Jumat, 02 November 2012

61. Menyelami Dienul Islam


Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Yakin
Jorong Cubadak Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 6 Juli 2012/16 Sya’ban

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ

“Dengan Kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”[Al Maidah 5;16]

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Pertama sekali kita sanjungkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga dalam menjalankan kehidupan ini selalu dalam bimbingan-Nya, Amin.

Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang telah mengorbankan segala potensi hidupnya untuk menyelamatkan ummat manusia di dunia ini kehidupan yang penuh arti melalui iman dan pengabdian hanya kepada Allah semata.

Kemudian marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa yang diujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui amaliah ibadah yang kita lakukan sebagai bekal memasuki kehidupan kekal abadi yaitu kampung akherat. Taqwa yang sungguh-sungguh itulah kelak akan mendapat tempat yang dijanjikan Allah yaitu syurga jannatunnaim sesuai dengan janji-Nya.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Seluruh para Nabi dan Rasul membawa risalah [misi] untuk mengajak ummat menyembah Allah dan tidak menserikatkan-Nya dengan apapun juga. Umumnya mereka membawa misi Islam untuk menyelamatkan manusia hidup di dunia maupun di akherat.
Islam bukan sekedar agama yang mengatur hubungan manusia dengan Allah secara ritual saja tapi juga sebagai dien yang mencakup seluruh asfek aktivitas di dunia maupun di akherat.

Pengertian Dien
Kalimat dien dalam bahasa Arab memiliki beberapa pengertian diantaranya;

Pertama, kekuasaan yang dapat mengatur kehidupan ini sesuai dengan risalah atau misi yang dibawa, Rasulullah bersabda,”orang yang pintar adalah orang yang menguasai hawa nafsunya dan bekerja untuk hari setelah mati”

Kedua, dien artinya adalah tunduk kepada aturan yang ada, sebagaimana firman Allah dalam surat At Taubah 9;29

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk”.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Ketiga, dien diartikan juga dengan balasan di akherat setelah hidup di dunia dengan segala aktivitas yang sesuai dengan aturan Ilahi [Al Fatihah 1;4]

“Yang menguasai di hari Pembalasan”.

Keempat, dien juga diartikan dengan undang-undang aturan yang dibuat untuk mengatur kehidupan manusia;

“Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, Kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendaki-Nya. kami tinggikan derajat orang yang kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui”[Yusuf 12;76]

Ustadz Sayid Qutb berkata ketika beliau menafsirkan ayat 76 surat Yusuf diatas,”Sesungguhnya nas Al Qur’an ini memberi batasan yang sangat mendetail tentang makna dien, bahwa kalimat “dienul malik” dalam ayat ini berarti peraturan dan syariat malik [raja], lalu lanjutnya,”Al Qur’an mengungkapkan bahwa peraturan dan syariat adalah dien, maka barangsiapa yang berada pada peraturan syariat Allah berarti ia berada dalam dein Allah, sebaliknya barangsiapa yang berada pada peraturan seseorang dan undang-undang seorang raja berarti ia berada dalam dien raja tersebut” [Fizilalil Qur’an juz 4]

Pengertian Islam
Islam sebagai dienullah adalah agama, aturan dan undang-undang yang diturunkan Allah. Banyak orang memberikan pengertian islam tidak sebagaimana yang diharapkan oleh Islam itu sendiri, ada yang mengartikan dengan Isya, Subuh, Luhur, Ashar dan Maghrib, dan ada pula yang mengartikan dengan kata “selamat” dan “sejahtera”, bahkan yang lebih jauh menyimpang lagi pengertian islam diartikan dengan fanatik, bodoh, fundamentalis, ekstrimis, teroris dan julukan lain yang bernada sinis serta negatif.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Pengertian islam yang sebenarnya adalah;
Pertama, islam artinya kesejahteraan dan keselamatan, artinya seorang yang masuk islam harus merasakan keselamatan dan memberikan keselamatan kepada orang lain, sebagaimana Rasulullah menyabdakan bahwa muslim itu adalah yang selamat orang lain dari lidah dan tangannya;

“Dengan Kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus’ [Al Maidah 5;16].

Kedua, islam artinya adalah jenjang keatas atau tangga untuk naik, artinya status manusia tidak ditentukan oleh sosialnya tapi ditentukan oleh tingkat keimanannya, untuk mencapai tingkat keimanan tersebut melalui tahap, ibarat anak tangga. Seorang yang telah menyatakan diri sebagai muslim maka kedudukannya di hadapan Allah tinggi, apalagi dia mampu mencapai derajat taqwa;

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”[Ali Imran 3;139]

Ketiga, islam artinya penyerahan diri secara total kepada Allah. Sebagai muslim harus pasrah atas segala aturan-Nya baik peraturan itu yang berat apalagi yang ringan, baik dalam suka maupun dalam duka;

“ Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang Telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta Alam”[Al An’am 6;71],

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Keempat, islam artinya tunduk dan pasrah atau menyerah atas segala aturan dan perintah Allah sebagai konsekwensi iman yang istiqamah;

“ Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka[1045] ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.”[An Nur 24;51]

Kelima, pengertian islam adalah cara hidup yang datang dari Allah, dia bukan buatan Muhammad, bukan ciptaannya dan bukan pula jiplakan dari dien-dien terdahulu;

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.’[Ali Imran 3;19]

“Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”[Ali Imran 3;85].

Keenam, islam mempunyai makna; cara hidup yang datang dari Allah yang telah dipraktekkan oleh Rasulullah dan para sahabat, dia bukanlah teori yang kosong dari aplikasi [Al Anfal 8;73]

“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai Para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Ketujuh, Islam ajarannya mencakup seluruh asfek kehidupan, bukan hanya membicarakan akherat saja tapi semua segi kehidupan manusia; pendidikan, kebudayaan, ekonomi, iptek, politik, negara dan undang-undang [Al Baqarah 2;208].

“ Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”

Kedelapan, Islam itu milik Allah bukan milik yang lain, seseorang untuk masuk ke dalam islam tidak pernah dipaksa-paksa, manusia bebas untuk memilih jalan yang terbaik menurutnya;

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui’[Al Baqarah 2;256].

Kesembilan; Seorang mukmin tidak boleh mengkompromikan konsep Allah ini dengan konsep-konsep bathil lainnya, seluruh ajaran islam telah baku dan berlaku untuk siapa saja, dia harus diterima secara bulat [Al Anfal 8;42]

“(Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu. Sekiranya kamu Mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan, Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui,

Sehingga ucapan Sayyid Qutb patut kita cermati, ”Masuklah ke dalam islam keseluruhan atau tinggalkan islam keseluruhannya” inilah sikap hidup yang tegas yang harus diambil oleh manusia, mau kafir silahkan dan mau beriman boleh juga.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Itulah pengertian dan makna islam yang dipaparkan oleh Al Qur’an dan Hadis Rasulullah, kewajiban kita untuk mempelajarinya, mengkaji, menghayati, mengamalkan dan menda’wahkan ke tengah masyarakat, jangan kita sebagaimana yang diibaratkan oleh Rasulullah,”Al Islam ya’lu wala yu’la ‘alaih” artinya islam itu tinggi dan tidak ada yang dapat mencapai ketinggiannya, tapi umatnya tetap rendah karena tidak mau memasuki dirinya ke dalam lautan islam yang luas, tidak mau menaiki ketinggian islam dengan mengamalkannya. Posisi seorang muslim akan meningkat di hadapan Allah tergantung sejauh mana dia mau dan mampu mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari dalam pribadi, keluarga, masyarakat dan bernegara, wallahu a’lam.[Mdr, 2009]

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم



Tidak ada komentar:

Posting Komentar