Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis
Denros
Di Masjid Jihad
Jorong Batang Pamo
Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto
Sungai Lasi
Kabupaten Solok
Sumatera Barat
Tanggal 22
Agustus 2014 / 26 Syawal 1435.H
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى
مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن.
أَمَّابَعْدُ؛
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا
اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ
اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ
ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا
بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ
مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا،
وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي
النّارِ
Hadirinsidangjum’at
yang dirahmati Allah,
RasulullahShallallahu
‘alaihiwasallambersabda,
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ.
"Ketahuilahbahwa di
dalamtubuhterdapatsegumpaldarah, apabilaiabaikmakaseluruhtubuhakanbaik,
danapabilarusakmakaseluruhtubuhakanrusak.Ketahuilahiaadalahhati."(HR.
al-Bukharidan Muslim).
Sesungguhnyaperkarahatimerupakanperkara
yang besar, sehingga Allah menurunkankitabsuciNyauntukmemperbaikihatiDengan hati, manusia dapat menghayati ayat-ayat
syar'iyahNya. Allah berfirman,
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan
al-Qur`an ataukah hati mereka terkunci." (Muhammad: 24).
Penyakithatiitudiantaranya;
1. Syirik,yaitumenserikatkan
Allah, bahayasyirikdiantaranya; Menghapuskanamalibadah; syirik dapat menggugurkan amal shaleh sehingga segala kegiatan yang
dilakukan walaupun berujud ibadah maka disisi Allah tidak akan dihitung dan
tidak pula diperhitungkan, karena mereka telah mencemari pengabdian, tidak mengingkari
tauhid yang suci;
“ Dan Sesungguhnya
Telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika
kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi”[Az Zumar 39;65]
1.
Mengikutihawanafsu,
yaitumenjadikanhawanafsusebagaipedomandalamkehidupan;
"Maka
pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa naf-sunya sebagai tuhannya
dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati
pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka
siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat).
Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (Al-Jatsiyah: 23).
2.
Sukadengandosadanmaksiat. Iman yang terpelihara dengan baik adalah iman yang mampu
terjauh dari perbuatan dosa, dosa dapat merusak iman seseorang,Rasulullah
bersabda; "Barangsiapa yang berzina atau minum khamar, mencabut Allah
akan imannya, sebagaimana seseorang melepaskan bajunya melalui kepalanya"
[HR. Thabrani] "Barangsiapa minum arak maka keluarlah iman dari rongga
hatinya" [HR. Thabrani]
Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat
Agar hidup
di dunia ini kita dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan iman yang bersih
dari syirik dan ibadah yang tidak dicampuri dengan bid’ah, maka perlu adanya
hati yang bersih melalui pengobatan.
Diantara obat penyakit hati itu adalah;
Diantara obat penyakit hati itu adalah;
1.
al-Qur`an al-Karim. Allah Ta’ala berfirman,
"Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta Rahmat bagi
orang-orang yang beriman." (Yunus: 57).
Al-Qur`an adalah pelajaran yang paling menyentuh hati
bagi orang-orang yang berakal atau mau mendengar. Al-Qur`an merupakan obat yang
paling mujarab bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada dan hati.
Al-Qur`an mengandung penawar bagi penyakit syahwat, syubhat, dan lalai.
Ibnul Qayyim pernah berkata, "Inti
penyakit hati adalah penyakit syubhat dan nafsu syahwat. Sedangkan al-Qur`an
adalah penawar bagi kedua penyakit itu, karena di dalamnya terdapat
penjelasan-penjelasan yang qath'i yang membedakan yang haq dan yang batil,
sehingga penyakit syubhat akan hilang. Adapun al-Qur`an memberikan penawar
terhadap penyakit nafsu syahwat, karena di dalam al-Qur`an terdapat hikmah,
nasihat yang baik, mengajak zuhud terhadap dunia, dan mengutamakan kehidupan
akhirat.
Di antara
hal penting bagi setiap orang yang ingin menyelamatkan dan memperbaiki hatinya
adalah hendaknya dia mengetahui bahwa cara berobat dengan al-Qur`an itu tidak
bisa hanya sekedar dengan membaca al-Qur`an, melainkan harus memahami dan
mengambil pelajaran dari berita-berita yang terkandung di dalamnya dan mematuhi
hukum-hukumnya.
Hadirin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah
2. Obat kedua adalah cinta kepada Allah.Cinta kepada Allah merupakan terapi yang paling mujarab bagi hati.
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman, mereka amat sangat cinta
kepada Allah." (Al-Baqarah: 165).
Al-Bukharidan Muslim meriwayatkandariAnasRadhiyallahu
'anhu, bahwaRasulullahShallallahu 'alaihiwasallambersabda: "Ada
tigaperkara, barangsiapaterdapatdalamdirinyaketigaperkaraitu,
diapastimerasakanmanisnyaiman, yaitu Allah danRasul-Nya
lebihdicintainyadaripada yang lain; mencintaiseseorangtiada lain hanyakarena
Allah; dantidakmaukembalikepadakekafiransetelahdiselamatkan Allah
darinyasebagaimanadiatidakmaukalaudicampakkankedalamapi."
3.Selalu mengingat Allah Ta’ala dalam setiap keadaan, dengan lisan, hati, dan perbuatan. Jadi, bagian yang
diperolehnya dari cinta adalah sesuai dengan kadar dzikirnya.
“Hai orang–orang yang beriman, berdzikirlah
(denganmenyebutnama) Allah, dzikir yang sebanyak–banyaknya. Dan
bertasbihlahkepada – Nya di waktupagidanpetang.” (Al Ahzab : 41 – 42)
Pekerjaan
yang termasuk paling bermanfaatbagiseoranghambaadalahberzikir yang
banyak.Zikirbagihatiitulaksana air bagiladangpertanian, bahkanseperti air
bagiikan, iatakkanhiduptanpa air.
Rasulullah SAW bersabda:Janganlah
kalian banyakberbicara yang bukan (dalamrangka) dzikirkepada Allah.
Karenabanyakbicara yang bukan (dalamrangka) dzikirkepada Allah akanmembuathatikeras.
Sementaramanusia yang paling jauhdari Allah adalah yang hatinyakeras (HR.
Tirmidzi).
Zikirkepada Allah
selainmenenangkanbatindanmenjernihkanfikiranjugamenunjukkan orang-orang yang
lembuthatinya, betapabanyak orang-orang yang kasarsikapdanperangainyakarenalisan,
hatidanperbuatannyatidakdigunakanuntukberzikirkepada Allah
"Katakanlah:
"Jikabapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri,
kaumkeluargamu, hartakekayaan yang kamuusahakan, perniagaan yang
kamukhawatirkankerugiannya, danrumah-rumahtempattinggal yang kamusukai;
itulebihkamucintaidaripada Allah danRasul-Nya dan (daripada) berjihad di
jalan-Nya, makatunggulahsampai Allah mendatangkankeputusan-Nya."." (Bara'ah/At-Taubah: 24)
5.Menelaah asma dan sifat Allah Ta’ala dengan hati, mem-persaksikannya, dan mengenalnya. Hati
terus-menerus menelaah hal itu di dalam medan olah makrifah ini. Maka
barangsiapa yang mengenal Allah Ta’ala dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya
serta perbuatan-perbuatanNya, maka dia pasti mencintaiNya. Diantara sifat Allah
itu adalah; Sifat
Al-Mahabbah (Cinta)Al-Mawaddah (Cinta yang Murni)
“Dan berbuat
baiklah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik." [Al-Baqarah :
195]
6.Menyaksikan
kebaikan, ihsan, dan tanda kekuasaan Allah Ta’ala, serta nikmat-nikmatNya yang lahiriyah ataupun batiniyah. Karena semua itu
membangkitkan cinta kepada Allah Ta’ala.
Bagiansyukurdarinikmatadalahdenganmenampakkannikmattersebutsecaralahiriyah.Bukanmalahkitamenjadi
orang pelitdanpura-pura “kere” (miskin).Kalaumemang Allah berikelapanganrizki,
nampakkanlahnikmattersebutpadamakanandanpakaiankita. Allah Ta’alaberfirman,
وَأَمَّابِنِعْمَةِرَبِّكَفَحَدِّثْ
“Dan
terhadapnikmatRabbmu, makahendaklahkamusiarkan.” (QS. AdhDhuha: 11).
Berikutbeberapapendapatulamamengenaiayat
di atas.
Dari
Abu Nadhroh,
iaberkata,“Dahulukaummusliminmenganggapdinamakanmensyukurinikmatadalahdenganseseorangmenyiarkan
(menampakkan) nikmattersebut.”
Al
Hasan bin ‘Ali berkatamengenaiayat di atas,“Kebaikanapasaja yang kalian
perbuat, makasiarkanlahpadasaudara kalian.”
Tentusajanikmatataukebaikandisampaikanpada
orang lain jikamengandungmaslahat,
bukandalamrangkamenyombongkandiridanpameratauingincarimuka (caripujian, alias “riya’
“). LihatperkataanSyaikh ‘Abdurrahman bin NashirAsSa’didalamkitabtafsirnya,
“Yang dimaksuddalamayattersebutmencakupnikmat din (akhirat) maupunnikmatdunia.
Adapun “fahaddits” bermakna “pujilah Allah atasnikmattersebut”.
Bentuksyukur
di siniadalahdenganlisandandisebutkhususdalamayat, dibolehkanjikamemangmengandungmaslahat.Namunbolehjugapenampakkannikmatinisecaraumum
(tidakhanyadenganlisan).Karenamenyebut-nyebutnikmat Allah
adalahtandaseseorangbersyukur.Perbuatansemacaminimembuathatiseseorangsemakincintapadapemberinikmat
(yaitu Allah Ta’ala).Itulahtabiathati yang selalumencintai orang yang
berbuatbaikpadanya.” (Taisir Al Karimir Rahman, 928).[Muhammad Abduh TuasikalTampakkanlah Nikmat Allah, www.muslim.or.id27 October
2011].
7.Bermunajat kepadaNya, membaca kitabNya, menghadirkan hati di hadapanNya, beradab dengan
adab ibadah dan penghambaan di hadapan Allah Ta’ala, kemudian diakhiri dengan
beristighfar dan bertaubat.
Taubat
kepada Allah adalah perbuatan yang paling utama, oleh karena itu Allah selalu
menyeru kepada orang-orang mukmin untuk bertaubat;
”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” [An Nur 24;31]
Dan Allah
selalu membuka pintu-pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya;
”Katakanlah,”Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya, dan sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang” [Az Zumar 39;53].
8.Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah Ta’ala dan orang-orang yang jujur, kemudian memetik buah
perkataan mereka yang terbaik sebagaimana memetik buah yang terbaik dan ranum.
Perangai terlalu banyak bergaul terjadi, karena cinta
terhadap dunia untuk melampiaskan keinginan individu terhadap lainnya, bila
hakikatnya tersingkap maka ia akan berubah menjadi permusuhan, kemudian orang
yang terlalu banyak bergaul akan menyesal, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua
tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan
bersama-sama rasul.' Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkanku
dari al-Qur`an ketika al-Qur`an itu telah datang kepadaku."
(Al-Furqan: 27-29).
Menurut khatib, uraian di atas telah menjelaskan secara gamblang bahwa
ibadah hati adalah pundamen utama yang mana semua bentuk ibadah ditegakkan di
atasnya. Maka dari itu, kebaikan jasad sangat tergantung kepada kebaikan hati.
Apabila hati baik dengan ketakwaan dan iman, maka seluruh jasad menjadi baik
untuk melakukan ketaatan dan kepatuhan.
Jadi, iman
seseorang tidak akan lurus dan tidak akan baik kecuali jika hatinya lurus dan
baik. Maka dari itulah, Allah Yang Maha Mengetahui menggarisbawahi bahwa keselamatan
di hari kiamat kelak sangat tergantung kepada keselamatan, kebersihan, dan
kebaikan hati. Allah Ta’ala berfirman,
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
"Pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali
orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih."
(Asy-Syu'ara`: 88-89).
Dan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan
hati, tetapkanlah hatiku berpegang teguh pada agamaMu." (HR.
at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Literatur
1. Luqman
Hakim, M.HI.,Penyakithatidanpenawarnya, Kumpulan
KhutbahJum’atPilihanSetahunEdisi ke-2, DarulHaq Jakarta.
3. MukhlisDenros,
Kumpulan CeramahPraktis, 2009
بَارَكَاللهُلِيْوَلَكُمْفِيالْقُرْآنِالْعَظِيْمِ،وَنَفَعَنِيْوَإِيَّاكُمْبِمَافِيْهِمِنَاْلآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ.
أَقُوْلُقَوْلِيْهَذَاوَأَسْتَغْفِرُاللهَالْعَظِيْمَلِيْوَلَكُم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا
اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ
أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ،إِنَّاللهَيَأْمُرُكُمْبِالْعَدْلِوَاْلإِحْسَانِوَإِيتَآئِذِيالْقُرْبَىوَيَنْهَىعَنِالْفَحْشَآءِوَالْمُنكَرِوَالْبَغْيِيَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُوْنَ.
وَلَذِكْرُاللهِأَكْبَر