Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid At Taqwa
Komplek SMKN
2 Batam
Jalan Pemuda No.5 Legenda Malaka
Kecamatan Batam Center, Kota Batam
Provinsi Kepulauan Riau
20 Muharam
1438. H/ 21 Oktober 2016.M
LIMA SIKAP
MUSLIM TERHADAP ISLAM
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى
مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن.
فَيَا
أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ
تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ
ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ
كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ،
وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ
Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Puja dan
puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan karunia dan
nikmat-Nya kepada kita sehingga kita bisa
hadir di Masjid ini dalam rangka
memenuhi panggilan Allah yaitu shalat jum’at, semoga ini salah satu ujud syukur
kita kepada-Nya. Shalawat dan salam kita sampaikan pula kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah menuntun ummatnya ke jalan
yang lurus yaitu jalan keimanan dan keislaman, semoga kita termasuk orang-orang
yang istiqamah di jalan ini.
Khatib
mengajak kita semua untuk meningkatkan iman dan taqwa yang merupakan level iman
yang tertinggi untuk meraih keselamatan hidup di dunia dan akherat, karena
memang sebaik-baik bekal menuju akherat adalah taqwa.
Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Islam bukan
sekedar agama yang mengatur hubungan manusia dengan Allah secar ritual saja
tapi juga sebagai dien yang mencakup seluruh aktivitas di dunia maupun di
akherat. Diantara keimanan seorang muslim terhadap Islam terangkum dalam rukun
islam, sejak dari mengucapkan dua kalimat shahadat, menegakkan shalat,
berpuasa pada bulan Ramadhan, menunaikan
zakat dan menunaikan ibadah haji. Namun keyakinan terhadap Islam bukan sebatas
mempercayakan dan menghafalkan rukun Islam saja, ada asfek-asfek lain yang
perlu diyakini.
Satu keyakinan yang masih tertanam dalam jiwa
seorang muslim, seawam-awamnya mereka terhadap islam adalah asfek keyakinan
yang tidak dapat mereka tolak bahkan siapa saja yang ingin melencengkannya akan
dihadapi dengan segala kekuatan yang ada yaitu;
Pertama,
seorang muslim walaupun mereka belum mampu mengujudkan nilai-nilai islam dalam
kehidupan sehari-hari apalagi untuk menda’wahkan adalah keyakinan bahwa islam
adalah agama yang diwahyukan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad dengan perantara Jibril tanpa bisa meeka
dipengaruhi walaupun mereka tidak mampu menunjukkan dalil-dalil baik naqli
maupun aqli, inilah keyakinan yang masih tertanam dalam jiwa setiap muslim,
sebagaimana Allah berfirman dalam surat Asy Syura 42;13
“Dia Telah
mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agamadan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya.
Kedua, seorang
muslim walaupun dia tidak pernah sekolah di perguruan islam semisal Tsanawiyah,
Aliyah, IAIN ataupun sebangsanya, masih
mengakui dalam jiwa kecilnya bahwa islam adalah agama yang haq yaitu agama yang
benar, bebas dari polusi dan campurtangan manusia didalamnya, sedangkan agama
wahyu sebelum sepertinya seperti Yahudi dan Nasrani tidak dapat
dipertanggungjawabkan, apalagi agama buatan manusia yang diawali oleh tradisi
dan pengkultusan seseorang. Kita mengakui dengan keyakinan yang mendalam bahwa
segala bentuk isme dan agama yang ada di dunia
ini selain islam adalah bathil, haram untuk dijadikan sebagai pegangan
dalam hidup apalagi sebagai way of live
yang mengatur kehidupan manusi,semisal Pancasila yang telah dijadikan sebagai
berhala dan agama baru oleh penguasa di
zaman orbala [orde baru dan lama] [Sabili no.26/14 Juni 2000]
“Dia-lah yang
mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia
memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci”[Ash
Shaf 61;9]
Ketiga, keyakinan yang masih melekat di hati setiap muslim
adalah bahwa islam merupakan agama yang lurus, mengajak ummatnya untuk
mengikuti jalan yang lurus tersebut tanpa terpengaruh oleh segala propaganda
dari isme-isme lain yang menyesatkan manusia;
“Dia Telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain
Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." [Yusuf 12;40]
Keempat, keyakinan kita sebagai ummat islam tetap bahwa islam
adalah agama yang bersih dari segala bentuk kotoran yang dapat mencemari sebuah agama wahyu, dia dari
Allah, dia pulalah yang memeliharanya;
”Ingatlah,
hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan
supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya".
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka
berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
pendusta dan sangat ingkar[AzZumar 39;3]
Agama islam ini bersih
dari syirik yaitu watak menserikatkan Allah dengan berbagai hal, baik dengan
bentuk isme-isme buatan manusia maupun segala sesuatu yang diberhalakan,
peneluk islam dibersihkan dari segala bentuk kotoran yang pensuciannya melalui
kalimat tauhid yaitu “Laa Ilaha Illallah” artinya tidak ada Tuhan yang disembah
kecuali Allah. Orang yang menserikatkan
Allah tidak layak ada dalam naungan agama tauhid ini, sebab tiada manfaat dari
amal yang dilakukan di dunia ini,syirik adalah noda dan dosa yang besar sekali,
pelakunya layak berada dalam neraka sebagai balasannya [13;36].
” orang-orang yang telah Kami
berikan kitab kepada mereka bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu,
dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang
mengingkari sebahagiannya. Katakanlah "Sesungguhnya aku hanya diperintah
untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. hanya
kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali".
Kelima, keyakinan seorang muslim terhadap dienul islam adalah bahwa
islam merupakan satu-satunya dien Allah yang otomatis menolak segala bentuk
dien yang datang setelah atau se belumnya,”Sesungguhnya agama yang diridhai
Allah adalah islam”[Ali Imran 3;19]
Berarti semua
bentuk isme dan dien lain selain islam adalah bathil dan sia-sia, alangkah
meruginya manusia bila salah memilih agama apa yang layak
untuk dijadikan
sebagai pegangan hidup, tapi tidak sedikit pula manusia yang mengetahui
kebenaran islam namun enggan untuk mengakui kebenarannya karena beberapa
faktor. Untuk menganut apa saja memang
hak setiap manusia tapi kita
berkewajiban untuk mendakwahkan Islam ini ke tengah masyarakat sehingga mereka
merasakan bahwa Islam itu indah dan damai tidak sebagaimana yang non muslim
khawatirkan.
Pernah suatu hari Umar bin
Khaththab berhenti di depan sebuah gereja. Lalu ia minta agar
rahib yang ada dalam gereja tersebut keluar menemuinya. Begitu
bertemu, Umar memandang wajah sang rahib dengan penuh kasih sayang. Tiba-tiba
air mata menetes membasahi pelipis Umar. Sahabat yang menemani Umar bertanya,
apa gerangan yang terjadi pada Umar? Umar menjawab, “Ketika aku melihat wajah
rahib ini, aku teringat ayat ’aamilatun nasibah tashlaa naran hamiya.
Maksudnya, kasihan sang rahib ini, ia capek-capek di dunia, tetapi kelak ia
akan dibakar dalam neraka.” Perhatikan bagaimana Umar memandang non-muslim
dengan rasa penuh cinta dan kasih bukan dengan permusuhan.
Demikianlah sebenarnya ajaran
Islam.Jangankan memperlakukan manusia, kepada binatang pun Islam mengajarkan
agar kita selalu berbuat baik. Rasulullah saw. mengajarkan agar kita di saat
menyembelih binatang selalu mempertajam pisau supaya binatang sembelihan
tersebut tidak tersiksa.
Dalam hadits yang lain
diceritakan bahwa seorang wanita ahli ibadah dimasukkan ke dalam neraka karena
hanya mengikat seekor kucing sampai mati. Hadist lainnya menyebutkan bahwa
seorang laki-laki pendosa diampuni oleh Allah swt.dosa-dosanya karena
memberikan minum kepada seekor anjing yang sedang menjulurkan lidahnya
kehausan. Perhatikan, betapa Islam benar-benar indah. Islam sangat menghargai
kemanusiaan dan bahkan mengajarkan kasih sayang kepada binatang.[DR. Amir Faishol
Fath , Islam Itu Indah, dakwatuna.com
24/10/2007 | 13 Syawal 1428 H].
Makna syirtathal mustaqim yang
selama ini kita artikan sebagai jembatan yang halus seperti rambut dibelah
tujuh yang melintasi neraka, selamatlah orang yang mampu melintasinya untuk
masuk ke syurga.Tapi maknanya lebih jauh adalah keislaman seseorang yang masih
berada dalam jalan yang lurus yaitu jalan Islam ini.
Syirathal mustaqim itu adalah
orang yang mengikuti jalan islam lalu menolak jalan selain islam. Semua isme
apa saja yang tampil di dunia ini, maka sikap seorang muslim adalah barra’
yaitu mengingkarinya,memusuhi, membuat jarak dan menyingkirkannya. Di dunia ini
hanya ada dua yaitu jalan Allah dan jalan syaitan, kafir atau muslim, islam
atau selain islam.
Seorang mukmin bila telah
menyatakan wala’ yaitu hanya loyalitas dan patuh hanya kepada Allah maka wajib
untuk bara’ yaitu menolak, membenci, memusuhi, membatasi diri dan menjauhkan
segala tuhan selain Allah;
“Dan bahwa
(yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain]Karena jalan-jalan itu mencerai
beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu
bertakwa.” [Al An’am 6;153].
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ
وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
عِبَادَ
اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ
تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ،
وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ،
وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ،
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar