ditanggungnya berupa rekan-rekan yang buruk, kelalaiannya dari perhatian terhadap maslahat-maslahatnya sendiri, terlalu sibuk dengan rekan-rekan dan masalah-masalah mereka, dan pikirannya terpecah di lembah tuntutan dan kehendak mereka.
Pengaruh-pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh terlalu banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik adalah penuhnya hati oleh asap nafas manusia hingga ia menjadi hitam, menyebabkannya terpecah-belah dan bercerai-berai, gundah gulana dan tertekan, karena menanggung beban yang tidak mampu ditanggungnya berupa rekan-rekan yang buruk, kelalaiannya dari perhatian terhadap maslahat-maslahatnya sendiri, terlalu sibuk dengan rekan-rekan dan masalah-masalah mereka, dan pikirannya terpecah di lembah tuntutan dan kehendak mereka.
Betapa banyak akibat yang ditimbulkan oleh
terlalu banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak karuan, seperti turunnya
hukuman, dan menolak datangnya kenikmatan. Ia menurunkan ujian, dan membatalkan
anugerah, dan ia menjerumuskan ke dalam bahaya yang besar.
Perangai terlalu banyak bergaul terjadi,
karena cinta terhadap dunia untuk melampiaskan keinginan individu terhadap
lainnya, bila hakikatnya tersingkap maka ia akan berubah menjadi permusuhan,
kemudian orang yang terlalu banyak bergaul akan menyesal, sebagaimana Allah
Ta’ala berfirman,
"Dan
(ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya
berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama rasul.'
Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu
teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari al-Qur`an ketika
al-Qur`an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).
Itulah kondisi semua orang yang berserikat
dalam suatu tujuan. Mereka saling menyayangi selama saling tolong menolong
dalam usaha mencapainya. Bila tujuan itu tidak tercapai maka timbullah
penyesalan, kesedihan, dan rasa sakit. Akhirnya cinta itupun berbalik menjadi
kebencian, satu sama lain saling melaknat dan menyakiti, sehingga tujuan itupun
berubah menjadi kesedihan dan siksaan, sebagaimana yang dapat disaksikan di
dunia ini berupa kondisi orang yang berserikat dalam kehinaan bila mereka telah
dihukum dan disiksa. Jadi setiap orang yang saling tolong-menolong dan
menyayangi dalam kebatilan pasti akan beralih menjadi permusuhan dan kebencian.
Hadirin Rahimakumullah
2.Terlalu Banyak Terbang dalam Angan-angan
Perusak hati selanjutnya adalah, 'terlalu banyak berangan-angan' yang mana ia akan menjadi bencana bagi seorang yang berilmu. Sebagaimana dinyatakan bahwa berangan-angan adalah modal bagi orang yang bangkrut, dan kendaraannya menuju janji-janji setan berupa khayalan-khayalan yang mustahil dan kebohongan. Angan-angan kosong dan khayalan-khayalan yang batil akan selalu bermain-main dengan para pengendaranya, sebagaimana anjing bermain-main dengan daun kering. Angan-angan kosong dan khayalan-khayalan yang batil adalah barang berharga bagi orang yang berjiwa hina, murah dan rendah.
Pemilik kemauan yang tinggi dan cita-cita
yang mulia meletakkan harapannya pada ilmu, iman, dan amal yang mendekatkan
dirinya kepada Allah Ta’ala. Harapan orang yang mulia ini adalah iman, cahaya,
dan hikmah. Sedangkan angan-angan bagi mereka adalah tipu daya dan kebohongan.
Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam memuji orang yang berharap kebaikan, bahkan dalam beberapa hal
rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjanjikan pahala baginya seperti
orang yang melakukan kebaikan tersebut. Seperti bila ada orang yang berharap
begini, "Bila aku memiliki harta,
maka aku akan beramal seperti Fulan, yang mengamalkan hartanya karena takwa
kepada Tuhannya. Dia menjalin silaturahim dengannya dan mengeluarkan hak fakir
miskin darinya." Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan, "Kedua
orang tersebut sama pahalanya." (HR. Ibnu Majah).
Hadirin Sidang Jum'at
Rahimakumullah
3.Terlalu Kenyang
Perkara perusak hati berikutnya adalah makanan. Perusak hati dari makanan ada dua macam:
3.Terlalu Kenyang
Perkara perusak hati berikutnya adalah makanan. Perusak hati dari makanan ada dua macam:
Pertama, sesuatu yang
merusak dari dirinya sendiri dan dzatnya sendiri, yaitu perkara-perkara yang
diharamkan. Yang pertama ini juga terbagi dua: Perkara yang haram karena hak
Allah Ta’ala, seperti bangkai dan darah, daging babi, hewan buas yang memiliki
taring, burung yang memiliki cakar. Dan ada perkara yang diharamkan karena hak
hamba, seperti: Harta curian, harta dari
hasil ghasab, dan harta rampasan serta harta yang diambil dari pemiliknya tanpa
keridhaan, baik dengan kekuatan atau dengan cara yang tercela.
Kedua, sesuatu yang merusak diri seseorang karena melebihi kadar dan batasnya,
seperti berlebihan dalam perkara yang halal, terlalu kenyang, yang menyebabkan
seseorang tidak bersemangat dalam beribadah, dan dia sibuk dengan urusan perut.
Bila dia terlalu banyak makan, maka dia akan sibuk dengan urusan untuk menjaga
kesehatan dan mengurangi lemak dan kolesterol, menderita karena terlalu gemuk,
dan kekuatan syahwat lebih dominan. Setan pun menjalar di dalamnya karena dia
menjalar lewat darah manusia. Maka puasa dapat menyempitkan penyebarannya dan
menutup jalannya. Sedangkan kondisi kenyang menjadikan setan leluasa dan lebih
luas bergerak. Dan barangsiapa yang makan banyak, minum banyak, maka dia banyak
tidur, sehingga dia pun merugi sangat banyak. Dalam hadits yang masyhur
disebutkan,
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ، بِحَسْبِ الْآدَمِيِّ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَاعِلاً فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ.
"Tidak ada yang dipenuhi oleh anak Adam yang
lebih buruk dari pada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan
yang menguatkan otot-ototnya, namun bila dia harus memakan makanan yang banyak,
maka hendaklah dia mengatur sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman,
dan sepertiga lagi untuk nafas-(nya)." (HR. at-Tirmidzi).
Bila seorang muslim terjerumus dalam 'terlalu
banyak makan', maka dia pun tidak akan selamat dari bencana 'terlalu banyak
tidur', karena keduanya merupakan suatu kelaziman.
Sesungguhnya 'terlalu banyak tidur' adalah
termasuk perusak hati karena ia bisa mematikannya, memberatkan badan,
menyia-nyiakan waktu, mewariskan banyak kealfaan, kelalaian, dan kemalasan. Di
antara 'perkara terlalu banyak tidur' ini ada yang tergolong sangat dibenci,
dan ada yang berbahaya dan tidak bermanfaat bagi jasmani. Dan tidur yang paling
bermanfaat adalah tidur pada saat sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tidur di awal malam adalah lebih terpuji dan lebih
bermanfaat daripada tidur di akhir malam. Tidur di tengah hari lebih bermanfaat
daripada tidur di salah satu ujungnya. Dan setiap tidur yang lebih mendekat ke
salah satu ujung siang hari, maka manfaatnya semakin berkurang dan bahayanya
semakin besar, apalagi tidur di waktu Ashar, dan tidur sehabis Shubuh (tidaklah
dilakukan) melainkan oleh orang-orang yang bergadang malam.
Dan di antara tidur yang makruh adalah tidur antara
sesudah shalat Shubuh hingga terbit matahari, karena waktu ini adalah waktu
yang sangat menguntungkan (untuk mengumpulkan rizki). Dan menurut para peniti
jalanNya, bahwa 'berjalan-jalan' setelah Shubuh memiliki keistimewaan yang
sangat besar. Bahkan bila orang berjalan sepanjang malam, maka keistimewaannya
tidak akan sama dengan 'berjalan-jalan' sehabis shubuh hingga matahari terbit,
karena ia adalah awal siang dan pembukanya, waktu turunnya rizki, terjadi-nya pembagian
jatah, dan terbukanya keberkahan. Dari waktu ini-lah, siang beranjak. Dan hukum
lainnya mengikuti hukum waktu-waktu tersebut di atas, dan sebaiknya 'tidur di
pagi hari' tidaklah dilakukan kecuali karena terpaksa.
Secara umum, tidur yang paling seimbang dan bermanfaat adalah tidur di pertengahan awal malam, sampai seperenam terakhir. Dan kadarnya delapan jam. Inilah tidur yang paling seimbang menurut para drkter. Dan bila tidurnya lebih atau kurang maka akan berpengaruh sesuai dengan kadarnya.
Semoga
dengan khutbah yang singkat ini kita bisa menghindari hal-hal yang dapat
menyebabkan penyakit hati, sehingga aqidah kita bersih dari syirik, ibadah kita
bersih dari bid’ah dan meninggalkan segala hal yang menjerumuskan kita ke dalam
kemaksiatan,
[Sumber; Luqman Hakim, M.HI. , Kumpulan Khutbah Jum’at
Pilihan Setahun Edisi ke-2, Darul Haq Jakarta. Diposting oleh: Abu Nabiel).::
COmpiled by oriro™ ::
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ،
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُم