Senin, 28 November 2016

184. Pemimpin yang Adil Dilindungi Allah




Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Baitut Taqwa
 Komplek Perkantoran Bea Cukai
Kecamatan Batu Ampar  Kota Batam
Provinsi Kepulauan Riau
2 Rabiul Awal  1438.H/ 2 Desember  2016.M

PEMIMPIN  YANG ADIL, DILINDUNGI ALLAH
PADA HARI KIAMAT

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ 
 مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.




Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
(1) Imam yang adil,
(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”

Kondisi di Padang Mashar
Nanti pada hari Kiamat, manusia sangat membutuhkan perlindungan Allâh Azza wa Jalla . Pada hari itu mereka dikumpulkan di tempat lapang yang sangat luas, tidak ada naungan apapun juga. Mereka dikumpulkan dalam keadaan telanjang, tidak memakai alas kaki, tidak ada sehelai benang pun di tubuhnya, laki-laki dan perempuansama. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun (pada hari Kiamat) menuju Allâh Azza wa Jalla dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan tidak dikhitan
Kemudian matahari didekatkan di atas kepala-kepala manusia, hingga peluh keringat bercucuran membasahi tubuh mereka. Sebagian manusia, ada yang terendam sebatas mata kakinya, ada yang terendam sebatas lututnya, ada yang sampai pinggangnya, ada yang sampai pundaknya, bahkan ada yang sampai ke mulutnya. Keadaan mereka ini sesuai dengan amalan-amalan mereka.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:(Pada hari Kiamat) matahari akan didekatkan (oleh Allâh) kepada seluruh makhluk hingga hanya sejarak satu miil

Pembahasan tentang tujuh golongan yang dilindungi Allâh dalam naungan-Nya pada Kiamat ini sangat penting karena berkaitan dengan  iman  kepada hari Akhir serta pengetahuan tentang amalan-amalan yang  membawa kita dalam naungan dan perlindungan Allâh

IMAM YANG ADIL
Yang dimaksud dengan Imam yaitu seorang yang mempunyai kekuasaan besar seperti raja, presiden atau yang mengurusi urusan kaum Muslimin.
Yang dimaksud adil yaitu seorang imam yang tunduk dan patuh dalam mengikuti perintah Allâh Azza wa Jalla dengan meletakkan sesuatu pada tempatnya, tanpa melanggar atau melampaui batas dan tidak menyia-nyiakannya.
Keadilan seorang imam yaitu dengan menegakkan kalimat Tauhid di muka bumi dan menyingkirkan segala perbuatan syirik, dan melaksanakan hukum-hukum Allâh Azza wa Jalla, sebab kezhaliman yang paling zhalim adalah perbuatan menyekutukan Allâh padahal Allâh-lah yang menciptakannya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“… Sesungguhnya  syirik (menyekutukan Allâh) adalah benar-benar kezhaliman yang paling besar.”[Luqmân/31:13]
.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda : “ Sesungguhnya golongan manusia yang paling dicintai disisi Allah ‘azza wajalla pada hari kiamat dan yang paling dekat kedudukannya kepada Allah adalah Imam/penguasa yang adil. “ (Musnad Ahmad)

          Imam/penguasa yang Adil –Yaitu setiap pemimpin dan penguasa yang memberi perhatian pada satu dari sekian banyak mashlahat bagi kaum muslimin, lalu berbuat adil dalam hal itu. Dan dialah yang mengikuti perintah Allah untuk meletakkan  segala sesuatu pada tempatnya tanpa berlebihan atau menguranginya.
Dan dialah yang selalu memberi nasihat bagi setiap hamba-hamba Allah dan mengarahkan mereka kepada hal-hal yang wajib bagi mereka dalam perkara-perkara agama mereka ataukah kehidupan duniawi mereka. Dan menegakkan segala hal yang perlu baginya untuk ditegakkan berupa penjagaan syari’a-syari’at Allah bagi  mereka, menjaga setiap hak-hak mereka, melindungi  hak milik mereka, berjihad melawan musuh mereka, dan menghalau dari mereka setiap pelaku kerusakan, dan menegakkan hukum-hukum Allah ditengah-tengah mereka
.
          Imam/penguasa yang adil memiliki beberapa derajat yang tinggi dan kedudukan yang sangat tinggi di akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  telah memberi kabar gembira dengan mengabarkan akan balasan yang sangat baik bagi mereka yang berbuat adil dalam penetapan hukum mereka dan bagi orang-orang yang berada dalam pengayoman mereka, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :
“ Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil disisi Allah akan berada diatas minbar-minbar yang terbuat dari cahaya berada di bagian –tangan – kanan ar-Rahman ‘azza wajala, dan kedua tangan Allah keduanya kanan, merekalah yang berbuat adil dalam hukum mereka, terhadap keluarga mereka dan kepada orang-orang yang berada didalam pengurusan mereka “ (Diriwayatkan oleh Muslim didalam Kitab al-Imarah, bab. Fadhilah al-Amir al’Adil wa ‘uqubah al-Jaair wal-hatstsu ‘ala ar-rifq)
.
Dan keutamaan ini hanyalah bagi yang berlaku adil dengan segala yang dibebankan kepadanya berupa : Khilafah, kekuasaan, qadha’/hukum, pengurusan atau pengawasan anak yatim, zakat atau wakaf, dan hal-hal yang menjadi keharusan baginya berupa hak-hak keluarga, anak-anaknya dan lain sebagainya. (An-Nawawi : Syarh Shahih Muslim ( II / 212 ))
.
          Imam yang adil juga termasuk diantara tujuh kalangan yang akan mendapat naungan dari Allah dibawah naungan-Nya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :  “ Ada tujuh kalangan yang Allah menaunginya dibawah naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan dari Allah : Imam/penguasa yang adil
 . (Diriwayatkan oleh al-Bukhari didalam Kitab al-Adzan, bab. Man jalasa fil-masjid yantadhziru ash-shalat wa fadhlu al-masaajid
).
          Dan Allah memulai menyebutkan perihal penguasa adil ini sebelum menyebutkan enam kalangan lainnya, karena banyaknya kebaikan dan manfaatnya yang meluas.
          Dan diantara keutamaan Allah ta’ala didunia bagi seorang penguasa yang adil  bahwa doanya tidak akan tertolak apabila dia berdoa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :
 “ Ada tiga kalangan yang tidak akan tertolak doa mereka : Penguasa yang adil, seorang yang berpuasa hingga dia berbuka, dan doa seorang yang didhzalimi “ (Shahih Sunan at-Tirmidzino. 2050).

Rasulullah bersabda,
Dari Ibnu Sa’id, berkata rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam, sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah dihari kiamat dan akan dimuliakan di majelis Allah adalah imam yang adil. Dan sejauh-jauh manusia dihadapan majelisnya Allah adalah imam yang tidak adil. 

Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda,
Barang siapa yang menunjuki seseorang kepada kebenaran, maka ia mendapatkan pahala semisal orang yang mengikutinya, tidak berkurang sedikit pun.

Para ulama menafsirkan bahwa demikian juga mereka yang mengajak kepada kesesatan, maka ia akan menanggung dosa serupa dari orang-orang yang mengikutinya atau mereka yang sesat karena dirinya.
Urusan kepemimpian ada pada semua aspek. Oleh karena itu, masalah kepemimpian juga dipahami sebagaimana hadits rasul tentang seorang hakim,
Hakim itu ada 3 macam, dua kelompok di dalam neraka dan satu kelompok di dalam sorga. Mereka yang menghukumi dengan benar maka ia di dalam sorga, tetapi mereka yang menghukum dengan kejahilan maka ia di dalam neraka. Dan hakim yang tidak adil dalam memutuskan, maka ia di dalam neraka.

Oleh karenaitu, kita sungguh membutuhkan pemimpin yang baik, adil dan bijaksana. Mereka yang dengan kekuasaan yang dimilikinya mampu membimbing orang-orang yang dipimpinnya kepada ketaatan dan kebenaran.
Pemimpin yang bisa memberikan teladan yang baik kepada pengikutnya. Dan sungguh rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam merupakan pemimpin terbaik sepanjang masa. Allah berfirman, Dan sungguh pada dirimu terdapat teladan yang baik bagi mereka yang mengharapkankan Allah dan hari akhir,  dan barang siapa yang engkar sungguh Allah maha kaya dan terpuji.
Rasulullah salallahu a’alaihi wassalam misalnya, meskipun ia seorang pemimpin umat, akan tetapi ia tetap dengan rela dan senang hati melakukan berbagai pekerjaan rumah. Rasulullah bahkan menjahit pakaiannya yang robek sendiri. Demikianlah rasulullah berusaha untuk juga menjadi pemimpin terbaik tidak hanya di tengah masyarakat, tetapi juga dalam keluarga.

Abu Bakar As Siddiq ketika dilantik jadi Khalifah, dia berkata,” Amma ba’du. Sungguh aku telah dipilih oleh kalian (untuk memimpin) dan bukanlah aku orang yang terbaik di antara kalian. Oleh karena itu, jika aku benar, maka bantulah aku, tetapi jika aku salah, maka luruskanlah.
 “Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirim utusan kepada Hasan bin Abi Hasan Albasri untuk menanyakan karakater pemimpin yang adil, maka dijawab oleh Hasan Al Bashri,: Wahai amirul mukminin, sesungguhnya Allah menjadikan seorang pempimpin yang adil itu mampu memimpin umatnya, menghancurkan semua penyimpangan (korupsi), memperbaiki semua yang rusak, menguatkan kelompok yang lemah, membantu mereka yang tertindas dan menakutkan semua yang curang”.

Hal tersebut menggambarkan bagaimana seorang umar bin abdul aziz yang merupakan seorang pemimpin yang sangat terkenal keadilannya bersikap begitu tawadhu’. Pada masanya begitu sulit mencari orang yang menerima zakat karena hampir semua orang hidup layak. Umar bin Abdul Aziz berjuang keras untuk mensejahterahkan rakyatnya.

Bahkan pernah suatu hari, ketika Umar Bin Abdul Aziz sedang tidur-tiduran disiang hari, ia diingatkan oleh anaknya, “wahai ayah, apakah ayah tidak takut dengan hari pertemuan dengan Allah ketika ayah diminta untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinan ayah?”. Maka pada waktu itu, Umar bin Abdul Aziz tidak pernah tidur di siang hari, sementara sebagian malamnya dihabiskan untuk khusu’ beribadah kepada Allah.
 [Batam, 17 November  2016]

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم


KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.
 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
 عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar