Senin, 02 Juli 2012

31. Cara Mempelajari Islam


Khutbah Jum'at Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Yakin
Jorong Cubadak Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 7 Januari 2011

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،:

“Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, tidak akan diterima dari padanya dan dia di akherat termasuk orang yang merugi”.[ Ali Imran 3;85,]

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Pertama sekali kita sanjungkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga dalam menjalankan kehidupan ini selalu dalam bimbingan-Nya, Amin. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang telah mengorbankan segala potensi hidupnya untuk menyelamatkan ummat manusia di dunia ini kehidupan yang penuh arti melalui iman dan pengabdian hanya kepada Allah semata.

Kemudian marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa yang diujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui amaliah ibadah yang kita lakukan sebagai bekal memasuki kehidupan kekal abadi yaitu kampung akherat. Taqwa yang sungguh-sungguh itulah kelak akan mendapat tempat yang dijanjikan Allah yaitu syurga jannatunnaim.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Seseorang memeluk Islam dapat dikarenakan dua hal yaitu lahir dari orangtua yang telah beragama Islam sehingga secara otomatis seorang anak memeluk agama Islam. Hal ini akan berkelanjutan kalau dididik, dibimbing dalam ajaran Islam. Sebab yang kedua karena hidayah dari Allah, melalui pertarungan dahsyat hati nurani yang dilakukan dengan mempelajari, mengkaji dan perenungan mendalam ajaran Islam;

1. Margaret Marcus seorang wanita Yahudi yang memeluk Islam berdasarkan pergumulannya mencari kebenaran, setelah masuk Islam dia tukar namanya dengan Maryam Jameelah.

2. Leofold Weis, seorang Sosiolog yang mendalami asfek ajaran Islam lalu Allah memberi hidayah kepadanya dengan Islam sekaligus dengan nama barunya yaitu Muhammad Assad.

3. Cat Steven, setelah mengkaji dan mendalami Islam akhirnya dia menyatakan bahwa agama yang benar adalah Islam, diapun memakai nama baru yaitu Yusuf Islam.

Dalam mempelajari Islam baik mereka yang baru mencari kebenaran atau telah memeluk Islam agar tidak terjerumus dalam kesesatan dan kekeliruan atau “islam abangan” sekedar menyandang predikat muslim, sebaiknya mengakaji Islam dengan beberapa methode.

Pertama, Islam harus dipelajari dari sumber aslinya; yang kita kenal dengan Al Qur’an dan Sunnah.
“ Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”[Al Baqarah 2],

Kedua, dipelajari secara integral; artinya Islam harus dipelajari secara menyeluruh sebagai satu kesatuan yang bulat tidak parsial/ sebagian saja. Jangan ibarat empat orang buta yang mengenal gajah; orang buta yang memegang ekor gajah dia akan mengatakan bahwa gajah itu panjang, si buta yang kebetulan meraba kaki gajah akan berpendapat bahwa gajah itu seperti pohon kelapa, si buta yang memegang telinga gajah, dia akan menuturkan bahwa gajah itu lebar seperti nyiru, orang buta keempat kebetulan memegang perut gajah maka dia akan berteriak bahwa gajah itu besar dan tergantung.

Barangkali seseorang tidak mampu atau tidak ada kesempatan untuk mempelajari Islam secara keseluruhan dengan detail, maka cukup dengan prinsip-prinsip Islam saja atau hal-hal yang pokok keseharian.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Ketiga; melalui buku-buku yang ditulis ulama besar; Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, seperti kaum zuama dan sarjana-sarjana muslim. Jangan melalui buku-buku yang ditulis oleh para orientalis karena mereka menulis tentang Islam terlalu banyak dengan maksud subyektif.

Keempat, pelajari Islam itu sendiri; kesalahan sementara orang mempelajari Islam ialah dengan jalan mempelajari kenyataan ummat Islam an sich, bukan agama Islam yang dipelajarinya. Sikap konservataif sebagian golongan Islam, keterbelakangan di bidang pendidikan, keawaman, kebodohan, disintegrasi dan kemiskinan masyarakat Islam itulah yang dinilai sebagai Islam
“Sungguh dalam pribadi Rasulullah itu ada contoh teladan yang baik bagimu” [Al Ahzab 33;21].

Bila metode ini dipakai sebagai jalan menemukan ajaran Islam yang benar tentu akan didapati kebenaran Islam, yaitu jalan lurus dari Allah sebagai mana dalam surat Al An’am 6;153,
“Sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus,maka ikutilah olehmu akan dia, dan janganlah kamu ikuti jalan-jalan lain karena akan memisahkan kamu dari jalan-Nya. Demikian diwasiatkan kepadamu agar kamu bertaqwa”.

Diperkuat lagi dengan ayat Allah dalam Ali Imran 3;85,
“Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, tidak akan diterima dari padanya dan dia di akherat termasuk orang yang merugi”.

Sumber hukum Islam terdapat dalam Al Qur’an dan Sunnah, Al Qur’an merupakan sumber hukum pertama bagi seorang muslim yang harus dijaga dengan pengertian mengamalkannya, bukan sekedar sebagai penjagaan fisik.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Kalau kita menginjak Al Qur’an dengan kaki barangkali tidak terlalu besar dosanya daripada memelihara Al Qur’an; diletakkan di lemari yang bagus lagi tinggi, dijauhkan dari debu, namun ajarannya kita injak-injak dalam kehidupan sehari-hari.

Halal dan haram bukan suatu ukuran, benar dan salah tidak dipermasalahkan bahkan seluruh asfek kehidupan jauh dari nilai-nilai Islam seperti dalam pergaulan, pakaian, budaya, ekonomi, politik, pendidikan dan yang lainnya idak memakai konsep Islam.

Agar kandungan Al Qur’an dengan segala ajaran tetap terpelihara harus dilakukan beberapa hal yaitu; dimiliki, dibaca, diketahui isinya, diamalkan,dijadikan sebagai suluh di malam hari dan sebagai tongkat siang hari, serta memperjuangkan dari tangan-tangan jahil yang akan melenyapkan Al Qur’an sekaligus ajaran Rasulullah melalui sunnahnya, wajar bila Ibnu Taimiyah berkata tentang Al Qur’an;

1.Barangsiapa yang enggan membaca Al Qur’an berarti dia
mencampakkan Al Qur’an,


2. barangsiapa yang membaca Al Qur’an tapi tidak

3. barangsiapa yang membaca Al Qur’an lalu mengkaji isinya tapi
tidak mau mengamalkan isinya berarti telah mencampakkan Al
Qur’an

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Seorang Arab Baduy datang menemui Rasulullah Saw dengan maksud akan masuk Islam, yaitu agama baru yang dia ketahui dari masyarakat Quraisy yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Pemuda itu hidup bergelimang jahiliyah dengan berbagai aktivitas maksit yang ukurannya hal demikian wajar dilakukan, dia berkata, ”Ya Muhammad saya mau masuk Islam”.

Rasul menyodorkan persyarata, ”Ucapkanlah kalimat syahadat”, dia protes, ”Mengucapkan dua kalimat syahadat bagi saya sangatlah mudah, saya ingin masuk Islam, tapi untuk saya boleh berjudi, berzina, mabuk-mabukan, mencuri dan kegiatan lainnya yang sudah jadi kebiasaan kami disini...”.

Mendengar itu para sahabat geram, ”Ya Rasulullah, izinkan aku memukul pemuda ini” kata Umar bin Khattab, tapi Rasul bisa meredam kemarahan para sahabatnya. Sambil mendekati pemuda itu, kembali beliau bertanya, ”Apa yang kamu maksud wahai anak muda?”. Sang pemuda menjawab, ”Ya itu tadi, aku mau masuk Islam tapi kebiasaan buruk saya tidak terhalang untuk dilakukan seperti erjudi, mencuri, berzina dan lainnya”.

Dengan ketulusan hati Rasulullah memeluk pemuda itu sambil bertanya, ”Apakah kamu punya ibu, anak perempuan, saudara perempuan dan punyakah engkau seorang isteri?”. dia mengangguk berarti punya, Rasul bertanya, ”Wahai pemuda, Bagaimana kalau ibumu, anak perempuanmu, isterimu, dan saudara perempuanmu dizinahi oleh orang lain sebagaimana kamu berazina dengan orang lain”.

Dengan muka merah dan rasa malu mendalam, dia tersinggung dan tidak menyangka kalau ada pertanyaan demikian. Geram sekali dia, sambil mengepalkan tinjunya dia berteriak, ”Tidak ya Muhammad, aku mau masuk Islam tanpa syarat itu”, lalu dia ucapkan kalimat syahadat, ”Asyhadu anla Ilaha Illallah waashadu anna Muhammad Rasulullah”.

Sebenarnya inilah yang dimaksud oleh Islam dengan istilah Inqilabiyah yaitu perombakan secara total dari pribadi fasiq jadi muslim yang baik, dari jahiliyah menjadi islamiyah, atau istilah lain yang disebut dengan shibghah yaitu celupan atau warna. Allah menerangkan dalam surat Al Baqarah 2;138
”Shibghatullah dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah, dan hanya kepada-Nya kami menyembah”.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Seharusnya begitu seseorang menyatakan diri sebagai muslim maka harus terjadi pada dirinya celupan atau warna yang sesuai dengan kehendak Allah yaitu ;
1. Aqidah yang salimah,
2. Ibadah yang shahihah,
3. Salamatul fikrah
4. Matiinul khuluq

Tapi yang kita temukan hari ini adalah ummat Islam yang serba rajin, rajin beribadah tapi rajin pula menimba maksiat, rajin mengikuti pengajian dan rajin pula berjudi sehingga kita sulit untuk membedakannya, muslim atau kafir.
Sayid Qutb menyatakan, ”Masuklah ke dalam Islam keseluruhan atau keluar dari Islam keseluruhan”,
Allah berfirman,
”Kemudian kitab itu [Al Qur’an] Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan diantara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah” [Al Fathir 35;32].[Mdr,2009]

أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar