Rabu, 09 Oktober 2013

80. Lima Pesan Allah



Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Huda
Jalan Laing -Tembok
Kecamatan Tanjung Harapan
Kota Solok Sumatera Barat
Tanggal 01 Maret 2013/ 18 Rabiul Akhir 1434.H

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ، اَلنَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،:

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita sehingga kita masih dapat menikmati kehidupan dalam iman dan islam, shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, sebagai nabi dan Rasul yang diamanatkan untuk membimbing ummat manusia agar selamat hidupnya di dunia hingga akherat, belaiu sebagai teladan dan pimpinan kita dalam menapaki kehidupan ini.

Kemudian khatib mengajak kita semua, marilah meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Swt dengan sebenar-benarnya taqwa melalui pembuktikan amal shaleh sehari-hari yang dipraktekkan secara umum ataupun ritual karena memang kewajiban manusia di dunia ini hanya semata-mata untuk mengabdi kepada-Nya.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Dalam surat Al An'am 6; 152 Allah menerangkan sebanyak sebelas pesan-Nya untuk hamba dalam rangka mengokohkan ketauhidan seorang muslim, agar menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat merusak kepribadian sehingga derajat taqwa dapat diraih;

7.Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
8.dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil.
9.kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar
kesanggupannya.
10.dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu),
11.dan penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah

Lima pesan tersebut dapat kita bahas satu persatu dalam rangka menambah pengetahuan dan meningkatkan kualitas kemusliman kita hendaknya;

1.Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
Mendekati harta anak yatim adalah sikap yang tidak terpuji apalagi menguras harta itu untuk kepentingan yang salah, anak yatim harus dijaga dan disantuni, bila kita tidak mampu untuk membantu mereka dengan marteri maka menjaga hartanya sudah cukup terpuji. Firman Allah dalam surat Adh Dhuha 93;9

"Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang"

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Ketika Nabi Musa melakukan perjalanan pendidikan bersama Nabi Khidir, mereka singgah pada sebuah kampung, Khidir mengajak Musa memperbaiki sebuah rumah yang roboh, melihat itu Musa memprotes dengan mengajukan usul kepada Khidir atas kejadian yang mereka alami;

"Makakeduanyaberjalan; hinggatatkalakeduanyasampaikepadapenduduksuatunegeri, merekamintadijamukepadapenduduknegeriitu, tetapipenduduknegeriitutidakmaumenjamumereka, Kemudiankeduanyamendapatkandalamnegeriitudindingrumah yang hampirroboh, MakaKhidhrmenegakkandindingitu. Musa berkata: "Jikalaukamumau, niscayakamumengambilupahuntukitu".[18;77]

Khidirmengetahuibahwadalamrumah yang sudahdiperbaikinyaituadahartadua orang anakyatim yang merupakanpeninggalanorangtuanyasementaramerekabelumdewasa.Demikianpentingnyamenjagahartaanakyatim yang dicontohkanolehNabiKhidir.

2. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil.
Dalam kehidupan muamalah kita harus belaku baik termasuk dalam menakar, mengukur dan menimbang harus sempurna, sesuai dengan takaran yang ada agar hidup kita selamat dunia dana akherat, Firman Allah dalam surat Al Muthafifin 83;1-6

"1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, 2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, 3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. 4. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, 5. Pada suatu hari yang besar, 6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?".

3.Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya.
Sesuai dengan do'a hamba kepada Allahdalamsurat Al Baqarah 2;286 bahwahambapuntidaksanggupmenerimaujiandiluarkemampuannya;

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulahpenolong kami, Makatolonglah kami terhadapkaum yang kafir."

4.dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu),
Keadilan harus tegak pada seluruh posisi kehidupan manusia, sejak dari pribadi, keluarga, masyarakat hingga level negara, barulah hidup manusia itu akan aman. Pada asfek pribadi kita harus adil terhadap diri sendiri, Rasulullah menyatakan, indramu punya hak, fisikmu punya hak, maka berlaku adillah kepada mereka. Artinya kita tidak boleh menzhalimi indra kita, menganiaya fisik kita, semuanya itu perlu dijaga dengan sebaik-baiknya. Pada diri manusia ini ada tiga unsur yang perlu dijaga keseimbangannya sehingga hidup manusia itu tawazun [seimbang] dan terpelihara dengan baik.

Keadilan dalam keluarga perlu juga diterapkan sebagaimana sunnah Rasulullah; suatu ketika datanglah seorang sahabat kepada beliau, tidak begitu lama mendekatlah seorang anaknya yang lelaki, dia belai rambutnya,

dipangku dan dicium, setelah itu datang pula anak wanitanya, hanya dibelai saja dan dibiarkan pergi,sehingga keluarlah sabda Rasul,”Kamu telah berlaku tidak adil kepada anak-anakmu, berlaku adillah kepada mereka meskipun masalah ciuman dan perhatian”.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Firman Allahdalamsurat Al Maidah 5;8

'"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan"

5.dan penuhilah janji Allah
Sejak berada di alam rahim seorang ibu, manusia sudah berjanji untuk taat dan patuh hanya kepada Allah yang akan dijadikan sebagai Tuhan dan hanya kepada-Nya saja menyembahkan diri;

" Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",[Al A'raf 7;172].

Orang yang beribadah kepada Allah adalah orang yang mengerti dengan janjinya dahulu, yang janji itu harus ditunaikan dengan sebaiknya, bila tidak tentu ada konsekwensi yang akan diterimanya kelak.

Firman Allah dalam surat An Nisa 4;58

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat"

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Demikian pesan Allah kepada hamba-Nya agar hidup selamat di dunia, hidupnya dengan iman dan aqidah yang bersih dengan tetap mengumpulkan amaliyah ibadah sebagai bekal di akherat dengan tetap menjalin kehidupan yang harmonis dengan manusia lainnya.


بَارَكَاللهُلِيْوَلَكُمْفِيالْقُرْآنِالْعَظِيْمِ،وَنَفَعَنِيْوَإِيَّاكُمْبِمَافِيْهِمِنَاْلآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُقَوْلِيْهَذَاوَأَسْتَغْفِرُاللهَالْعَظِيْمَلِيْوَلَكُمْ








Tidak ada komentar:

Posting Komentar