Selasa, 22 Juli 2014

128. Khutbah Idul Fitri 1435.H/2014.M Buah Ramadhan Peredam Murka Ilahi





Khutbah Idul Fitri 1435.H
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Ishlah
Jorong Kapuah Nagari Sumani
Kecamatan  X Singkarak
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 28 Juli  2014.M / 1 Syawal  1435.H

Buah Ramadhan Peredam Murka Ilahi
اللهأكبراللهأكبراللهأكبراللهأكبراللهأكبراللهأكبراللهأكبراللهأكبراللهأكبر
إِنّالْحَمْدَِللهِنَحْمَدُهُوَنَسْتَعِيْنُهُوَنَسْتَغْفِرُهُوَنَعُوْذُبِاللهِمِنْشُرُوْرِأَنْفُسِنَاوَسَيّئَاتِأَعْمَالِنَامَنْيَهْدِهِاللهُفَلاَمُضِلّلَهُوَمَنْيُضْلِلْفَلاَهَادِيَلَهُأَشْهَدُأَنْلاَإِلهَإِلاّاللهُوَأَشْهَدُأَنّمُحَمّدًاعَبْدُهُوَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّصَلّوَسَلّمْعَلىمُحَمّدٍوَعَلىآلِهِوِأَصْحَابِهِوَمَنْتَبِعَهُمْبِإِحْسَانٍإِلَىيَوْمِالدّيْن.

يَاأَيّهَاالّذَيْنَآمَنُوْااتّقُوااللهَحَقّتُقَاتِهِوَلاَتَمُوْتُنّإِلاّوَأَنْتُمْمُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَاالنَاسُاتّقُوْارَبّكُمُالّذِيخَلَقَكُمْمِنْنَفْسٍوَاحِدَةٍوَخَلَقَمِنْهَازَوْجَهَاوَبَثّمِنْهُمَارِجَالاًكَثِيْرًاوَنِسَاءًوَاتّقُوااللهَالَذِيتَسَاءَلُوْنَبِهِوَاْلأَرْحَامَإِنّاللهَكَانَعَلَيْكُمْرَقِيْبًا

يَاأَيّهَاالّذِيْنَآمَنُوْااتّقُوااللهَوَقُوْلُوْاقَوْلاًسَدِيْدًايُصْلِحْلَكُمْأَعْمَالَكُمْوَيَغْفِرْلَكُمْذُنُوْبَكُمْوَمَنْيُطِعِاللهَوَرَسُوْلَهُفَقَدْفَازَفَوْزًاعَظِيْمًا،أَمّابَعْدُ ...

فَأِنّأَصْدَقَالْحَدِيْثِكِتَابُاللهِ،وَخَيْرَالْهَدْىِهَدْىُمُحَمّدٍصَلّىاللهعَلَيْهِوَسَلّمَ،وَشَرّاْلأُمُوْرِمُحْدَثَاتُهَا،وَكُلّمُحْدَثَةٍبِدْعَةٌوَكُلّبِدْعَةٍضَلاَلَةً،وَكُلّضَلاَلَةِفِيالنّارِ.
Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
Segala puji bagi Allah, Rabb dan sesembahan sekalian alam, yang telah mencurahkan kenikmatan-kenikmatanNya, rizki dan karuniaNya yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman.Kepada makhluknya Baik yang berupa kesehatan maupun kesempatan sehingga pada kali ini kita dapat berkumpul di tempat yang mulia dalam rangka menunaikan kewajiban shalat Idul Fitri setelah satu bulan kita melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Semoga shalawat dan salam tercurah kepada uswah kita Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Sallam, yang atas jasa-jasa dan perjuangan beliau cahaya Islam ini tersampaikan kepada kita, sebab dengan adanya cahaya Islam tersebut kita terbebaskan dari kejahiliyahan, malamnya bagaikan siangnya. Dan semoga shalawat serta salam juga tercurahkan kepada keluarganya, para sahabatnya dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jama’ah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baiknya bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...
Belakangan, banyak peristiwa yang melanda negri ini dari bencana alam yang datang silih berganti, seakan-akan tak pernah berhenti menguji bangsa kita yang semakin hari semakin terpuruk. Gelombang tsunami, gunung merapi, lumpur lapindo, tanah longsor dan masih banyak lagi bencana-bencana lain yang semua masih menyisakan tangis sanak famili dari korban-korbannya hingga detik ini. Entah sampai kapan negri ini akan selesai dari semua ujian atau mungkin ‘adzab’(menurut sebagian orang)?
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...
Belum lagi sederetan kasus-kasus ‘heboh’ dan kriminalitas yang setiap harinya tidak pernah sepi menghiasi dan mengisi dunia surat kabar kita. Dari Maraknya pesta seks bebas dan narkoba di tengah para pelajar/mahasiswa, kawin cerai di kalangan ‘publik figur’, pembunuhan antar kerabat dekat, pemerkosaan ayah dengan anak kandungnya, hamil tanpa status ayah yang jelas, kawin kontrak yang tengah marak di tengah masyarakat dan perguruan tinggi, perselingkuhan di perkantoran, aborsi, bocah SD bunuh diri, penculikan anak yang berakhir dengan sodomi dan pembunuhan, KKN di semua instansi baik pemerintah mau pun swasta, ‘ilegal logging’, pembobolan bank-bank, dan masih banyak lagi aksi-aksi kejahatan dan kemaksiatan baik yang dilakukan secara kolektif maupun individu yang belum disebutkan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...
Mungkinkah ini yang membuat negri kita tak pernah berhenti dari malapetaka yang menimpa dan dari keterpurukan yang semakin melanda? Karena musibah tidak akan terjadi menimpa suatu negri melainkan disebabkan oleh ulah tangan kebanyakan penduduknya (kemaksiatan yang mereka telah perbuat), sebagaimana disinyalir dalam banyak firman Allah subhanahu wata’ala diantaranya,

مَاأَصَابَكَمِنْحَسَنَةٍفَمِنَاللهِوَمَاأَصَابَكَمِنْسَيِّئَةٍفَمِنْنَفْسِكَ...
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.”…(QS. an-Nisa: 79)

ظَهَرَاْلفَسَادُفِىاْلبَرِّوَاْلبَحْرِبِمَاكَسَبَتْأَيْدِىالنَّاسِلِيُذِيقَهُمْبَعْضَالَّذِيعَمِلُوالَعَلَّهُمْيَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. ar-Ruum: 41)
وَمَاأَصَابَكُمْمِنْمُصِيبَةٍفَبِمَاكَسَبَتْأَيْدِيكُمْوَيَعْفُواعَنْكَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. as-Syura: 30)

Bahkan kita menyaksikan dan mendengar sendiri bukan hanya pelaku-pelaku kemaksiatan tersebut saja yang menjadi korban dari keganasan dan dasyatnya adzab Allah bahkan orang-orang yang tidak tahu menahu akan perbuatan bejat dan nista orang-orang disekililingnya juga menjadi sasaran dari amukan kemarahan Sang ‘Muntaqim’. 
 
وَاتَّقُوافِتْنَةًلاَتُصِيبَنَّالَّذِينَظَلَمُوامِنْكُمْخَاصَّةًوَاعْلَمُواأَنَّاللهَشَدِيدُالْعِقَابِ
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. al-Anfal: 25)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

إِذَاظَهَرَالسُّوءُفِياْلأَرْضِأَنْزَلَاللهُبِأَهْلِاْلأَرْضِبَأْسَهُ . فَقُلْتُ [ عائشة ] : وَفِيهِمْأَهْلُطَاعَةِاللهِعَزَّوَجَلَّ؟قَالَ : نَعَمْثُمَّيُصَيَّرُونَإِلىَرَحْمَةِاللهِتَعَالىَ
“Apabila keburukan/kejahatan telah tampak nyata (merajalela) di muka bumi ini, maka Allah akan menurunkan adzab-Nya kepada penduduk bumi tersebut, maka aku (Aisyah Radhiyallahu’anha) berkata, sekalipun di antara mereka terdapat orang-orang yang ta’at kepada Allah, Nabi menjawab, iya, tetapi kemudian mereka dikembalikan kepada Rahmat Allah subhanahu wata’ala.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...

Diantara dosa, maksiat dan kerusakan yang dilakukan manusia adalah prilaku syirik, yaitu menserikatkan Allah dengan sesuatu apapun.Banyak di antara mereka yang pergi ke dukun-dukun, paranormal, tukang santet, tukang ramal, mencari pengobatan alternatif, mencari penglaris, meminta jodoh dan lain sebagainya. Dan yang lebih memprihatinkan lagi wahai kaum muslimin ... banyak umat Islam yang berbuat syirik tapi mereka berkeyakinan bahwa perbuatannya itu adalah suatu ibadah yang disyari’atkan dalam Islam(padahal tidak demikian). Inilah penyebab utama terjadinya musibah di negeri kita dan di negeri saudara-saudara kita, disebabkan umat tidak lagi bertauhid dan banyak berbuat syirik.

Allah menurunkan agama tauhid ini untuk mengangkat derajat dan martabat manusia ke tempat yang sangat tinggi dan mulia. Di akhirat kita dimasukkan ke dalam Surga dan di dunia kita akan diberikan kekuasaan. Dan Allah menurunkan agama tauhid ini untuk membebaskan manusia dari kerendahan dan kehinaan yang di akibatkan oleh perbuatan syirik. Sebagai firman Allah: 

          “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan mengukuhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar(keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. ereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”(An-Nur: 55).

          Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam   barsabda:

مَنْمَاتَلاَيُشْرِكُبِاللهِشَيْئًادَخَلَالْجَنَّةَ،وَمَنْمَاتَيُشْرِكُبِاللهِشَيْئًادَخَلَالنَّارَ.
          “Barangsiapa meninggal dunia (dalam keadaan) tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun, niscaya akan masuk Surga.Dan barangsiapa meninggal dunia (dalam keadaan) berbuat syirik kepada Allah, niscaya akan masuk Neraka.”(HR. Muslim).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...
Syirik adalah sebesar-besar dosa yang wajib kita jauhi, karena perbuatan syirik (menyekutukan Allah) menyebabkan kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Ramadhan yang setiap tahunnya datang kepada kita dengan idzin Allah seharusnya telah mengantarkan kita kepada ketaqwaan haqiqi yang merupakan tujuan dan target utama dari disyariatkan puasa di dalamnya. Yaitu berupa kemampuan dalam mengerjakan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya secara maksimal yang dapat menjadi faktor terbesar penghambat dan peredam kemurkaan Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَمَاكَانَاللهُلِيُعَذِّبَهُمْوَأَنْتَفِيهِمْوَمَاكَانَاللهُمُعَذِّبَهُمْوَهُمْيَسْتَغْفِرُونَ
6“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun". (QS. al-Anfal: 33)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
فَقَالَالرَّبُّ: وَعِزَّتِيوَجَلاَلِيلاَأَزَالُأَغْفِرُلَهُمْمَااسْتَغْفَرُونِي
“Demi kemulian dan keagungan-Ku, Aku senantiasa akan mengampunkan dosa-dosa hamba-hamba-Ku selama mereka mau meminta ampun kepada-Ku” (HR. Ahmad dan al-Hakim, dishahihkan oleh al-Albani)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

اِتَّقِاللهَحَيْثُمَاكُنْتَوَأَتْبِعِالسَّيِّئَةَاْلحََسَنَةتَمْحُهَاوَخَالِقِالنَّاسَبِخٌلُقٍحَسَنٍ
“bertaqwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskan keburukan tersebut, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. at-Tirmidzi, dengan sanad hasan shahih)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...
Ramadhan yang tidak pernah absen dari tahun-ketahun, yang telah kita jalani sampai saat ini seharusnya telah mengantarkan kita menjadi pribadi-pribadi yang muttaqin, sehingga semua yang menjadi karakteristik al muttaqin telah ada pada diri-diri kita, karakteristik yang mulia seperti yang dijelaskan dalam banyak ayat-Nya. Di antaranya Allah subhanahu wata’ala berfirman;

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”[Ali Imran 3;134].

“dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui..(QS. Ali’ImRan: 135)

Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.


Dalam ayat ini Allah menyebutkan bahwa di antara karakteristik mereka (al-Muttaqun) adalah:
  • mampu menginfakkan/menyedekahkan sebagian hartanya di jalan Allah baik dalam keadaan lapang (kaya, senang atau sehat) maupun dalam keadaan sempit (miskin, susah atau sakit). Kalau mayoritas masyarakat kita memiliki sifat seperti ini tentu ini akan menjadi kontribusi yang cukup besar dalam mengentaskan dan mengikis habis atau setidaknya meminimalisir tindakan pelaku-pelaku kemaksiatan yang pada umumnya selalu berdalihkan himpitan ekonomi di balik perbuatan mereka. Karena berarti ‘pintu’ yang mereka jadikan sebagai dalih di balik kejahatan yang mereka kerjakan telah ditutup dengan memberdayakan harta shadaqah yang dikeluarkan oleh almuttaqin tersebut. yang pada akhirnya dapat menjadi peredam kemurkaan dan adzab-Nya. Lihatlah sejarah Islam bagaimana Khadijah, Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Usman bin Affan dalam menginfakkan hartanya di jalan Allah.
  • mampu meredam emosi dan amarah. Tidak kita ragukan lagi bahwa sederetan kemaksiatan dan tindakan kriminalitas terjadi karena tidak mampunya para pelaku dalam mengendalikan emosinya dan menahan syahwatnya. Tentunya dengan buah dari puasa Ramadhan inilah seharusnya kita semakin dapat mengendalikan dan meredakan emosi dan amarah tatkala ia bergejolak dan menahan hawa nafsu manakala ia mengajak kita ke jalan-jalan maksiat. Sehingga bencana-bencana yang merupakan jelmaan dari kemaha dasyatan murka Allah pun dapat diredakan dan tidak datang menimpa kita kembali. Lihatlah sejarah bagaimana Ali bin Abi Thalib mampu menahan amarahnya dikala perang, dia tidak membunuh musuhnya karena meludahinya, kalau dia bunuh berarti dia tidak ikhlas berjuang karena Allah.
  • mampu memaafkan kesalahan orang lain. sifat ini juga bisa menjadi salah satu faktor semakin berkurangnya kemaksiatan. Betapa tidak, karena kemaksiatan dan kejahatan tidak jarang terjadi karena permusuhan dan tidak saling memaafkan di antara mereka, atau masih terdapatnya di dalam diri mereka sifat dendam yang berakhir dengan saling menganiaya, saling membunuh dan lain sebagainya. Maka kasus-kasus ini dapat diatasi ketika manusia telah tumbuh dalam dirinya sifat pemaaf. Dan akhirnya dapat meredam kemurkaan-Nya. Lihat Rasulullah ketika Fattuh Makkah memaafkan Abu Sufyan dan segala kesalahan orang yang pernah melakukan makar terhadap dirinya.
  • segera meminta ampun dan bettaubat kepada Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuat baik dari dosa kecil maupun besar, dan memiliki tekad yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Rasulllah memohon ampun kepada Allah dengan membaca istighfar 70 kali sehari semalam.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...
Buah Ramadhan bukan hanya mampu meredam murka Allah subhanahu wata’ala tapi juga dapat mendatangkan keberkahan untuk negri kita ini jika buah tersebut betul-betul telah dimililiki dan diraih oleh semua penduduk negri ini, sebagaimana janji Allah subhanahu wata’ala,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ اْلقُرَى آمَنُوا وَاتَّقََوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرٍضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langitdan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. al-‘Araf: 96)

”Maka Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?(QS. al-‘Araf: 97)
”atau Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?(QS. al-‘Araf: 98)

”Maka Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.(QS. al-‘Araf: 99)
”dan Apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?(QS. al-‘Araf: 100)

Demikian, mudah-mudahan khutbah Idul fithri yang singkat ini dapat menggugah hati kita dan membuat kita semakin semangat untuk memperbaiki serta meningkatkan amal sholeh kita sehingga dapat menjadi peredam murka dan sekaligus pembawa berkah ilahi dan semoga semua ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala.

بَارَكَاللهُلِيْوَلَكُمْفِيالْقُرْآنِالْعَظِيْمِ،وَنَفَعَنِيْوَإِيَّاكُمْبِمَافِيْهِمِنَاْلآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُقَوْلِيْهَذَاوَأَسْتَغْفِرُاللهَالْعَظِيْمَلِيْوَلَكُم

1.      Al Qur’an dan terjemahannya, Depag RI
2.      Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar, Rusdi Yazidwww.alsofwah.or.id/khutbah
3.      Muhammad Ruliyandi Abu Nabiel, Buah Ramadhan peredam murka Ilahi :: Compiled by orido™ ::



KHUTBAH KEDUA

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
أَمَّابَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَاللهِ،إِنَّاللهَيَأْمُرُكُمْبِالْعَدْلِوَاْلإِحْسَانِوَإِيتَآئِذِيالْقُرْبَىوَيَنْهَىعَنِالْفَحْشَآءِوَالْمُنكَرِوَالْبَغْيِيَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُاللهِأَكْبَرُ.