Selasa, 26 Juni 2012

23. Fadhilah Ramadhan



Khutbah Jum'at Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Yakin
Jorong Cubadak Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 13 Agustus 2010



اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ أَرْشَدَكُمُ اللهُ ... أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" [Al Baqarah 2;183]

Hadirin, sidang jum’at yang mulia,
Kembali kita hadir di rumah Allah ini untuk menyampaikan puji syukur kepada-Nya atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita sebagai bekal hidup dengan segala fasilitasnya, syukur tersebut dibuktikan dengan amaliah ibadah sehari-hari, salah satunya adalah melaksanakan shalat jum'at pada hari ini, yang kemudian diiringi dengan ibadah-ibadah lainnya sepanjang hari.
Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, beliaulah pejuang kehidupan dan hak-hak azasi di dunia ini hingga kebenarannya diikuti oleh pengikutnya hingga akhir zaman. Suatu kewajiban bagi kita untuk meningkatkan iman hingga mencapai derajat taqwa dan menambah ibadah sehari-hari sehingga aktivitas yang dilakukan selalu berorientasi mencari ridha Allah Swt.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah,
Ibadah puasa mempunyai hikmah dan kemaslahatan yang banyak, sebagaimana telah disyariatkan oleh Al Qur’an dan Hadits, hikmah tersebut adalah;

1.Membersihkan jiwa dengan mentaati perintah Alah dan menjauhi larangan-Nya. Melatih jiwa agar selalu menghambakan diri secara total hanya kepada Allah walaupun dengan menahan nafsu makan dan nafsu seks, menahan segala sesuatu yang menjadi kesenangan jiwa.

2.Puasa sangat berguna untuk mengangkat sisi psikologis atas sisi materialistis dalam diri manusia, karena manusia mempunyai tabiat yang ganda. Pada dirinya ada dua unsure, unsur pertama; saripati tanah [materi] dan kedua unsur rohani [psikis] yang ditiupkan ke dalam badannya, jika unsur rohani menang maka derajat manusia lebih tinggi dibandingkan malaikat, tapi jika unsur materi yang menang maka derajat manusia lebih rendah dibandingkan hewan.

3.Puasa berguna untuk mendidik kemauan, jihad melawan hawa nafsu, membiasakan berlaku sabar dan menahan kesenangan, menurut Rasulullah jihad yang paling besar bukanlah perang Badar tetapi jihad melawan hawa nafsu karena nafsu tersebut ada pada diri manusia.

4.Puasa mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mematahkan libido seksual dan mengangkatnya ke derajat terhormat, terutama apabila puasa tersebut dikerjakan secara teratur hanya karena mencari pahala dari Allah SWT, oleh karena itu Nabi menganjurkan kepada para pemuda yang belum mampu menikah agar mau berpuasa sampai ia mendapatkan kemampuan untuk menikah.

5.Diantara hikmah puasa adalah menjadikan orang yang melakukannya selalu ingat akan nikmat Allah. Jika ia selalu merasakan sesuatu nikmat [makan umpamanya] maka ia akan mudah merasakan kehilangan nilainya. Seseorang tidak akan mengetahui nilai suatu nikmat, kecuali setelah ia pernah tidak mendapatkannya. Seseorang akan merasakan nikmat kenyang jika ia pernah merasakan lapar dan dahaga

6.Dalam puasa itu terkandung hikmah yang bernilai social. Setiap orang dalam berpuasa dipaksa lapar, walaupun ia adalah orang yang mampu. Ia dipaksa untuk sama-sama merasakan lapar dan menderita seperti yang sering dirasakan oleh fakir miskin.

7.Puasa dapat menyiapkan manusia dan membawanya ke derajat taqwa dan mengangkatnya mencapai derajat muttain.

Didalam bulan Ramadhan sepanjang sejarah kehidupan ummat terdapat beberapa keistimewaan yang perlu diperhatikan. Adapun fadhilah atau keutamaan Ramadhan itu adalah;
1.Syahrul Ibadah
Bulan Ramadhan disebut juga bulan ibadah karena Allah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada ummat Islam untuk memperbanyak amal ibadah dibulan ini. Walaupun selama sebelas bulan yang berlalu banyak sekali ibadah-ibadah yang terlupakan, terlalaikan atau sengaja ditinggalkan karena beberapa faktor, maka ketika Ramadhan dating ummat Islam teransang kembali untuk beribadah, sejak dari puasa, shalat tarawih, tadabbur dan tilawah Al Qur’an, qiyamullail, infaq serta perbuatan ahsan lainnya.

2.Syahrul Ghufran
Ramadhan disebut dengan bulan ampunan karena ibarat minyak pelumas yang dapat membersihkan dari kotoran yang melekat, baik jasmani maupun rohani, baik disengaja ataupun tidak disengaja, selama sebelas bulan diri kita berlumur dosa, maka kini saatnya untuk melebur dosa dan kesalahan, Rasulullah bersabda, “Telah datang kepadamu bulan yang diberkati, Allah memerintahkan kamu berpuasa di dalamnya. Di dalam bulan Ramadhan dibukakan pintu syurga, dikuncikan segala pintu neraka dan dibelenggunya segala syaithan. Didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan” [HR. Ahmad].
Di bulan ini akan dibuka pintu syurga artinya bukanlah selama ini di luar Ramadhan pintu syurga ditutup, namun kesempatan untuk melakukan kebaikan sangat banyak, bila Ramadhan diisi dengan berbagai ibadah dan amaliah, berarti telah membuka pintu syurga, tetapi sebaliknya kalau bulan ini dibiarkan berlalu tanpa kesan sama sekali berarti kita telah menutup pintu syurga.
Pintu neraka di bulan ini ditutup, bukan berarti di luar Ramadhan neraka di buka lebar-lebar, akan tetapi kesempatan untuk melakukan perbuatan dosa sangat kecil. Kalau kita sibuk dengan amal ibadah lalu tidak ada waktu untuk melakukan perbuatan dosa serta meninggalkan segala yang menyeret kepada perbuatan dosa berarti kita telah menutup pintu neraka dan sebaliknya.

Pada bulan ini syaitan akan dibelenggu, bukan berarti di luar Ramadhan syaitan berkeliaran lalu dating Ramadhan mereka dirantai. Bila kita menghindari diri dari daya tarik syaitan berarti kita telah membelenggu syaitan, sebaliknya kalau kita ikuti bisikan syaitan berarti telah melepaskan syaitan untuk berkeliaran.

Kalaulah seluruh syaitan dibelenggu dibulan Ramadhan tetapi kenapa justru bi bulan ini kemaksiatan marak terjadi. Dr. Salim Segaf Al Jufri yang meraih Phd di bidang syariah Universitas Madinah menandaskan bahwa makna hadits riwayat Baihaqi, Bukhari, Nasa’I dan Ahmad tentang dibelenggunya syaitan adalah makna hakiki atau harfiah dan bukannya majasi [kiasan]. Jadi syaitan-syaitan itu benar-benar dibelenggu, sehingga bila di bulan Ramadhan kemaksiatan tetap marak, maka hal itu disebabkan hati manusia sendiri yang masih dibelenggu nafsunya.

Menurut Abdul Azis Ar Rauf, Lc sebab lain masih maraknya maksiat di bulan puasa tersebut karena belum tercapainya ruh Ramadhan oleh orang-orang yang berpuasa. Mereka baru sampai pada tahap menahan lapar dan haus tetapi belum sampai tahap terbina dan terangkatnya keimanan dan ketaqwaan, Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang berpuasa dengan keimanan dan penuh perhitungan maka akan disampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

3.Syahrul Mubarak
Ramadhan disebut juga dengan bulan ang penuh berkah, bukan bulannya yang diberkahi tapi amal ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan mengandung kwalitas yang tinggi diantaranya;
a. Melakukan shalat sunnah di bulan Ramadhan akan dinilai sebagai shalat wajib, apalagi melaksanakan shalat wajib.
b. Memberi berbuka orang yang berpuasa sama pahalanya seperti orang yang berpuasa.
c. Membaca Al Qur’an di luar bulan Ramadhan, satu huruf akan bernilai sepuluh apalagi dilakukan di bulan Ramadhan.
d. Berinfaq diluar bulan Ramadhan akan dinilai satu rupiah sama dengan tujuh ratus pahala, apalagi di dalam bulan Ramadhan.
e. Tidurnya orang yang berpuasa dinilai sebagai ibadah dan bau mulut orang yang berpuasa dihadapan Allah seperti minyak kasturi.
f. Pada bulan ini ada satu malam yang disebut dengan malam qadar, bila seseorang memperoleh malam ini nilai ibadahnya sama dengan 1000 bulan atau 83 tahun 4 bulan, Allah berfirman,”Sesungguhnya Kami telah menurunkan [Al Qur’an] pada malam keluhuran/kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan” [Al Qadar 97;1-3].

4.Syahrul Huda
Ramadhan adalah bulan turunnya petunjuk berupa wahyu Allah yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul seperti Taurat, Zabur dan Injil, shuhuf dan Al Qur’an yang diturunkan pada bulan Ramadhan sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah 2;185; “Bulan Ramadhan, itulah bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda….”.
Kalaulah Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia artinya keberadaan Al Qur’an dapat dipelajari oleh semua ummat dalam rangka pedoman hidup di dunia maupun akherat, kewajiban seorang muslim terhadap Al Qur’an itu ada tiga sebagai berikut pendapat Ibnu Taimiyah,”Seorang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an berarti dia telah mencampakkannya, seorang mukmin yang membaca Al Qur’an tapi tidak mau mengkaji isinya berarti telah mencampakkannya, seorang mukmin yang membaca Al Qur’an, mengkaji isinya tapi tidak mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari berarti telah mencampakkannya”.

5.Syahrul Jihad
Ramadhan disebut juga dengan bulan perjuangan karena ummat yang berpuasa menahan lapar,haus dan menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat mengurangi dan menghilangkan amal puasa. Rasulullah mengatakan bahwa peperangan Badar adalah perang kecil dibandingkan dengan ibadah shaum.
Banyak terjadi perjuangan di bulan ini yang dilakukan oleh Rasulullah seperti perang Badar, Hunain, Tabuk, Mu’tah dan Fatuh Makkah, semuanya terjadi dibulan Ramadhan, sehingga bulan ini bukanlah bulan untuk bermalas-malasan atau bulan untuk bersantai-santai sehingga meninggalkan aktivitas.

6.Syahrul Fath
Ramadhan dikatakan bulan kemenangan karena banyak kejadian besar yang dialami Rasulullah dengan memperoleh kemenangn dibulan ini seperti kemenangan perang Badar, Hunain, Tabuk, Mu’tah dan Fatuh Mekkah diraih dibulan Ramadhan. Bahkan Indonesia telah mencatat dalam sejarah tentang kemenangan mengusir penjajah dengan memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, hari itu bertepatan dengan bulan Ramadhan.

7.Syahrul Syabru
Ramadhan disebut juga dengan bulan kesabaran dalam rangka untuk menempat diri sebagai muslim yang baik. Dalam beragama, seseorang dituntut untuk berlaku sabar dalam menjalankan ketaatan dan bersabar dalam meninggalkan ma’siyat. Dan didalam ibadah puasa terdapat dua kesabaran ini sekaligus. Maka tidak heran, jika Nabi menamai bulan puasa sebagai bulan sabar sebagaimana diriwayatkan oleh Ali dan Ibnu Abbas dalam sebuah hadits, “Puasa di dalam bulan Sabar [Ramadhan] dan puasa tiga hari pada setiap bulan [Hijriyah] dapat menghilangkan penyakit dada [hati seperti dengki dll]”.

8.Syahrul Junnah
Nabi juga menggolongkan puasa sebagai junnah yaitu perisai dari api neraka, yaitu perisai yang dapat menjaga dari segala dosa di dunia dan dari api neraka di akherat, dalam sebuah hadits disebutkan,”Puasa adalah perisai yang menyelamatkan dari neraka sebagaimana perisai salah seorang diantara kamu dari peperangan”.

9.Syahrut Tarbiyah
Ramadhan disebut juga dengan bulan pendidikan, pengkaderan, bulan training dan tempaan agar seseorang muslim menjadi mukmin yang berkualitas, dilatih selama satu bulan untuk menjadi orang yang shaleh, suci dari dosa dan kesalahan, dilatih untuk menyantuni fakir miskin, dilatih untuk sabar dan disiplin serta bentuk latihan-latihan lainnya.

10.Syahrul ‘Azhim
Ramadhan dikatakan bulan yang agung karena dibandingkan bulan-bulan yang lain maka Ramadhan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bulan lain sebagaimana sabda Rasulullah,”Seandainya ummat manusia mengetahui keutamaan yang terkandung didalam bulan Ramadhan, niscaya mereka menginginkan agar Ramadhan menjadi seluruh bulan sepanjang tahun”.

11.Syahrud Da’wah
Bulan ini dikatakan bulan da’wah karena syiar Islam nampak dan berkembang, da’wah islam semarak dimana-mana sejak dari surau yang paling buruk di ujung desa sampai ke hotel indah di tengah kota, ummat islam tergerak untuk menggelar da’wah dengan berbagai bentuk seperti ceramah subuh, ceramah tarawih, kultum menjelang berbuka, diskusi dan seminar, yang semua itu dalam rangka memanfaatkan Ramadhan.

12.Syahrut Tazdidul iman wal ‘amal
Bulan ini disebut dengan bulan meningkatkan iman dan amal. Bukti iman seseorang naik ialah apabila ibadah atau amalnya banyak sedangkan bukti imannya turun dilihat dari banyaknya maksiat yang dilakukan. Di bulan ini terbuka peluang untuk meningkatkan iman dan amal sebagai bekal menuju akherat.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar