Selasa, 10 Juli 2012

37. Menghindari sikap ekstrim


Khutbah Jum'at Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Yakin
Jorong Cubadak Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 27 Mai 2011

الْحَمْدُ لِلَّ‍هِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛ مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْ
ُ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،:

”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prangsangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain”.

Hadirin, sidang jum’at yang mulia,
Kembali kita hadir di rumah Allah ini untuk menyampaikan puji syukur kepada-Nya atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita sebagai bekal hidup dengan segala fasilitasnya, syukur tersebut dibuktikan dengan amaliah ibadah sehari-hari, salah satunya adalah melaksanakan shalat jum'at pada hari ini, yang kemudian diiringi dengan ibadah-ibadah lainnya sepanjang hari.

Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, beliaulah pejuang kehidupan dan hak-hak azasi di dunia ini hingga kebenarannya diikuti oleh pengikutnya hingga akhir zaman.

Suatu kewajiban bagi kita untuk meningkatkan iman hingga mencapai derajat taqwa dan menambah ibadah sehari-hari sehingga aktivitas yang dilakukan selalu berorientasi mencari ridha Allah Swt.

Hadirin, sidang jum’at yang mulia,
Orang yang tidak senang kepada Islam memberikan beberapa tuduhan dan julukan kepada ummatnya dengan nama :
1. Fanatik kepada ummat islam yang berpegang teguh kepada ajaran
islam,
2. Fundamentalis disebabkan sepak terjang ummat islam berpedoman
kepada islam
3. Julukan ekstrim yaitu berlebihan dalam agama.

Ekstrim yaitu berlebihan dalam agama. Ekstrim dalam bahasa Arab disebut dengan Tatharuf Diniy yaitu melampaui batas tengah agama, sedangkan islam mengajak kepada jalan tengah dalam segala hal, baik dalam ibadah, menuntut ilmu dan mencari harta,
”Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas perbuatanmu”[Al Baqarah 2;143].

Umat pilihan yang adil yaitu umat yang pertengahan; tidak mementingkan kerohanian saja, tidak pula mementingkan kebendaan melulu, dia mementingkan dunia dan akherat, nabi bersabda, ”Hindarilah sikap melampaui batas dalam agama karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya” [Ibnu Abbas].

Hadirin, sidang jum’at yang mulia,
Ekstrem dengan pengertian berlebihan dalam agama tidak pula disukai dan bertentangan dengan tanda-tanda;

1. Fanatik Kepada Satu Pendapat
Sikap ini mengakibatkan tidak mengakui pendapat orang lain karena menganggap pendapat merekalah yang benar, seolah-olah mereka berkata, ”hak saya untuk berbicara dan kewajiban anda untuk mendengar, hak saya untuk menetapkan suatu dan kewajiban tuan untuk melaksanakannya”, orang yang memiliki sifat ini cendrung menyalahkan orang lain, mereka mau berdebat mati-matian untuk membela dan mempertahankan pendapatnhya walaupun pendapat itu nyata kesalahannya.

2. Kewajiban Yang Tidak Diwajibkan Allah
Dia memberi beban kepada diri sendiri untuk melaksanakan yang sulit padahal ada pekerjaan yang mudah, seperti
a. musyafir atau orang sakit boleh tidak puasa pada bulan Ramadhan
dengan jalan mengqadhanya pada hari yang lain,
b. shalat tidak kuat berdiri boleh dilakukan dengan duduk, tidak kuat
duduk silahkan berbaring,
c. shalat bagi musyafir diringankan Allah melalui jamak atau qashar,
d. bahkan dalam cuaca dingin walaupun dalam keadaan junub dia
khawatir atas kesehatan dan keselamatannya kalau kena air, Allah
meringankan dengan tayamum.
”Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” [Al Baqarah 2;185].

Namun nabi Muhammad dalam shalat sendiri sangat panjang ayat yang dibacanya tapi ketika shalat berjamaah bacaan beliau sangat ringan sebagaimana sabda beliau, ”Adakalanya aku hendak memanjangkan shalatku, lalu ku dengar tangis anak sehingga kuringankan shalatku, karena aku mengetahui kegelisahaan ibunya terhadap tangis anaknya” [HR.Anas]

Hadirin, sidang jum’at yang mulia,
3. Memperberat bukan pada tempatnya.
Allah memberikan kemudahan dalam segala hal, hanya ummatnya saja yang kadangkala belum tahu ajaran islam, sebagai contoh;

a. orang yang baru masuk islam harus diringankan dulu kewajiban agamanya terhadapnya dengan shalat memakai bahasa Indonesia sebisanya atau dengan gerakan saja,

b. puasa anak kecil cukup setengah hari dalam rangka memberikan latihan

c.Ketika memberantas khamar Rasulullah melakukan dengan tiga periode bukan sekaligus, pertama diberitahukan bahwa khamar itu sedikit manfaatnya sementara para sahabat masih meminumnya, periode kedua dikatakan bahwa boleh minum khamar tapi jangan shalat karena dikhawatirkan nanti bacaan shalatnya tidak benar, barulah yang ketiga dengan tegas bahwa khamar itu haram diminum sedikit atau banyak, mabuk ataupun tidak bukan alasan untuk membolehkan meminumnya.

4. Bersikap kasar dan keras.
Watak ekstrim yang keempat yaitu berlaku kasar dan keras dalam segala hal, baik dalam berkomunikasi, berkata ataupun dalam bertindak. Islam telah memberikan batasan boleh berlaku kasar dan keras dalam dua hal dan tempat yang tepat yaitu;

a. di tengah peperangan dalam menghadapi orang kafir, ”Hai orang-orang yang beriman perangilah orang-orang kafir yang ada di sekelilingmu”,

b.boleh berlaku kasar yang kedua yaitu dalam menegakkan hukum Allah

, ”Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya 100 kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah”[An Nur 24;2].

5. Buruk sangka kepada Manusia.
Karena dirasuki sifat buruk sangka, orang akan menyebarkan kesalahan dan keburukan orang lain, menyebarkan fitnah dan isu, bahkan condong menuduh orang telah terjerumus dalam kekafiran padahal nabi telah bersabda,”Hindarilah dari pra sangka, karena sesungguhnya prasangka adalah sebohong-bohong ucapan”[Bukhari dan Muslim]. Dalam surat Al Hujurat 49;12 Allahpun telah berfirman,

”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prangsangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain”.

Hadirin, sidang jum’at yang mulia,
6. Terjerumus Dalam Jurang Kekafiran
Karena posisi yang dimiliki cukup baik lalu menganggap golongan sendirilah yang lebih islam sementara golongan lain sesat dan keluar dari islam tanpa dasar yang kuat.
Dalam sebuah hadits nabi bersabda, ”Apabila seseorang mengkhafirkan saudaranya maka kata kafir itu akan kembali kepada salah satunya”. Akibat terbesar atau watak ekstrim yang sangat berbahaya yaitu keenam ini, akhirnyapun sampai terjadi pembunuhan.

Semoga kita mampu melepaskan diri dari sifat dan sikap ekstrim tersebut karena karakter ummat ini adalah ummatan washathan, yaitu ummat pertengahan, kita berbuat apapun selayaknya sesuai dengan minhajul islam, sistim yang telah diajarkan oleh Rasulullah, ambil pelajaranlah hai jamaah jum'at. [Mdr, 2009].


أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم


Tidak ada komentar:

Posting Komentar