Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Al Ikhlas
Komplek Kantor Pajak Pratama
Kecamatan Batu Ampar
Kota Batam Kepuluan Riau
24 Ramadhan 1439.H / 8 Juni 2018.M
KESALAHAN ORANG YANG BERPUASA
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ
عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدّيْن
فَيَا أَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا
قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ،
وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ
اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً،
وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Al
Baqarah 2;183
Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
Dalam hadits Abdullah bin Umar riwayat Al-Bukhâry
dan Muslim, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwa puasa
adalah salah satu rukun Islam yang agung dan mulia
بُنِيَ
الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ،
وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam
dibangun di atas lima (perkara, pondasi): Syahadat Lâ Ilâha Illallâh wa
Anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rasûluhu, mendirikan shalat, mengeluarkan
zakat, berhaji ke Rumah Allah, dan berpuasa Ramadhan.”
KEUTAMAAN BERPUASA
Dari Abu Hurairah ra., bahwa Nabi SAW. bersabda:
“Demi Dzat yang jiwa
Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih
harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk atau kasturi. Dan bagi
orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira
dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga
dibuka, pintu neraka ditutup dan setan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
“Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
KESALAHAN ORANG
YANG PUASA
Dalam menjalankan ibadah Ramadhan ada beberapa
kekeliruan dan kesalahan yang harus dihindari agar ibadah puasa kita itu
optimal dan berbuah pahala di sisi Allah, diantaranya;
Pertama; keseriusan ibadah hanya di bulan Ramadhan.
Seorang
mukmin dalam beribadah sebenarnya tidak kenal musim, bulan atau hari apapun dia
harus beribadah, tapi dalam bulan ini Allah hanya memberi ransangan yang luar
biasa dan pahala yang berbeda dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain,
seperti memberi makan orang yang berbuka sama pahalanya dengan orang yang
puasa, ibadah sunnah yang dikerjakan sama nilainya dengan ibadah wajib, bagi
yang mendapat malam qadar akan bernilai ibadahnya 1000 bulan, sehingga wajar
bila Rasulullah menyatakan dalam sabdanya,”Kalau sekiranya ummatku mengetahui
kebaikan di bulan Ramadhan, niscaya mereka menginginkan agar supaya tahun
semuanya menjadi Ramadhan, karena semua kebaikan berkumpul padanya, ketaatan
bisa diterima, do’a dikabulkan, dosa diampuni dan syurga rindu kepada mereka”.
Ibadah harus dilakukan setiap waktu, bukan hanya dalam
bulan Ramadhan saja;
1.
Kalau
shalat subuh di Ramadhan ramai maka ramai pula hendaknya di luar Ramadhan.
2.
Bila
shalat taraweh dan witir dikerjakan
dalam bulan Ramadhan, maka kerjakan pula diluar bulan Ramadhan.
3.
Bila
membaca Al Qur’an dilakukan dalam bulan Ramadhan, maka lakukan pula di luar
bulan Ramadhan.
4.
Kalau
infaq dan shadaqah ditunaikan dalam bulan Ramadhan maka keluarkan pula infaq
selain bulan Ramadhan.
5.
Kalau
puasa pada bulan Ramadhan maka lakukan pula puasa pada bulan yang lainnya
6.
Bersungguh-sungguhlah
beribadah dalam kondisi apapun dan pada bulan apapun.
Kedua; melakukan perbuatan haram.
Di luar
Ramadhan saja kita tidak boleh berbuat haram apalagi dalam bulan Ramadhan,
seperti ghibah, adu domba, berbohong, saksi palsu dan lain-lainnya. Rasulullah
bersabda,”Lima perkara yang dapat
menghapuskan pahala ibadah puasa yaitu;
1.
dusta,
2.
ghibah,
3.
adu domba,
4.
sumpah palsu dan
5.
memandang dengan syahwat”.
Ketiga; bersikap malas.
Orang yang
beranggapan bahwa Ramadhan adalah bulan
untuk bermalas-malasan, karena mendengar
hadits dhaif yang menyatakan bahwa tidurnya orang yang puasa itu adalah
ibadah. Bahkan Ramadhan disebut juga dengan syahrul jihad, artinya bulan untuk
berjuang, tidak ada istilah bagi seorang muslim untuk berhenti bekerja karena
Ramadhan, justru dengan puasa kita bekerja maka pahalanya akan berlipat ganda,
Rasulullah selalu berdo’a kepada Allah, ”Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari
kesusahan dan kedukaan, dari lemah dan malas, dari pengecut dan bakhil, dari
belenggu hutang dan dipengaruhi orang”.
Banyak
sekali kisah-kisah yang memberikan motivasi kepada kita untuk bekerja
diantaranya; Umar bin Khattab pernah mengusir seorang lelaki di dalam masjid
padahal hari sudah siang, dia sibuk ibadah saja dan lalai untuk mencari nafkah.
Seorang
pengemis datang kepada Rasulullah minta sesuatu, Rasul memberinya kapak lalu
dkisuruh mencari kayu ke hutan, sabda beliau,”Itu lebih baik bagimu dari pada kamu
meminta-minta”.
Ada pula
orang yang sibuk dengan ibadah saja sementara hidupnya ditanggung oleh
kakaknya, Rasul menyatakan, ”Kakakmu lebih baik darimu”.
Keempat; boros dalam makanan dan minuman.
Orang yang
beranggapan Ramadhan adalah ajang untuk melampiaskan nafsu perut
sehingga dana untuk itu disediakan, padahal makna Ramadhan adalah agar hidup
hemat dan sederhana. Pemborosan itu nampak pada; makanan dan minuman dengan
menyediakan seluruh jenis makanan dan minuman untuk menyambut datangnya waktu
berbuka, padahal semua itu tidak akan habis bahkan lebih banyak yang mendarat
ke tong sampah.
Rasulullah
ketika berbuka hanya memakan 3 butir kurma yang kualitasnya baik dan minum dua
teguk air setelah itu beliah shalat maghrib, kemudian baru makan sebatas yang
beliau ajarkan; tidak terlalu kenyang, karena perut manusia itu harus diisi
oleh air, udara dan makanan masing-masing sepertiga bagian.
Siti Fatimah
suatu kali berpuasa nazar untuk tiga hari; hari pertama dia persiapkan makanan
untuk berbuka satu potong roti dengan segelas air, rupanya datang seorang
pengemis yang sudah sekian hari tidak makan, maka dia berikan roti itu kepada
pengemis itu, hari kedua datanglah anak yatim dan hari ketiga
datang pula orang yang baru
keluar dari penjara, sehingga tiga hari lamanya Fatimah tidak menikmati makanan
untuk berbuka selain segelas air, kita tentu tidak mampu sebagaimana anak
kesayangan Rasulullah ini, tapi janganlah boros saat berbuka sehingga mubazir,
”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin dan orang dalam perjalanan, dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan hartamu secara boros, sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudaranya syaithan dan syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya” [Al Isra’ 17;26-27].
Dalam ayat
lainpun ditegaskan Allah,
”Hai anak
Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan. [Al A’raf 7;31].
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar