Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Al Hidayah Kp. Dalam
Baloi Center
Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam
13 Muharam 1438.H/ 14 Oktober 2016.M
SIKAP MUSLIM TERHADAP RUKUN ISLAM
إِنّ
الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ
صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
فَيَا أَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا
الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا
الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ
صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ
مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Puja dan
puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan karunia dan
nikmat-Nya kepada kita sehingga kita bisa
hadir di Masjid ini dalam rangka
memenuhi panggilan Allah yaitu shalat jum’at, semoga ini salah satu ujud syukur
kita kepada-Nya. Shalawat dan salam kita sampaikan pula kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah menuntun ummatnya ke jalan
yang lurus yaitu jalan keimanan dan keislaman, semoga kita termasuk orang-orang
yang istiqamah di jalan ini.
Khatib
mengajak kita semua untuk meningkatkan iman dan taqwa yang merupakan level iman
yang tertinggi untuk meraih keselamatan hidup di dunia dan akherat, karena
memang sebaik-baik bekal menuju akherat adalah taqwa.
Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Dalam
Hadits Arbai’in yang dikumpulkan
oleh Imam Nawawi dengan judul Rukun Islam
disebutkan;
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ
اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ
رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ :
شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ
وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ
رَمَضَانَ. [رواه الترمذي ومسلم ]
Terjemah
hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khottob
radiallahuanhuma dia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda : Islam dibangun diatas
lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan
bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat,
melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim)
Seorang mukmin bila telah menyatakan wala’ yaitu hanya
loyalitas dan patuh hanya kepada Allah maka wajib untuk bara’ yaitu menolak,
membenci, memusuhi, membatasi diri dan menjauhkan segala tuhan selain Allah;
“Dan bahwa
(yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain]Karena jalan-jalan itu mencerai
beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu
bertakwa.” [Al An’am 6;153].
Sebagaimana hadits tadi, rukun islam itu terdiri dari;
1.
Mengucapkan Dua Kalimat Shahadat
Kalimat
syahadat bukan saja syarat seseorang masuk Islam tapi memiliki beberapa
kepentingan dalam kehidupan seorang mukmin, syahadat
merupakan pintu gerbang ke dalam Islam [Muhammad 47;19]
”Maka
ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah
dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu
tinggal.
sebelum
seseorang menggali lebih jauh inti sari ajaran Islam maka terlebih dahulu harus
mempelajari kandungan dan isi serta makna syahadat, ibarat sebuah rumah,
sebelum masuk kamarnya tentu masuk melalui pintu gerbangnya terlebih dahulu.
2.
Mendirikan Shalat
Firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Tidakkah Aku jadikan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembahKu” (Adz-Dzariyat
51: 56).
Berdasarkan
ayat di atas, maka merupakan kewajiban kita untuk mengabdi dan menyembah hanya
kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala . Dengan menunaikan shalat lima waktu dalam
sehari semalam sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah Al-Khalik.
Terkadang orang
yang tidak mengerjakan shalat itu bukan tidak tahu, bahwa shalat adalah tiang
agama.
Firman Allah :
“ (yaitu)
orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan
adanya negeri akhirat. mereka Itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk
dari Tuhannya dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung..[Lukman 31;4-5]
Pada suatu hari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bertanya pada
sahabat-sahabatnya:“Apakah pendapat kamu, apabila di muka pintu salah satu rumah
kamu ada satu sungai yang kamu mandi padanya tiap hari lima kali. Adakah tinggal olehnya kotoran?” Serentak sahabat
menjawab: “Tidak ada, Ya Rasulallah”. Beliau bersabda: “Maka begitu juga
perumpamaan shalat lima waktu, dengan itu Allah menghapus kesalahan.”(Muttafaq
‘alaih).]Mursyidi, Shalat SebagaiKewajiban Orang
Muslim, www.alsofwah.or.id/khutbah].
3.
Berpuasa Pada Bulan Ramadhan
“Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 183)
Merupakan satu
rahmat Allah swt.bahwaAyatus
Shiyam, yaitu ayat-ayat yang berbicara tentang puasa dalam
berbagai pembahasannya dapat dengan mudah ditemukan karena berada pada satu
surah secara berurutan di dalam surah Al-Baqarah dari ayat 183 hingga ayat 187.
Dan ayat di atas merupakan ayat pertama yang menjadi landasan qath’i –pasti-
atas kewajiban puasa bagi seluruh umat Islam.
Bulan Ramadhan
yang dikenal juga dengan syahrul
ibadah dan syahrud
du’a merupakan
bulan yang sangat tepat dan memang diperuntukkan oleh Allah swt.kepada seluruh
hamba-Nya untuk menjalin dan memperkuat komunikasi dan hubungan yang baik
dengan-Nya. Betapa pernyataan kedekatan Allah swt.dengan hamba-hamba-Nya pada
susunan ayatus shiyam harus dijadikan sebagai kekuatan motivasi untuk
memperbaiki hubungan dengan-Nya yang selama ini terasa sangat jauh dan kurang
harmonis. Inilah salah satu rahasia kenapa ayat 186 ini mengapit ayatus
shiyam sebagai bagian dari makna ta’abbudi –nilai peribadatan-
yang bisa digali daripadanya..[Dr. Attabiq Luthfi, MA,
Mereview
Pemaknaan Ayat-Ayat Shaum, dakwatuna.com 29/8/2008 | 26
Sya'ban 1429 H].
4.
Membayarkan Zakat
Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan
apabila telah memenuhi syarat – syarat yang telah ditentukan oleh agama, dan
disalurkan kepada orang–orang yang telah ditentukan pula, yaitu delapan
golongan yang berhak menerima zakat sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an
surat At-Taubah ayat 60;
:“Sesungguhnya
zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana .”
Zakat dalam bahasa Arab mempunyai beberapa
makna :
Pertama, zakat bermakna At-Thohuru, yang
artinya membersihkan atau mensucikan. Makna ini menegaskan bahwa orang
yang selalu menunaikan zakat karena Allah dan bukan karena ingin dipuji
manusia, Allah akan membersihkan dan mensucikan baik hartanya maupun jiwanya.
Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 103:“Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a
kamu itu ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.”
Kedua, zakat bermakna Al-Barakatu, yang
artinya berkah. Makna ini menegaskan bahwa orang yang selalu membayar zakat,
hartanya akan selalu dilimpahkan keberkahan oleh Allah SWT, kemudian keberkahan
harta ini akan berdampak kepada keberkahan hidup. Keberkahan ini lahir karena
harta yang kita gunakan adalah harta yang suci dan bersih, sebab harta kita
telah dibersihkan dari kotoran dengan menunaikan zakat yang hakekatnya zakat
itu sendiri berfungsi untuk membersihkan dan mensucikan harta.
Ketiga, zakat bermakna An-Numuw, yang artinya
tumbuh dan berkembang. Makna ini menegaskan bahwa orang yang selalu menunaikan
zakat, hartanya (dengan izin Allah) akan selalu terus tumbuh dan berkembang.
Hal ini disebabkan oleh kesucian dan keberkahan harta yang telah ditunaikan
kewajiban zakatnya.Tentu kita tidak pernah mendengar orang yang selalu
menunaikan zakat dengan ikhlas karena Allah, kemudian banyak mengalami masalah
dalam harta dan usahanya, baik itu kebangkrutan, kehancuran, kerugian usaha,
dan lain sebagainya. Tentu kita tidak pernah mendengar hal seperti itu, yang
ada bahkan sebaliknya.[Pengenalan
Zakat , Baitul Maal Hidayatullah, Thursday, 10 April 2008 17:51].
5.
Menunaikan Ibadah Haji
Salah satu rukun
islam yang wajib ditunaikan bagi ummat islam yang mampu adalah menunaikan ibadah haji ke Makkah Al
Mukarramah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah sedekat-dekatnya dengan
menapaktilas perjalanan yang pernah dilakukan oleh para Rasul Allah, Ibrahim
dan Muhammad Saw. Firman Allah;
" mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.."(AliImran:3;97)
Allah menggambarkan kedatangan ummat Islam untuk
menunaikan ibadah haji dengan megnendarai
Unta yang kurus, hal ini menunjukkan jauh dan sukarnya perjalanan yang
ditempuh oleh jemaah haji, apalagi mereka yang sudah lanjut usia tentu lebih
sukar lagi perjalanan itu, tapi disana jugalah letak manisnya ujian dalam
menjalankan ibadah kepada Allah, bahkan kadangkala mereka berazham untuk wafat
di Mekkah saja, yaitu tanah suci tempat ummat islam menunaikan ibadah besar
setiap tahun. Ibnu Umar r.a. berkata, "Saya
melihat Rasulullah mengendarai kendaraannya di Dzul Hulaifah. Kemudian beliau
membaca talbiyah dengan suara keras sehingga kendaraan itu berdiri tegak."
Demikian paket yang
diajarkan oleh Rasulullah tentang rukun Islam, seharusnya diamalkan secara
hirarki artinya, idealnya seorang muslim itu dia memahami terlebih dahulu
tentang dua kalimat shahadat, kemudian dengan kefahamannya itu dia menegakkan
shalat, semakin faham dengan kalimat shahadat lalu dia menunaikan puasa pada
bulan Ramadhan, setelah tuntas dan baik pengamalan puasanya, dari usahanya
dilakukannya maka dia diwajibkan untuk untuk membayarkan zakat setiap tahunnya,
janganlah menunaikan ibadah haji dulu sebelum pembayaran zakatnya dilakukan
dengan baik, setelah itu barulah menunaikan ibadah haji. Wallahu A’lam.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ
وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
عِبَادَ
اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ
تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ،
وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ،
وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ،
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar