Selasa, 10 Juli 2012

43. Interaksi Muslim dengan Islam


Khutbah Jum'atDrs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Al Munawarah
Pasar Sungai Lasi Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 26 Agustus 2011

اَلْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،:

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia Berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (Dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, Karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”[Ali Imran 3;79].

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah;
Marilah kita bersyukur kepada Allah Swt, yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga dapat menghadiri panggilan Allah pada siang ini yaitu melaksanakan shalat jum’at yang merupakan sebagian kecil kewajiban yang harus kita lakukan, shalawat dan salam tidak lupa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw , selaku Rasul Allah yang telah berjuang untuk menyelamatkan hidup manusia di dunia ini yang berpedomankan pada Al Qur’an dan Sunnahnya.

Kemudian marilah kita selalu meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah dengan melaksanakan ibadah rutin dari shalat satu ke shalat berikutnya, dari jum’at satu ke jum’at berikutnya dari ramadhan tahun lalu menuju ramadhan berikutnya, yang semua itu sebagai bekal hidup dan sebaik-baik bekal hidup di dunia ini adalah taqwa.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah;
Idealnya seorang muslim adalah mereka yang hidup dalam islam secara kaffah [Al Baqarah 2;208] yaitu sikap hidup mengislamkan seluruh aktivitasnya serta memahami islam secara integral.

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Muslim yang baik adalah mereka yang tershibghah atau terwarnai oleh nilai-nilai Ilahiyyah [ Al Baqarah 2;138] sehingga tidak ada lagi muslim yang bersifat nifaq, syirik, fasiq dan zhalim.

Shibghah Allah. dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan hanya kepada-Nya-lah Kami menyembah.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah;
Pribadi yang mengislamkan aqidah, ibadah, akhlak, sosial, politik, ekonomi, budaya dan seluruh asfek kehidupannya. Pribadi Rabbani bukanlah orang yang hanya berbekal semangat yang menggebu-gebu, mereka adalah orang-orang yang siap berinteraksi dengan Al Qur’an [3;79].

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.

Infiltrasi Pemikiran Asing
- Kebencian orang kafir terhadap ummat Islam;
“ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”[Al Baqarah 2;120]

- Islam selalu diperangi selama duapuluh empat jam
“…mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”[Al Baqarah 2;217].

- Dampak Infiltrasi Pemikiran asing:
a. Terserang penyakit wahn, yaitu penyakit terlalu cinta dan terlalu takut dengan kematian.
b. Ummat Islam manjadi lemah

         
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”[Ali Imran 3;139]

- Penangkalnya;
a. Imunitas yaitu kekebalan;
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”[Al Anfal 8;30]

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah;
b. Membina ummat dengan da’wah;
Ustadz Hasan Al Banna seorang ulama Mesir berkata ,”Bila anda ingin membangun ummat sebagaimana ummat dizaman Rasul maka bina dan bangunlah sebagaimana cara beliau membangun ummat itu”

Ustadz Rasul Sayyaf, seorang tokoh Mujahidin Afghanistan beberapa tahun silam pernah berkata, tentang kenapa para mujahidin Afghanistan berpecah ,”Kita bukannya tidak mau bersatu, kita mau dan ingin bersatu, namun upaya kita agaknya masih kalah dengan upaya lawan untuk memecah belah kita”

Interaksi Muslim dengan Islam
Seorang muslim harus berinteraksi dengan islam melalui hatinya sehingga terujud qalbun salim yaitu hati yang sehat, [26;88-89].
“ (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”

Interaksi muslim melalui fisiknya dengan islam sehingga siap untuk memanggul senjata dan beban jihad untuk membela agama Allah [9;106].
“dan ada (pula) orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; adakalanya Allah akan mengazab mereka dan adakalanya Allah akan menerima taubat mereka. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah;
Selayaknya kita berupaya berinteraksi dengan islam dalam kehidupan sehari-hari baik melalui ibadah, pemikiran ataupun aktivitas lainnya sehingga nilai kaffah bisa kita peroleh, demikian pula halnya kita tercelup hendaknya dengan nilai-nilai Ilahiyyah tersebut sebagai ujud taqwa kita kepada Allah, jadi pelajaran hendaknya bagi yang punya hati nurani, [Mdr, 2009]


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar