Senin, 17 Juli 2017

208. Ramadhan Syahrul Qur'an

Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Al Isra’
Tiban 3 Kec. Sekupang
Kota Batam Kepuluan Riau
21  Ramadhan  1438.H /  16 Juni  2017.M


RAMADHAN  SYAHRUL QUR’AN

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Seluruh kitab yang diberikan kepada para nabi dan rasul, baik Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur’an bahkan suhuf [lembaran wahyu yang diberikan kepada Ibrahim dan Musa] diturunkan awalnya pada bulan Ramadhan, Allah berfirman dalam surat Al Baqarah 2;185


”Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan [permulaan] Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda”.
            Sehingga layak bulan Ramadhan disebut juga dengan syahrul huda yaitu bulan petunjuk.

            Rasulullah dalam sebuah haditsnya menyatakan;  Sesungguhnya Al Qur’an ini hidangan dari Allah, maka terimalah hidangan-Nya semampu kamu. Sesungguhnya Al Qur’an ini tali Allah, cahaya yang menerangi dan obat yang ampuh. Ia merupakan pelindung bagi yang memegang teguhnya dan penyelamat bagi yang mengikutinya. Ia tidak menyimpang dan tidak bengkok. Keajaiban-keajaibannya tidak akan berakhir, tidak akan usang karena banyak dibaca. Bacalah ia. Karena sesungguhnya Allah akan memberi  pahala kepada kalian atas bacaannya, satu huruf dengan sepuluh kali lipat kebaikan, aku tidakm mengatakan bahwa alif lam mim satu huruf[HR.Al Hakim].

            Ulama besar bernama Ibnu Taimiyah menyatakan,”Siapa yang tidak membaca Al Qur’an berarti  dia telah mencampakkannya, siapa yang membaca Al Qur’an tapi tidak mempelajari isinya berarti dia telah mencampakkan  Al Qur’an, siapa yang telah membaca  Al Qur’an, mengkaji isinya tapi enggan mengamalkannya berarti telah mencampakkan Al Qur’an”.

            sabda Rasulullah,”Tidak beriman kepada Al Qur’an orang yang menghalalkan apa-apa yang diharamkan-Nya”[HR.Turmuzi].

            Rasulullah bersabda,”Bacalah olehmu Al Qur’an karena ia merupakan cahaya bagimu di bumi dan merupakan simpananmu di langit ’[Ibnu Hibban].

A.     Isi Al-Qur’an tentang Aqidah
Salah satu isi Al-Qur’an adalah Aqidah, yang mengesakan Allah Tuhan semesta alam, tiada tuhan selain Allah. Diantaranya terdapat pada surah Muhammad ayat 19
فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الله
Maka ketahuilah, tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Allah.
Kewajiban pertama yang Allah wajibkan kepada makhluk-Nya adalah mengenal Allah maka mereka akan beribadah kepada-Nya dengan sebenar-benar ibadah.

Pada surah Ali ‘Imran ayat 18 Allah juga berfirman
شَهِدَ الله أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَ المَلَائِكَةُ وَ اُولُو العِلمِ قَائِمًا بِالقِسطِ لَاإِلَهَ إِلَّا هُوَ العَزِيزُ الحَكِيم
(Allah) menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain dia. Para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada Tuhan selain Dia, maha perkasa maha bijaksana.

B.     Isi Al-Qur’an tentang Ibadah

Dalam Al-Qur’an surat Adz Dzariyat 51;56 Allah berfirman;



‘tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”.


Dalam surah Al-Baqarah ayat 43 Allah memerintahkan  untuk beribadah  shalat dan zakat.





 Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang rukuk.

Namun di dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan secara rinci bagaimana kita harus sholat, juga tidak dijelaskan aturan-aturan zakat. Namun keteranga-keterangan tentang sholat dapat kita temukan pada hadits-hadits Rasulullah Shalallahu  Alalihi Wasallam.

Diantara Ayat-ayat Al-qur’an yang berisi tentang Shalat terdapat pada surah An-nisa ayat 103

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَّوْقُوْتًا
“sungguh sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”

C.     Isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’du
Diantara ayat-ayat al-Qur’an yang berisi tentang al-Wa’du   adalah janji, yang berisi tentang janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala. kepada orang-orang yang taat dengan ganjaran yang baik, pahala dan syurga. terdapat pada surah Al-baqoroh ayat 25


“ dan sampaikanlah berita gembira, kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (perbuatan baik), bahwa mereka akan memperoleh taman surge yang mengalir di dalamnya sungai-sungai”

Ayat ini merupakan salah satu sumber kebahagiaan, faktor utama dari sumber kebahagiaan adalah keimanan yang dapat memancarkan ke dalam hati manusia.

Seperti judul buku syaikh Muhammad Sa’id Romadhon Al-Buthi “Cinta ada di dalam Al-Qur’an, dan pengaplikasian cinta ada pada kehidupan manusia”

D.    Isi Al-Qur’an tentang Al-Wa’iid
Al-Wa’iid adalah ancaman, di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat tentang Al-Wa’iid yaitu ayat-ayat yang berisi tentang ancaman Allah Subhanahu Wa Ta’ala. bagi orang-orang yang berbuat maksiat dengan azab dan siksaan yang pedih.

Diantara ayat tentang Al-Wa’iid atau ancaman maupun balasan terdapat pada surah Al-A’raf ayat 40

إِنَّ الَّذِيْنَ كَذَّبُوا بِأَيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّماء
“sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya,  sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit”

Artinya doa dan amal mereka tidak diterima oleh Allah. Ada yang berpendapat bahwa maksud ayat ini ialah amal saleh dan doa mereka tidak akan dinaikan ke langi. Ada lagi yang mengatakan bahwa pintu-pintu langit tidak akan dibukakan untuk roh-roh mereka.[1][3]

E.     Isi Al-Qur’an tentang Akhlak
Al-Qur’an adalah akhlak Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. karna Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat islam juga mengatur tentang berperilaku dan akhlak yang baik.

            Usaha kita menata diri bersama Al Qur’an tak dapat dilepaskan dari upaya menjadikan Al Qur’an sebagai;
  1. Kitabus syari’ah [kitab syariat] [Al Maidah 5:48]
  2. Kitabul Harakah [ kitab pergerakan] [Yusuf 12;111].
  3. Masdarul Ulum [sumber segala ilmu]  [An Nahl 16;89].

Rasulullah  pernah bersabda,”Sesungguhnya Allah Ta’ala mengangkat derajat suatu kaum dengan Al Qur’an dan menurunkannya dengan Al Qur’an” [HR. Muslim].
            Semoga Ramadhan kali ini kita dapat mengisinya dengan amaliyah Qur’ani dalam setiap gerak dan langkah kita. Suatu kenyataan membuktikan bahwa orang yang pandai membaca Al Qur’an dengan irama yang memukau pendengarnya, dia akan dihargai walaupun cara hidupnya tidak sesuai dengan Al Qur’an, sejarah membuktikan betapa banyak orang yang mendekam dalam penjara, disiksa oleh suatu rezim dan disingkirkan dari kehidupan karena menjadikan Al Qur’an sebagai landasan dalam berfikir, melangkah dan berbuat.
           



بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ






Tidak ada komentar:

Posting Komentar