Rabu, 09 Oktober 2013

90. Pahala Ibadah Shalat


Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Yakin
Jorong Cubadak Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 26 Juli 2013/ 17 Ramadhan 1434.H


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
أَمَّابَعْدُ؛فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،:

”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan drikanlah shalat untuk mengingat-Ku”.

Hadirin siding jum’atRahimakumullah
Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita sehingga kita masih dapat menikmati kehidupan dalam iman dan islam, shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, sebagai nabi dan Rasul yang diamanatkan untuk membimbing ummat manusia agar selamat hidupnya di dunia hingga akherat, belaiu sebagai teladan dan pimpinan kita dalam menapaki kehidupan ini.

Kemudian khatib mengajak kita semua, marilah meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Swt dengan sebenar-benarnya taqwa melalui pembuktikan amal shaleh sehari-hari yang dipraktekkan secara umum ataupun ritual karena memang kewajiban manusia di dunia ini hanya semata-mata untuk mengabdi kepada-Nya.
Shalat merupakan salah satu rukun islam yang harus ditunaikan dengan baik oleh ummat islam sebagai sarana untuk beribadah dengan meraup pahala didalamnya. Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhuma berkata : saya mendengar Rasulullah bersabda: "Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan". [HR. Bukhari dan Muslim ]

Agar shalat merupakan kebutuhan muslim selain kewajiban maka hendaknya dibiasakan sejak kecil sebagaimana Rasul menyatakan, "Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putera-puteri).(HR. Abu Dawud)

Ukuran baiknya semua amal manusia diawali dari baiknya ibadah shalat yang yang dilakukan, Rasulullah bersabda,"Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadapseoranghambapadaharikiamatdariamalperbuatannyaadalahtentangshalatnya. Apabilashalatnyabaikmakadiaberuntungdansuksesdanapabilashalatnyaburukmakadiakecewadanmerugi'' (HR. An-Nasaa'idanTirmidzi)

Shalat yang dikerjakan merupakan ujud dari dua kebersihan yaitu kebersihan fisik dan kebersihan mental seseorang "Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan melimpah dekat pintu rumah seseorang yang tiap hari mandi di sungai itu lima kali" (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang yang shalat tidak akan menyia-nyiakan waktu karena dia terikat oleh waktu-waktu shalat yang harus segera ditunaikan, sebelum berangkat dia sudah dapat memperkirakan dimana nanti shalatnya, andaikata tdak ada waktu karena perjalanan yang jauh dia siap dengan shalat jamak/ qasharnya, demikian pula dalam bertamu dia akan memilih waktu yang tidak mengganggu ketenangan tuan rumah dalam shalat karena kedatangannya.

“Makaapabilakamutelahmenyelesaikanshalat(mu), ingatlah Allah di waktuberdiri, di waktududukdan di waktuberbaring. kemudianapabilakamutelahmerasaaman, Makadirikanlahshalatitu (sebagaimanabiasa). Sesungguhnyashalatituadalahfardhu yang ditentukanwaktunyaatas orang-orang yang beriman” [An Nisa’ 4;103]

Abdullah ibnuMas'ud Ra berkata, "AkubertanyakepadaRasulullah, "YaRasulullah, amalperbuatanapa yang paling afdol?"Beliaumenjawab, "Shalattepatpadawaktunya."Akubertanyalagi, "Laluapalagi?"Beliaumenjawab, "Berbaktikepadakedua orang tua."Akubertanyalagi, "Kemudianapalagi, yaRasulullah?"Beliaumenjawab, "Berjihad di jalan Allah." (HR. Bukhari)

Dengan shalat berarti mengadakan hubungan vertikal kepada Khaliq [Allah Maha Pencipta] dengan segala kerendahan hati bermunajat dengan permohonan dan ampunan. Allah Swt berfirman dalam surat Thaha 20;14

”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan drikanlah shalat untuk mengingat-Ku”.

Dan dalam surat Ar Ra’du 13; 28 Allah Swt berfirman,

”Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”.

Shalat disamping sebagai sarana ibadah bagi orang islam dia juga ciri dan pembeda dengan orang lain. Rasululllah Saw pernah bersabda bahwa yang membedakan orang islam dengan orang kafir adalah shalat dan kedekatan seorang muslim dengan Allah diantaranya ketika sujud," Paling dekat seorang hamba kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud, maka perbanyaklah do'a (saat bersujud). (Muslim)"

Shalat yang dilakukan oleh seorang mukmin memiliki keutamaan pahala bagi yang mau dan mampu mencarinya, bila shalat dilakukan sendiri saja maka pahalanya hanya satu, bila dilaksanakan dengan berjamaah maka pahalanya duapuluh tujuh derajat, apalagi dilaksanakan di masjid maka pahalanya limapuluh pahala.

Selain itu shalat sunnah yang dilakukan mukmin juga mengandung pahala yang besar seperti seorang mukmin yang menunaikan shalat fajar yaitu shalat sunnah rawatib sebelum shalat subuh maka pahalanya sama dengan dunia dan isinya, itu shalat sunnah saja apalagi shalat subuh yang dikerjakan di masjid tentu lebih besar dari itu pahalanya.

Abu Hurairahr.a.berkatabahwaNabi Muhammad saw.,bersabda, "Shalatjamaahmelebihiatasshalatseseorang di rumahnyadan di pasarnyadenganduapuluh lima derajat. Sesungguhnya, salahseorang di antaramuapabilaberwudhudenganbaiklaludatangke masjid hanyakarenamaushalat, tidaklahiamelangkahkansatulangkahmelainkan Allah menaikkanderajatnyasatuderajatdanmenghapuskansatukesalahandarinyasampaiiamasuk masjid. Apabilaiamasuk masjid, ia (dinilaidandiberipahalaseperti) beradadalamshalatselamaiabertahankarenanyadanmalaikatmemohonkanrahmatselamaia di dalammajelisnya yang manaiashalat di dalamnyadanmalaikatitumengucapkan, 'Ya Allah, ampunilahia, ya Allah sayangilahia,' selamaiabelumberhadats.'"

"BarangsiapaberjamaahdalamshalatsubuhdanIsyamakabaginyaduakebebasan, yaitukebebasandarikemunafikandankebebasandarikemusyrikan" (Abu Hanifah)

"Paling afdol (utama) shalatseorang (adalah) di rumahnyakecuali (shalat) yang fardhu (lima waktu)" (HR. Bukharidan Muslim)

Dari Abu Qatadah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah berfirman : "Sesungguhnya Aku menfardhukan atas umatmu shalat lima (waktu = pen). Dan Aku janjikan janji bahwasanya barangsiapa yang menjaga shalat itu pada waktunya, maka Aku masukkan ke sorga. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janjiKu padanya".

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu dua bagian, separohnya untukKu dan separohnya untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya". Ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Bacalah. Seorang hamba membaca : "Alhamdulillahi rabbil 'alamin" (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam)". AllahYang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Hamba Ku memuji Aku dan bagi hambaKu apa yang dimintanya". Hamba membaca : "Arrahmanirrahim" (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman : "HambaKu memuliakanKu, dan ini untukKu". Ayat ini antaraKu dan antara hambaKu separoh. Hamba membaca : "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in" (Hanya pertolongan)". Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Dan akhir surat ini untuk hambaKu. Hamba membaca : "Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladiziinaan'amta alaihim ghairil maghdhubi' alaihim waladh dhallin' (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan or¬ang-orang yang Engkau beri ni'mat atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka, dan bukan (jalan) orang-orang yang tersesat). Ini bagiKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya.

Ada tiga tempat yang bersejarah pada kehidupan beragama dalam islam, masing-masing tempat itu memiliki keistimewaannya yaitu Masjidil Haram di Mekkah Al Mukarramah, Masjid Nawabi di Madinah dan Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, pada tempat ini nilai shalat didalamnya bagi yang melakukan memiliki pahala yang berbeda sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah; "Shalat di Masjidil Haram senilai dengan seratus ribu shalat, shalatdalam masjidku [Madinah] senilai dengan seribu, shalat dan shalat di Baitul Maqdis senilai limaratus shalat" [HR. Baihaqi].
Dari Abu Abdillah Jabir bin Abdullah Al-Anshariradhiallahu ‘anhu. Bahwaseoranglaki-lakibertanyakepadaRasulullahsholallahu ‘alaihiwasallam, “Apapendapatmubilaakutelahsholat lima waktu, berpuasaRamadhan, akumenghalalkan yang halal, danmengharamkan yang haram, danakutidakmenambahamalanselainitu, apakahakuakanmasuksurga?”Nabimenjawab, “Ya” (HR Muslim)
Begitubesarnyapahala yang diberikan Allah kepadaummat-Nya yang maudanmampumengaplikasikanimannyadenganamalibadahtermasukuntukmenegakkanshalat, semogaummatislamtidakmenyia-nyiakankesempatanini, wallahua'lam. [CubadakSolok, 20 Zulqaidah 1431.H/28 Oktober 2010.M].

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar