Jumat, 06 Juli 2012

33. Makna Risalah dan Kenabian


Khutbah Jum'at Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Al Munawarah
Pasar Sungai Lasi Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 11 Februari 2011


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ، اَلنَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،:

“Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”[An Nahl 16;36]

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Selayaknya kita sanjungkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan karunia dan nikmat-Nya kepada kita sehingga kalau kita hitung-hitung nikmat tersebut sungguh tidak terkira jumlahnya, bila nikmat itu kita syukuri maka akan ditambah-tambah oleh Allah dengan nikmat yang lain dan sebaliknya bila diingkari maka azab Allah akan diberikan, dari sekian nikmat-Nya adalah nikmat iman dan islam sehingga kita masih merasakan bagaimana indahnya hidup dalam dekapan hidayah-Nya, semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur atas nikmat tersebut.

Shalawat dan salam kita sampaikan pula kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah menuntun ummatnya ke jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang dahulu yang diberi nikmat oleh Allah bukan jalan orang-orang yang dimurkai apalagi jalan orang yang sesat, dengan banyak membaca shalawat semoga kita mendapat syafaatnya kelak dengan izin Allah, kemudian marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah yang diaplikasikan melalui amal ibadah sehari-hari sebagai bekal menuju akherat.

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Tugas Rasulullah yang utama di dunia ini adalah menyampaikan misi atau risalah islamiyah ke tengah masyarakat dunia dalam rangka menyelamatkan manusia dari kesengsaraan di dunia maupun kesenangan di akherat.

Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terujud kebahagiaan di dunia dan akherat.

Tugas Rasul Yang Utama
Rasulullah diturunkan Allah di dunia ini dalam rangka untuk menyampaikan risalah yang berasal dari wahyu Allah selain itu tugas beliau yang utama adalah;

Pertama, beliau datang untuk memperkenalkan Allah sebagai Tuhan yang selama ini dilupakan manusia bahkan diselewengkan, dizaman jahiliyyah tidak sedikit manusia yang salah menyembah Tuhan; ada berhala, pohon besar, kuburan dan lain sebagainya. Karena perjalanan sejarah yang demikian panjanglah sehingga risalah tauhid yang dibawa nabi terdahulu diselewengkan dengan tuhan-tuhan lain selain Allah [An Nahl 16;36].
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut] itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Kedua, Rasulullah datang ke dunia ini untuk menjaga peraturan hidup yang selama ini telah mereka injak-injak dengan peraturan baru buatan manusia dengan berbagai isme, Allah menegaskan;
“Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)” [Asy Syuura 42;13]

Ketiga, Rasulullah itu berkewajiban untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Kabar gembira bagi orang yang mau taat dan hidup secara islam sedangkan peringatan bagi mereka yang lalai, ingkar serta jauh dari petunjuk Allah;
“(mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”[An Nisa’ 4;165]

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Keempat, hadirnya Rasulullah di tengah-tengah ummat ini dalam rangka untuk memberi contoh teladan dalam beramal sehingga umat ini tidak membuat sendiri tata cara peribadatan kepada Allah yang cendrung bid’ah tidak sesuai dengan minhaj islam. Allah berfirman dalam surat Al Jumu’ah 62;2

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,”

Hakekat Risalah dan Kenabian
1. Risalah atau misi islam dan kenabian yaitu Muhammad SAW sebagai Rasulullah adalah nikmat Allah yang terbesar diberikan kepada manusia, dapat dibayangkan, apa jadinya dunia ini bila Allah tidak mengutus rasul untuk menyampaikan risalah islam ke dunia, tentu saja zaman ini masih kelam dengan karakter jahiliyah dengan segala kehancurannya, Allah menerangkan dalam surat Ali Imran 3;164

“Sungguh Allah Telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

2. Hakekat dari risalah dan kenabian adalah mutlak dari Allah bukan rekayasa Muhammad dan tidak ada kepentingan pribadi Muhammad dengan pengakuannya sebagai nabi, dengan demikian banyak resiko dan beban yang harus beliau tanggung bahkan nyaris mengorbankan jiwa dan raganya.
“ Dan Sesungguhnya mereka pada sisi kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.”[Shaad 38;47]

3. Hakekat risalah dan kenabian diberikan kepada manusia yang terbaik, kebaikannya telah teruji di tengah-tengah masyarakatnya. Andaikata mereka bukanlah orang yang terbaik para rasul tersebut mana mungkin manusia lain mempercayakannya, sedangkan dengan julukan Al Amin saja Muhammad masih mereka ragukan kebaikannya, paling tidak dipertanyakan kridibilitasnya, walaupun mereka telah mendapatkan buah dari kebaikan Muhammad selama ini, Allah menjelaskan;
“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.”[Shaad 38;48]

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
4. Hakekat dari risalah dan kenabian adalah suatu martabat yang diberikan kepada seseorang diatas martabat manusia lainnya, meskipun pada satu sisi posisinya tetap sebagai mana watak manusia namun disisi lain dia adalah rasul atau nabi yang dekat kepada-Nya yang doa dan munajad serta perhatian Allah tidak lepas dari mereka.
“Rasul-rasul itu kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. dan kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus.”[Al Baqarah 2;253]

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Itulah risalah dan kenabian yang telah ditetapkan, tinggal kita untuk mengimani dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dan tidak semua orang dapat meraih nikmat hidayah ini kecuali orang-orang yang dikehendaki Allah. Tidak bermakna risalah dan kenabian tadi bila kita tidak resfon atas apa yang dituntut olehnya, baik pengamalan secara global maupun secara rinci sehingga pribadi kita adalah pribadi yang integritas keislamannya tidak diragukan lagi, wallahu a’lam.[Mdr, 2009]


فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar