Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid At Taqwa
Komplek SMKN
2 Batam
Jalan Pemuda No.5 Legenda Malaka
Kecamatan Batam Center, Kota Batam
Provinsi Kepulauan Riau
11 Shafar 1438. H/ 11 November 2016.M
SAMBUNG SILATURAHIM
MEMASUKKAN KE SYURGA
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى
مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن.
فَيَا
أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ
تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ
ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ
كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ،
وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ
Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Puja dan
puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan karunia dan
nikmat-Nya kepada kita sehingga kita
bisa hadir di Masjid ini dalam rangka
memenuhi panggilan Allah yaitu shalat jum’at, semoga ini salah satu ujud syukur
kita kepada-Nya. Shalawat dan salam kita sampaikan pula kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah menuntun ummatnya ke jalan
yang lurus yaitu jalan keimanan dan keislaman, semoga kita termasuk orang-orang
yang istiqamah di jalan ini.
Khatib
mengajak kita semua untuk meningkatkan iman dan taqwa yang merupakan level iman
yang tertinggi untuk meraih keselamatan hidup di dunia dan akherat, karena
memang sebaik-baik bekal menuju akherat adalah taqwa.
Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Dari Abdullah
bin Salam, dia berkata,”Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: Wahai
manusia..
1.
Sebarkanlah
salam,
2.
sambunglah
tali silaturahim,
3.
dan
berilah makan
4.
dan
shalatlah ketika manusia tidur (tahajud)
niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.”
SAMBUNGLAH TALI
SILATURAHIM,
Sabda
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ,) (وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ “Sambunglah tali
silaturrahim.” al-Arhâm adalah jamak dari rahim. Maksudnya kerabat yang
memiliki hubungan kekeluargaan dari ibu atau bapak, seperti paman, bibi, kakek,
nenek, sepupu, dan lainnya. Mereka adalah al-arhâm. Allâh Azza wa Jalla
berfirman :
وَاتَّقُوا
اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ
…Bertakwalah kepada Allâh yang dengan nama-Nya kamu saling
meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan… [an-Nisâ’/4:1]
Maksudnya bertakwalah kepada Allâh Azza wa Jalla dan
bertakwalah dalam urusan kekeluargaan agar engkau tidak memutusnya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
وَآتِ
ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ
Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat… [al-Isrâ’/17:26]
Allah Azza wa Jalla juga berfirman :
وَاعْبُدُوا
اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي
الْقُرْبَىٰ
“Dan beribadahlah kepada Allâh dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah
kepada kedua orangtua, karib-kerabat…”
[an-Nisâ’/4:36]
Banyak ayat yang memerintahkan untuk menyambung tali
silaturrahim dan ancaman bagi yang memutus tali silaturrahim. Allâh Azza wa
Jalla berfirman;
“Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat
kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah
orang-orang yang dikutuk Allâh ; lalu dibuat tuli (pendengarannya) dan
dibutakan penglihatannya.”
[Muhammad/47: 22-23]
Allah Azza wa Jalla juga berfirman :
“…Orang-orang
yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh, dan
memutuskan apa yang diperintahkan Allâh agar disambungkan dan berbuat kerusakan
di bumi; mereka itu memperoleh kutukan dan tempat kediaman yang buruk
(Jahannam).” [ar-Ra’d/13:25]
Silaturrahim itu memiliki keistimewaan yang agung, merupakan
sebab masuk Surga. Dan memutus silaturrahim menyebabkan laknat dan terjauhkan
dari rahmat Allâh Azza wa Jalla .
يَا
رَسُولَ اللهِ، أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ
النَّارِ. فَقَال النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَعْبُدُ اللهَ
وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ،
وَتَصِلُ الرَّحِمَ
“Seseorang berkata: ‘Ya Rasulullah,
beritahukan kepadaku amalan yang akan memasukkan aku ke surga dan menjauhkanku
dari neraka.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan: “Engkau
beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, menegakkan
shalat, menunaikan zakat, dan menyambung silaturahim’.” (HR. Al-Bukhari]
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu,
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأُ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ
رَحِمَهُ
“Siapa
yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia
menyambung tali silaturahimnya.” (HR. Al-Bukhari 10/348, Muslim no.
2558, Abu Dawud no. 1693)
Di samping janji-janji, syariat juga
melengkapi perintah untuk bersilaturahim dengan ancaman-ancaman keras bagi yang
memutuskannya.
Di antara ancaman-ancaman tersebut adalah:
1. Laknat Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan tempat kembali yang buruk (neraka) bagi yang memutus tali
silaturahim
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan
dalam surat Ar-Ra’d ayat 25:
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan
dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan
dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan
bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).”
Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebagaimana dalam hadits dari Abu Muhammad Jubair bin
Muth’im radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ. قَالَ سُفْيَانُ فِي رِوَايَتِهِ: يَعْنِي قَاطِعَ
رَحِمٍ
“Tidak akan masuk surga, orang
yang memutuskan.”
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullahu mengatakan
dalam riwayatnya: “Maksudnya, orang yang memutuskan tali silaturahim.” (HR.
Al-Bukhari 10/347 dan Muslim no. 2556)
2. Dijadikan buta dan tuli
Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
“Maka apakah sekiranya kamu
berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allâh ; lalu dibuat tuli
(pendengarannya) dan dibutakan penglihatannya.” [Muhammad/47: 22-23]
Ayat ini merupakan ancaman bagi orang yang memutuskan tali
silaturahim, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam hadits dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
اللهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ قَامَتِ الرَّحِمُ
فَقَالَتْ: هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنَ الْقَطِيْعَةِ. قاَلَ: نَعَمْ،
أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ؟ قَالَتْ:
بَلىَ. قَالَ: فَذَلِكِ لَكِ. ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: اقْرَؤُوا إِنْ شِئْتُمْ: فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ
تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ. أُولَئِكَ الَّذِينَ
لَعَنَهُمُ اللهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
“Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk. Setelah selesai
dari mereka, berdirilah Ar-Rahim (rahim) dan mengatakan: ‘Inilah kedudukan
(makhluk) yang minta perlindungan kepada-Mu dari diputus hubungan.’ Allah
mengatakan: ‘Ya. Tidakkah engkau puas (bahwa) Aku akan menyambung siapa yang
menyambungmu, dan memutus siapa yang memutusmu?’ Ar-Rahim mengatakan: ‘Ya.’
Allah menyatakan: ‘Itu bagimu’.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengatakan: “Bacalah bila kalian mau:
فَهَلْ
عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا
أَرْحَامَكُمْ. أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى
أَبْصَارَهُمْ
“Maka
apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan silaturahim kalian? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah
dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (Muhammad:
22-23) [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
3. Orang yang memutuskan tali
silaturahim segera mendapatkan azab di dunia dan akhirat
Dari Abu Bakrah radhiyallahu
‘anhu, dia mengatakan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
مَا
مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي
الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ
الرَّحِمِ
“Tidak ada dosa yang pantas untuk disegerakan hukumannya
oleh Allah bagi pelakunya di dunia bersamaan dengan (hukuman) yang disimpan untuknya
di akhirat, daripada kezaliman dan pemutusan silaturahim.” (HR. Ahmad, Abu
Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)
[Batam, 10
Oktober 2016]
Sumber:https://almanhaj.or.id/4066-amal-amal-yang-dapat-memasukan-manusia-ke-surga-dengan-selamat.html
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
KHUTBAH
KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
اَللهُمّ صَلّ
وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
عِبَادَ
اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ،
وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا
مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ
اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar