Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Anwar
Temiyang, Kec. Sekupang
Kota Batam Kepuluan Riau
29
Sya’ban 1438.H / 26 Mei 2017.M
RAMADHAN
BULAN TAZKIYATUNNAFS
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ
وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
فَيَا أَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا
قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ،
وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ
اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Hadirin,
jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Pertama sekali kita sanjungkan puja dan puji syukur
kepada Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya
kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan tahun
ini, semoga ibadah puasa yang kita lakukan sekian hari akan dibalas pahala
disisi-Nya, dan kita juga diberi kemampuan untuk menyelesaikan ibadah puasa
selanjutnya.
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wassalam yang telah mengorbankan segala potensi hidupnya untuk menyelamatkan ummat
manusia di dunia ini, kita dituntut untuk meneladani beliau dalam seluruh asfek
kehidupan karena beliaulah teladan abadi sepanjang sejarah kehidupan ini.
Kemudian dengan kerendahan hati khatib mengajak kita
semua, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa
yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui amaliah ibadah yang kita
lakukan sebagai bekal memasuki kehidupan kekal abadi yaitu kampung akherat.
Hadirin,
jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Bulan Ramadhan adalah sarana yang tepat untuk Tazkiatunnafs
yaitu pembersihan jiwa bagi mukmin yang mau menemui Allah tanpa bergelimang
dosa, noda dan maksiat, firman Allah dalam surat Asy Syam 91;9-10 menerangkan;
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.
Manusia secara fithrah adalah suci tapi karena pengaruh
lingkungan dan pendidikan terseret kepada kemaksiatan dandosa, tidak ada
manusia yang suci seratus persen dalam hidupnya karena memang dia adalah tempat
alfa, lalai dan lupa, namun demikian manusia tadi tidak mau berlama-lama dalam
jalan yang rusak, tidak betah hidupnya bila jiwanya dalam keadaan kotor, dia
berupaya untuk membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan melalui
beberapa wasilah yang diteladankan oleh Rasulullah melalui pengajaran Ilahi.
Tazkiatunnafs dapat
dilakukan dengan jalan menemui Allah dengan pintu ibadah yang ikhlas, seluruh
amalnya termotivasi karena Allah semata, surat An Nur 24;21 tercantum firman
Allah;
”Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan.
Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan
itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya
tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak
seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu)
selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Hadirin,
jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Niat itu berasal dari hati
nurani, pembersihan hati dari motivasi selain ikhlas akan merusak seluruh amal
walaupun jumlahnya banyak, Allah tidaklah melihat kuantitas amal seseorang tapi
kualitasnya, idealnya memang amal yang banyak tapi dilakukan dengan ikhlas
daripada sedikit akan tetapi riya pula, dalam surat Al Baiyyinah 98;5
ditegaskan Allah;
”Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
Jalan kedua untuk pembersihan jiwa adalah memperbanyak ibadah
yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Surat
Al Mulk 67;2 menjelaskan;
”Yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”,
Ujian bukanlah ”aksaru
amala” [banyaknya amal] tapi ”ahsanu amala” [baikny amal], banyak
orang yang mampu beramal dengan jumlah besar tapi sedikit sekali yang dapat
beramal dengan sebaik-baiknya, mungkin saja amal tidak sesuai dengan tuntunan
syariat, dihiasi dengan bid’ah, kurafat dan tahyul, ” Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadap segala sesuatu.
Maka apabila engkau menyembelih maka
perbaguslah cara penyembelihannya, dan hendaklah salah seorang diantara kamu
mempertajam pisau dan memperlancar penyembelihannya”[HR.Muslim].
Hadirin,
jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Tazkiatunnafs dapat
terujud bila seorang mukmin siap menerima Al Qur’an selain sebagai Al Kitab
juga sebagai undang-undang yang wajib ditegakkan. Jiwa akan bersih bila kita
sebagai hamba Allah selalu memprogram diri untuk membaca, menghafal,
mentadabburi, memahami, tetap berdiri pada makna-maknanya dan mengambil i’tibar
dari kisah-kisahnhya. Orang yang melecehkan Al Qur’an dengan cara tidak mau
membaca, enggan mengkaji dan ogah mengamalkannya maka jiwanya gersang,
”Berkatalah
Rasul ,”Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an ini sesuatu yang
tidak diacuhkan” [Al Furqan 25;30].
Ibnu Taimiyah menyatakan,”Barangsiapa yang tidak membaca Al Qur’an
berarti dia telah mencampakkannya, siapa yang membaca tapi tidak mengkaji
isinya berarti dia mencampakkannya, dan siapa yang membaca, mengkaji serta
tidak mengamalkannya berarti mencampakkannya”.
Kebersihan jiwa seorang
mukmin dapat terujud bila dia mau mempelajari sirah nabi dan mengikuti
petunjuknya dalam seluruh asfek kehidupan sebagaimana firman Allah dalam surat
Al Ahzab 33;21
”Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.”
Hadirin,
jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Melalui teladan Rasul
dapat kita lihat kehidupan beliau yang jauh dari hura-hura, senantiasa
terbimbing oleh kebenaran, berusaha meninggalkan maksiat dan dosa bahkan beliau
adalah orang yang terjaga dari dosa atau maksum. Figur mana lagi yang dapat
kita jadikan sebagai teladan; bintang film, pemain bola dan tokoh-tokoh fasiq
serta kafir lainnya, sungguh tidak layak bila mereka kita jadikan sebagai figur
kita yang sebagian mereka adalah penyebar AIDS, terlibat narkoba dengan sekian
dosanya.
Tazkiatunnafs atau
pembersihan jiwa dapat dilakukan pula dengan zikir kepada Allah dalam setiap
waktu baik dengan lisan, hat ataupun amal-amal lainnya, Allah berfirman dalam
surat Ali Imran 3;190-191
”Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Ramadhan adalah waktu yang
tepat untuk melakukan itu semua, situasinya sangat kondusif untuk terciptanya
jiwa yang bersih dari dosa, maksiat dan kesalahan,”Barangsiapa yang berpuasa dengan iman dan perhitungan maka akan
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”[Hadits].
Hadirin,
jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Dari shalat satu ke shalat
lainnya, dari zikir satu ke zikir
lainnya, dari jum’at satu ke jumat lainnya dan dari Ramadhan satu ke Ramadhan
lainnya ada peluang untuk membersihkan
jiwa, mensucikan hati sehingga nilai-nilai fithrah dapat terujud pada pribadi
mukmin, untuk itulah jangan sia-siakan sisa bulan Ramadhan ini [Mdr, 2009].
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar