Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Al Ikhlas
Komplek Kantor Pajak Pratama Batam
Kecamatan Batu Ampar
Kota Batam Kepuluan Riau
28 Zulqaidah
1439.H / 10 Agustus 2018.M
HAKEKAT BENCANA ALAM DALAM AL QUR’AN
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ
عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدّيْن
فَيَا أَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا
قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ،
وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ
اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Kaum
muslimin rahimakumullah….
Pertama-tama, marilah kita
tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal untuk
melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah
Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja
larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga sunnah Rasul Saw.
Hanya dengan cara itulah
ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan…. Selanjutnya, shalawt dan
salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaiman perintah Allah :
Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawan dan salam pada nabi (Muhammad) Saw.
(QS Al-Ahzab : 56).
Kaum Muslimin
rahimakumullah….
Beberepa
tahun belakangan ini, khususnya sejak Desember 2004 lima tahun silam; saat
tsunami menerjang kawasan Barat Indonesia, khususnya wilayah Nanggro Aceh
Darussalam, kita semakin sering melihat dan menyaksikan berbagai peristiwa
besar yang menimpa negeri ini, dan terakhir gempa dengan kekuatan 7.8 SR
mengguncang wilayah Sumatera, khususnya kota Padang dan Padang Pariaman.
Peristiwa-peristiwa besar
(bencana alam) itu bahkan juga menimpa hampir semua kawasan di atas bumi ini,
tak terkecuali Negara-negara maju teknologi seperti Jepang, Taiwan, Cina,
Eropa, Amerika dan sebabagainya.
Berbagai bencana alam seperti,
gempa bumi, banjir besar, tsunami, berbagai penyakit yang mewabah dan bahkan di
berbagai kawasan Amerika malah angin topan dan badai, seakan telah menjadi
tontonan biasa.
Yang lebih menyedihkan lagi
ialah, semua peristiwa besar tersebut
dipandang bagaikan peristiwa yang terjadi begitu
saja, tanpa ada kaitannya dengan kehendak Tuhan Maha Pencipat alam ini, yakni
Allah Ta’ala dan tanpa ada kaitannya dengan pembangjangan manusia terhadap
Allah Tuhan Pencipta mereka.
Hal tersebut dapat kita lihat
ungkapan dan opini yang berkembang dalam masyarakat yang mengandung semangat
melawan bencana-bencana besr tersebut dengan cara membangun rumah dan gedung
anti gempa, teknologi pendeteksi tsunami, kanal-kanal raksasa pengendali
banjir, hujan buatan untuk mengatasi kekeringan, menciptakan vaksin anti berba
gai virus yang menyebar di berbagai penjuru dunia dan sebagainya.
Apa yang diberitakan,
didiskusiakan dan dilakukan sama sekali tidak mencerminkan hubungan semua
peristiwa itu dengan Allah Rabbul Alamin.
Cara Pandang Manusia Terhadap bencana
Alam
Kaum Muslimin
rahimakumullah….
Kalau
kita mentadabburkan ayat-ayat Al-Qura’an terkait bencana alam yang menimpa
berbagai umat sebelum kita, sejak zaman nabi Nuh, Ibrahim, Luth, Syu’aib,
Sholeh, Musa dan sebagainya, kita akan menemukan dua cara pandang manusia
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di atas bumi ini.
Pertama, cara pandang
orang-orang kafir dan ingkar pada Allah dan Rasul-Nya. Cara pandang orang-orang
yang sombong pada Allah dan tidak mengenal Tuhan Pencipta alam yang
sebenarnya.Cara pandang orang-orang sekular yang tidak mampu melihat kaitan
antara Tuhan dengan hamba, antara agama dengan kehidupan dan antara dunia dan
akhirat.
Manusia semacam ini adalah
manusia yang tidak pernah mau dan tidak mampu menjadikan berbagai peristiwa
alam tersebut sebagaipelajaran dan sebagai bukti kekuasaan dan kebesaran Allah.
Mereka bukannya mengoreksi diri dan kembali kepada Allah, melaikan semakin bertambah
kesombongan dan pembangkangan mereka pada Allah dan Rasul-Nya. Hal seperti ini
dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, dii antaranya dalam surat Ghafir / 40 : 21 –
27 :
"Dan apakah mereka tidak mengadakan
perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang
sebelum mereka.Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan
(lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi maka Allah mengazab mereka
disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari
azab Allah" (21)
Yang demikian itu adalah karena telah datang
kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata lalu
mereka kafir; maka Allah mengazab mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha
Keras hukuman-Nya (22)
Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan
membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata,(23) kepada Fir'aun, Haman dan
Qarun; maka mereka berkata: "(Ia) adalah seorang ahli sihir yang
pendusta."(24)
Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami
mereka berkata: "Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama
dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka." Dan tipu daya
orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia (belaka) (25)
“Dan
berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh
Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir
dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi."(26) Dan
Musa berkata: "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari
setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari
berhisab."(27) (Q.S. Ghafir : 21 -27)
Kedua, cara pandang
orang-orang beriman kepada Allah dan para Rasulnya. Apa saja peristiwa alam
yang terjadi mereka kembalikan semuanya kepada kehendak dan kekusaan Allah,
mereka hadapi dengan hati yang penuh iman, tawakakal, sabar dan tabah sert
amereka lihat sebagai sebuah ujian dan musibah untuk menguji kualitas keimanan
dan kesabaran mereka, atau bisa jiag sebagai teguran Allah atas kelalaian dan
dosa yang mereka lakukan.
Selain itu, semua peristiwa
yang menimpa manusai mereka jadikan sebagai momentum terbaik untuk mengoreksi
diri (taubat) agar lebih dekat kepada Allah dan sistem Allah dan Rasul-Nya.
Pada saat yang sama merekapun meninggalkan larangan-larangan Allah dan
Rasul-Nya.
Mereka adalah orang-orang yang
sukses dalam beriteraski dengan alam dan dalam menghadapi berbagai ujian dan
cobaan semasa hidup di dunia dan juga di akhirat kelak. Allah menjelasakannya
dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 155 – 157 :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(155)
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (seusngguhnya kami milik Allah
dan sesunnguhnya kami sedang menuju kemabali kepada-Nya) (156) Mereka itulah
yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (157) (Q.S. Al-Baqoroh / 2 : 155
-157)
Penyebab Terjadinya Musibah
Al-Qur’an dengan tegas
menjelasakan bawa sebab utama terjadinya semua peristiwa di atas bumi ini,
apakah gempa bumi, banjir, kekeringan, tsunami, penyakit tha’un (mewabah) dan
sebagainya disebabkan ualah manusia itu sendiri, baik yang terkait dengan
pelanggaran sisitem Allah yang ada di laut dan di darat, maupun yang terkait
dengan sistem nilai dan keimanan yang telah Allah tetapkan bagi hambanya.
Semua pelanggaran tersebut (pelanggaran
sunnatullah di alam semesta dan pelanggaran syariat Allah yang diturunkan
kepada para Nabi dan Rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad Saw), akan mengakibatkan
kemurkaan Allah. Kemurkaan Allah tersebut direalisasikan dengan berbagai
peristiwa seperti gempa bumi, tsunami dan seterusnya.
Semakin
besar pelanggaran manusia atas sistem dan syariat Allah, semakin besar pula
peristiwa alam yang Allah timpakan pada mereka. Allah menjelaskan dalam
Al-Qur’an :
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa
disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya
hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang
mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di
antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak
menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.(Q.S.
Al-Ankabut / 29 : 40)
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar).(Q.S. Ar-Rum / 30 : 41)
Kaum msulimim rahimakumullah… Melalui ayat-ayat
Al-Qur’an tersebut jelaslah bagi kita bahwa :
- Semua peristiwa dan bencana yang kita saksikan di atas bumi dan alam semesta ini tidak ada yang terjadi begitu saja dengan sendirinya, melaikan sesuai kehendak dan ketentuan Tuhan Penciptanya, yakni Allah Ta’ala.
- Berbagai persitiwa dan bencana itu disebabkan kedurahakaan dan kesombongan manusia terhadap Allah dan syari’at Allah serta berbagai dosa-dosa yang mereka lakukan. Lalu Allah menurunkan berbagai azab atas mereka.
- Orang-orang kafir, sombong dan ingkar pada Allah dan Rasul-Nya melihat berbagai peristiwa tersebut murni hanya sebagai peristiwa alam yang terlepas dari kehendak dan sekenario Allah. Mereka tidak dapat mlihatnya sebagai sebuah azab, teguran atau cobaan. Melaikan hanya menambah kesombongan dan kekufiran kepada Allah. Sikap yang mereka kembangkan juga seakan melawan kehendak Alla. Namun sayang, sepanjang perjalanan umat manusia, belum ada satupun manusia yang mampu mengalahkan dan melawan kehendak Allah, kendati Fir’au yang begitu hebat memiliki semuak kekuatan saat berkuasa, namun tenggelam juga di laut merah dan bangkai dapat kita saksikan sekarang di sebuah useum di Mesir. Demiakian juga dengan Negara-negara maju teknolohi hari ini seperti jepang, Eropa dan Amerika. Belum pernah mereka mampu menahan gempa bumi, tsunami dan berbagai bencana yang Allah turunkan di negeri mereka. Semuanya lemah dan tak berdaya di hapadan kehendak Allah.
- Sebaliknya, orang-orang beriman akan melihat semua peristiwa yang terjadi merupakan ujian dan teguran dari Allah. Mereka akan segera kembali dan bertaubat pada Allah. Semakin taat pada aturan Allah, baik yang terkait dengan sunnatullah maupun syari’at Allah.
- Sistem Allah terkait dengan imbalan (pahala) dan hukuman (punishment) bukan hanya terjadi di akhirat, melainkan sudah Allah terapkan sejak kita hidup di dunia. Setiap kebaikan yang dibangun di atas dasar iman pada Allah dan ketaatan pada-Nya dan Rasul-Nya akan berakibat keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat. Sebaliknya, setiap pelanggaran sistem Allah yang terkait dengan keimana, syari’ah, akhlak, sunnatullah dan sebabgainya akn berakibat kepada tidakan Allah melalui berbagai bencana yang Allah timpakan kepada manusia. Mari kita renungkan firman Allah berikut ini : [Al A’raf 7;96-99]
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka menolak (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.(96)
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman
dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang
tidur?(97)
Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman
dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik
ketika mereka sedang bermain?(98)
Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang
tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang
yang merugi.(99)
(Q.S. Al-A’raf / 7 : 96 – 99)
Kaum Muslimin rahimakumullah….
Demikianlah khutbah singkat ini semoga bermanfaat bagi kita dalam menjalankan
kehidupan dunia yang sementara ini. Semogaa Allah selalu membimbing kita ke
jalan-Nya yang lurus, yaitu jalan para nabi, shddiqin, syhadak dan sholihin.[Fathuddin Jafar, Hakikat
Bencana Alam dalam Al-Quraneramuslim.com.Senin, 09/11/2009 16:45 WIB].
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم
KHUTBAH
KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ. عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
=======================.
عِبَادَاللهِ،إِنَّاللهَيَأْمُرُكُمْبِالْعَدْلِوَاْلإِحْسَانِوَإِيتَآئِذِيالْقُرْبَىوَيَنْهَىعَنِالْفَحْشَآءِوَالْمُنكَرِوَالْبَغْيِيَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُوْنَ.
وَلَذِكْرُاللهِأَكْبَرُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar