Jumat, 02 November 2012

59. Islam mengatasi Krisis


Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Yakin
Jorong Cubadak Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 08 Juni 2012/18 Rajab 1433.H


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ

“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah” [Al Ahzab 33;21].

Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Pertama sekali kita sanjungkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga dalam menjalankan kehidupan ini selalu dalam bimbingan-Nya, Amin. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang telah mengorbankan segala potensi hidupnya untuk menyelamatkan ummat manusia di dunia ini kehidupan yang penuh arti melalui iman dan pengabdian hanya kepada Allah semata.

Kemudian marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa yang diujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui amaliah ibadah yang kita lakukan sebagai bekal memasuki kehidupan kekal abadi yaitu kampung akherat. Taqwa yang sungguh-sungguh itulah kelak akan mendapat tempat yang dijanjikan Allah yaitu syurga jannatunnaim sesuai dengan janji-Nya.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Akhir-akhir ini kata “krisis” sering kita dengar sehubungan dengan keadaan negeri kita khususnya yang sedang dilanda keprihatinan yaitu krisis moneter. Krisis artinya adalah keadaan yang sangat gawat atau keadaan yang memuncak sehingga dapat mengakibatkan kehancuran terutama dalam tanatan kehidupan manusia.

Sebenarnya di abad modern ini selain krisis moneter yang ditakutkan manusia,banyak sudah krisis yang dilalui padahal tidak kalah rusaknya kehidupan manusia, bila ekonominya, perutnya yang diganggu oleh suatu keadaan dia beranggapan akan hancur semuanya sehingga tidak memperhatikan krisis lainnya.

Sepanjang abad modern ada beberapa krisis yang dialami ummat ini diantaranya;

1. Krisis identitas, adalah kondisi manusia ketika itu telah hilang kepribadiannya, dia tidak tahu siapa dirinya bahkan tidak mampu memberi jawaban jati dirinya, secara otomatis diapun tidak tahu siapa Rabbnya ;59;19

“dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik.

2. Krisis legalitas; adalah suatu keadaan, manusia kehilangan peraturan, batas-batas norma tidak ada lagi, pada kondisi ini akan berkembang paham permisivisme yaitu faham serba boleh tanpa memperhatikan halal dan haram.

3. Krisis penetrasi; manusia ketika itu telah kehilangan pengaruh yang baik akibat polusi mental dan informasi yang rancu, sementara ummat Islam tidak imun / kebal terhadap pengaruh luar sehingga segala apa saja yang datang dari luar dianggap benar, padahal tokoh ideal yang patut dijadikan sebagai panutan ialah Rasulullah Saw [Al Ahzab 33;21].

“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
4. Krisis partisipasi; ketika itu ummat manusia telah kehilangan semangat untuk beramal jama’i/bekerja sama, mereka cendrung hidup individualis dan nafsi-nafsi.

5. Krisis distribusi; artinya tidak ada lagi keadilan yang dapat dinikmati oleh banyak orang, pengadilan memang banyak tapi minus keadilan, yang merasa keadilan hanya segelintir orang saja, disini akan terjadi saling tekan dan tindas [An Nahl 16;90]

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”

6. Krisis moral; saat itu moral/ akhlak bukan lagi suatu kebutuhan dan ukuran dalam hidup bermasyarakat, kemaksiatan dan dosa sebagai perbuatan biasa yang dikaitkan dengan kemodernan, artinya orang yang masih terikat dengan moral maka mereka termasuk orang yang kuno [Ar Ruum 30;41].

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Bagi seorang muslim musibah ini dicermati dan dijadikan sebagai jalan untuk memperbaiki diri, introsfeksi dan peningkatan kekokohan iman. Ada empat hal sebagai solusi dari krisis moneter ini;

1. Meyakini Kalimat Syahadat
Sebagai muslim segala kejadian diambil hikmahnya, apapun yang terjadi tidak dijadikan dia limbung tapi semakin mengamalkan kalimat ”Laa Ilaaha Illallah” suatu keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberikan rezeki selain Allah, artinya Allah tidak menyia-nyiakan hidup manusia, jangankan manusia sedangkan ulat di dalam batu tetap diberi rezeki oleh Allah, firman-Nya:

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], Padahal kamu mengetahui.” [Al Baqarah 2;22].

Ali mengatakan bahwa rezeki itu ada dua,”Rizqun tathlubuhu wa rizqan yathlubuka” rezeki yang kita kejar dan rezeki yang mengejar kita. Kita lihat bahwa masyarakat sekarang banyak yang melupakan unsur kedua. Ketika dalam kondisi krisis lansung beranggapan bahwa rezekinya akan sempit, padahal tidak otomatis begitu.

2. Sikap Mengevaluasi Gaya Hidup
Gaya hidup yang senang dan bangga berhutang akan menghancurkan ekonomi keluarga, dalam Islam berhutang itu memang boleh tapi akibat dari hutang, kita merasa tidak tenang, sedih dan malas, tidak berdaya dan lemah, takut ditagih.
Ayat yang paling panjang adalah ayat tentang hutang 2;282, disana disebutkan bahwa hutang harus ditulis dengan benar, keduanya harus bertaqwa, tidak mengurangi hutang sedikitpun dan ada saksinya, artinya hutang bukanlah masalah yang sepele tapi panjang prosedur yang harus diikuti.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
3. Menumbuhkan Ruhul Atha’
Yaitu semangat memberi, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafi’i bahwa rezeki manusia itu adalah harta yang telah diinfaqkan,disedekahkan di jalan Allah untuk membantu kemaslahatan ummat, sedangkan segala yang masih berupa tabungan, simpanan bukan/belumlah rezeki kita;

1. kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela,
2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, [Alhumazah 104; 1-2].

4. Mengoptimalkan Lahan Pekarangan
Sehingga tidak ada lahan yang tidur serta terbengkalai padahal dengan tergarapnya lahan disekitar rumah dapat ditanamkan sayuran dan ubi-ubian untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menghemat pengeluaran.

5. Hemat Dalam Pengeluaran
Seseorang dituntut untuk hemat dalam pengeluaran bukan pelit dan tidak boros, dia akan mengeluarkan dananya untuk keperluan yang terpenting dari yang penting. Sebagian ibu-ibu sebelum berangkat ke pasar telah mencatat segala kebutuhan yang akan dibeli, tetapi sesampai dia akan membeli semua yang nampak dan menyenangkan hatinya lebih banyak yang dibawa pulang diluar kebutuhan yang dicatat tadi.

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Padahal seseorang ia masih bisa menjalankan tugas walaupun tidak punya motor tapi dia paksakan diri untuk punya motor, masih bisa menjalankan tugas dengan baik walaupun tidak dengan mesin cuci, seandainya mampu dan ada uang untuk itu tidak masalah, tapi harus sikut kiri dan kanan sehingga merongsong keuangan rumah tangga ini memang merepotkan.


أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم


Tidak ada komentar:

Posting Komentar