Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis
Denros
Di Masjid Babus
Salam
Jorong Pianggu
Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok
Sumatera Barat
Tanggal
03 Zulqaidah 1435.H / 29 Agustus 2014.M
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً
سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ
الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله
عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
أَمَّابَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا
اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ
فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at
yang Dirahmati Allah!
Sudah
kita maklumi bersama bahwasanya tidaklah Allah mengutus seorang rasul kecuali
Dia memerintahkan rasul tersebut agar mengajak kaumnya kepada tauhid, yakni
memurnikan ibadah dan penyembahan hanya kepada Allah semata.Perintah untuk
bertauhid ini secara otomatis mengandung konsekuensi logis berupa larangan
keras dari berbuat syirik atau menyekutukan Allah dengan selainNya.Oleh karena
itu hadirin sekalian, seluruh ulama sepa-kat bahwa tidak ada amalan yang paling
utama melebihi tauhid dan tidak ada dosa paling besar yang melebihi syirik.
Syirik
merupakan dosa terbesar di antara dosa-dosa besar, merupakan amal perbuatan
yang terburuk, kezhaliman yang paling besar, dan syirik akbar yang akan menjadi
sebab hancurnya seluruh amalan seseorang. Begitu banyak ayat-ayat dalam
al-Qur`an yang menggambarkan kepada kita tentang buruknya perilaku syirik ini.
Di antaranya adalah ayat yang menjelaskan kepada kita bahwa syirik merupakan
dosa yang tidak terampuni, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wata'ala :
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya." (An-Nisa`: 48).
Lalu
Allah juga menjelaskan kepada kita semua, bahwa orang yang berbuat syirik
berarti dia berada dalam kesesatan yang sangat jauh. Allah Subhanahu Wata'ala
berfirman :
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا
"Barangsiapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya."
(An-Nisa`: 116).
Dan
yang lebih mengerikan lagi, hadirin sekalian! Allah Subhanahu Wata'ala telah
memvonis haram masuk surga bagi para pelaku kesyirikan. Allah Subhanahu
Wata'ala berfirman :
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَالِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
"Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zhalim itu seorang penolong pun." (Al-Ma`idah: 72).
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah!
Setelah
kita memperhatikan penjelasan ayat-ayat di atas, maka sepantasnyalah kita semua
selalu waspada dan berhati-hati dari perbuatan syirik, baik syirik besar maupun
syirik kecil. Syirik besar insya Allah mayoritas kita kaum Muslimin
sudah maklum, seperti meminta dan berdoa kepada selain Allah, meyakini ada
pencipta dan pemelihara alam selain Allah, berkeyakinan bahwa selain Allah ada
yang berhak diibadahi, dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. Namun
jama'ah sekalian, syirik kecil terkadang lepas dari perhatian kita, atau
minimalnya kita kurang memberikan perhatian sesuai dengan porsinya dalam
masalah ini.Sehingga kalau kita mengamati di sekeliling kita, ternyata masih
ada saja sebagian saudara-saudara kita kaum Muslimin yang terjebak dalam syirik
kecil tanpa mereka sadari.Padahal syirik kecil ini merupakan salah satu hal
yang sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam dan dapat
menjadi wasilah atau perantara kepada syirik besar.
Jama'ah yang dirahmati Allah!
Walaupun
syirik kecil ini tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam dan tidak
menyebabkan kekal di neraka, tetapi ia merupakan kaba`ir atau dosa
besar. Penamaan sebagai syirik kecil di sini hanyalah untuk membedakan jenis
syirik saja, bukan merupakan penggolongan sebagai dosa kecil.Jadi sekali lagi
perlu kita perhatikan dan kita tekankan melalui mimbar ini, bahwa syirik kecil
adalah termasuk salah satu dosa besar, bukan dosa kecil. Al-Imam adz-Dzahabi
rahimhullah di dalam kitabnya al-Kaba`ir telah menghimpun kurang lebih 70 an
jenis dosa besar. Dan beliau telah menempatkan syirik di dalam kitab tersebut
pada urutan yang pertama, dan masuk di dalamnya adalah syirik kecil.Oleh karena
itu tidak ada alasan bagi kita semua untuk bodoh dari syirik kecil ini, tidak
ada alasan bagi kita untuk tidak memberikan perhatian terhadap masalah ini.
Selanjutnya
Ma'asyiral Muslimin! Melalui mimbar ini khatib akan menyebutkan beberapa
contoh syirik kecil yang mungkin masih banyak terjadi di tengah-tengah kita.
Dengan harapan agar menjadi tambahan ilmu bagi kita yang belum mengetahui, akan
menjadi pengingat bagi kita yang lupa, dan memperkuat ingatan bagi kita yang
telah mengetahuinya.
Di
antara contoh bentuk syirik kecil adalah riya` dalam beribadah, yaitu seseorang
melakukan suatu ibadah atau bentuk pendekatan diri kepada Allah namun di
samping itu dia bertujuan agar dilihat atau dipuji oleh sesama manusia.Ini
merupakan bentuk syirik yang tersembuyi (syirik khafi) yang sangat
dikhawatirkan oleh Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam menimpa para sahabat
beliau. Bila para sahabat masih dikhawatirkan akan tertimpa hal ini, maka
bagaimanakah lagi dengan kita semua yang sangat jauh keimanannya dibandingkan
mereka. Sungguh kita harus sangat lebih takut jika hal ini menimpa kita
semua.Di antara caranya adalah dengan banyak berlindung kepada Allah dari
syirik, baik syirik yang kita ketahui maupun yang tidak kita sadari. Lalu kita
harus senantiasa memperbaiki niat dan keikhlasan kita dalam setiap amal perbuatan
yang kita lakukan, kita sadari penuh bahwa hanya Allah-lah yang paling berhak
mendapatkan segala bentuk peribadatan, sedangkan manusia sama sekali tidak
berhak, mereka semua sama sebagai hamba di hadapan Allah, maka janganlah
sekali-kali kita mencari muka dan pujian di hadapan manusia dalam ibadah yang
kita lakukan.
Di
antara bentuk syirik kecil yang lain adalah bersumpah dengan menyebut selain
Allah. Berkenaan dengan ini, maka telah terdapat hadits Rasulullah Sallallahu
'Alahi Wasallam yang sangat jelas memberitahukan kepada kita bahwa hal itu
termasuk kekufuran atau kesyirikan. Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam
bersabda :
مَنْ حَلَفَ بِغَيِر الله فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ.
"Barang
siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka sungguh dia telah kafir atau
telah syirik." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud
dan at-Tirmidzi)
Kemudian
contoh lain dari syirik kecil yaitu ucapan, "Atas kehendak Allah dan
kehendak anda (kehendak Fulan)," atau ucapan, "Kalau bukan karena
Allah dan fulan," "Ini adalah berkat pertolongan Allah dan
fulan," serta ucapan-ucapan semisal itu, yang intinya ada semacam
pensejajaran antara Allah dan manusia. Ucapan semacam ini adalah ucapan syirik,
oleh karena itu harus diluruskan.Yang benar dari ucapan di atas adalah, "Atas
kehendak Allah kemudian kehendak anda."Atau, "Kalau bukan karena
Allah kemudian karena anda," atau, "Berkat pertolongan Allah kemudian
per-tolongan anda" demikian seterusnya. Rasulullah Sallallahu 'Alahi
Wasallam telah bersabda :
لاَ تَقُوْلُوْا مَا شَاءَ الله ُ وَشَاءَ فُلاَنٌ ولكن قُوْلُوْا مَا شَاءَ الله ُ ثُمَّ شَاءَ فُلاَنٌ.
"Janganlah
kalian semua mengucapkan, 'Atas kehendak Allah dan kehendak Fulan', tetapi
katakanlah, 'Atas kehendak Allah kemudian atas kehendak Fulan'."(HR. Ahmad dan Abu Dawud, dan merupakan hadits shahih).
Dengan
ucapan ini, maka kita terhindar dari kesyirikan dan sekaligus kita tidak lupa
mengucapkan terima kasih atas jasa atau bantuan yang diberikan oleh orang lain
kepada kita, sehingga dua tujuan dapat tercapai sekaligus.
Contoh
lain dari syirik kecil adalah tathayyur, yaitu merasa sial atau naas
karena melihat jenis burung tertentu, dan termasuk juga binatang lain secara
umum, merasa sial dengan angka tertentu, hari dan tanggal tertentu, dan lain
sebagainya. Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam telah bersabda, dari Ibnu
Mas'ud secara marfu' :
اَلطِّيَرَةُ شِرْكٌ، الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، وَمَا مِنَّا إِلَّا, ولكن الله عَزَّ وَجَلَّ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ.
"Thiyarah
adalah syirik, thiyarah adalah syirik. Dan tidak ada seorang pun dari kita,
kecuali (terbersit dalam dirinya sesuatu dari hal itu), akan tetapi Allah
‘'Azza Wajalla menghilangkannya dengan tawakal." (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia menyatakan shahih dan
menjadikan perkataan yang akhir adalah perkataan Ibnu Mas'ud).
Demikian
juga Ma'asyiral Muslimin, termasuk syirik kecil yaitu memakaikan gelang
dari benang dan lainnya kepada anak-anak dengan tujuan untuk menolak bahaya
atau bala, memakai dan menggantungkan jimat tertentu untuk mencegah pengaruh
ain, untuk mendatangkan keberuntungan dan yang semisal dengan ini semua.Tidak
diragukan lagi bahwa hal ini merupakan bentuk kesyirikan kepada Allah karena
mengotori tawakal kita, mencemari tauhid kita kepada Allah. Rasulullah
Sallallahu 'Alahi Wasallam telah bersabda tentang orang yang memakai jimat :
مَنْ عَلَّقَ تَمِيْمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ.
"Barangsiapa yang
menggantungkan jimat, maka dia telah syirik." (HR. Ahmad, lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah,).
Satu
hal yang patut untuk digaris bawahi dalam masalah jimat ini adalah bahwa ia
termasuk dalam kategori syirik kecil, jika pema-kainya berkeyakinan bahwa jimat
tersebut hanya merupakan sebab atau sarana saja. Adapun jika dia menggantungkan
diri secara mut-lak dan berkeyakinan bahwa jimat tersebutlah yang dapat memberi-kan
perlindungan dengan sendirinya, maka pemakainya telah terjerumus dalam syirik
akbar, na'udzubillah min dzalik.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah!
Ibnu
Mas'ud radiyallahu 'anhu pernah berkata, "Seorang mukmin melihat suatu
dosa seakan-akan dia duduk di bawah gunung dan takut jika gunung itu
menimpanya." Demikianlah selayaknya kita menyikapi dosa, janganlah kita
melihat besar kecilnya dosa, jangan kita memandang apakah ini syirik besar atau
syirik kecil, tetapi lihatlah kepada siapa kita sedang bermaksiat.
Dengan
kesadaran seperti ini, maka insya Allah kita akan senantiasa waspada dan
berhati-hati, senantiasa merasa dalam pengawasan Allah Subhanahu Wata'ala
sehingga akan hilang dari diri kita sikap meremehkan dosa, yang
mana ini merupakan indikasi seorang fajir, sebagaimana dikatakan oleh
Ibnu Mas'ud dalam kelanjutan ucapan beliau di atas. Beliau mengatakan,
"Adapun orang fajir, maka ia memandang dosa bagaikan lalat yang
hinggap di hidungnya lalu beliau berisyarat "begini", yakni
menggerakkan tangannya di depan hidung untuk mengusir lalat. Ini merupakan
isyarat bahwa ia meremehkan dosa sebagaimana ia meremehkan seekor lalat yang
terbang di hadapan hidungnya.
Kita
memohon kepada Allah agar Dia menjadikan kita semua sebagai hamba-hambaNya yang
bertakwa, yang selalu memelihara diri dari dosa, lebih-lebih dosa syirik baik
besar maupun kecil.
[Kholif
Mutaqin Djawari, Syirik kecil adalah dosa besar, Artikel Khutbah Jum'at : Rabu,
10 Maret 10, Dikutip dari buku :
Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi Kedua, Darul Haq, Jakarta.
Diposting oleh Wandy Hazar S.Pd.I].
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِي
KHUTBAH
KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ. عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا
وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا
اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ
وَاْلإِحْسَانِ
وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar