Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis
Denros
Di Masjid Al
Munawwarah
Jorong Sungai
Lasi Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto
Sungai Lasi
Kabupaten Solok
Sumatera Barat
Tanggal 12
September 2014.M /17 Zulqaidah 1435.H
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Jama’ah shalat jum’at yang berbahagia,
Bertakwalah kepada Allah. ketahuilah, sejak
dahulu hingga sekarang, sesungguhnya musuh-musuh Islam selalu berniat
melenyapkan Islam dan kaum muslimin. Mereka melakukannya dengan berbagai cara. Allah meminta kita agar waspada
terhadap makar-makar mereka. Allah ‘Azz wa Jalla berfirman,
وَدُّواْ لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُواْ فَتَكُونُونَ سَوَاء
“Mereka
ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu
kamu menjadi sama (dengan mereka)…” (QS. an-Nisa’: 89)
Namun atas
izin Allah, upaya mereka selalu gagal. Allah ‘Azz wa Jalla telah memupus
rencana jahat mereka, sehingga Islam tetap eksis.
يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ
إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mareka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai.” (QS. at-Taubah:32)
Ketika
mereka merasa lemah menghadapi kaum Muslimin dengan peperangan, maka
musuh-musuh itu mencoba mencari cara lain. Yaitu dengan menyebarkan
propaganda-propaganda pemikiran-pemikiran yang merusak dan menyesatkan ke
berbagai penjuru. Mereka melakukannya dengan tipu daya.
Di
antaranya, mereka menyebarkan pemikiran bathil, seperti anggapan bahwa semua
agama adalah sama. Musuh-musuh Islam berpropaganda bahwa agama Yahudi, Nashrani
dan Islam adalah agama wahyu. Sehingga di antara pemeluknya harus saling
bersaudara, dan saling kasih-mengasihi.
Secara sepintas, pemikiran ini nampak bisa dibenarkan. Akan tetapi, jika dicermati, di balik pemikiran itu ada tujuan yang sangat menyesatkan. Yakni melenyapkan hakikat agama Islam, tidak mengakui Islam sebagai agama penutup dan penghapus agama-agama sebelumnya. Padahal tidak ada agama yang sah untuk diikuti di akhir zaman ini kecuali Islam. Allah subhanahu wata’ala berfirman,
Secara sepintas, pemikiran ini nampak bisa dibenarkan. Akan tetapi, jika dicermati, di balik pemikiran itu ada tujuan yang sangat menyesatkan. Yakni melenyapkan hakikat agama Islam, tidak mengakui Islam sebagai agama penutup dan penghapus agama-agama sebelumnya. Padahal tidak ada agama yang sah untuk diikuti di akhir zaman ini kecuali Islam. Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَمَن
يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ
مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa
mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS. ali ‘ImRan: 85)
Jama’ah shalat jum’at yang
berbahagia,
Demikianlah,
Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad ini sebagai penutup sekaligus penghapus
agama-agama sebelumnya. Jika kenyataan pada saat ini, agama-agama selain Islam
itu masih ada sampai sekarang, misalnya Yahudi dan Nashrani, maka sebenarnya
agama itu sudah tidak murni lagi sebagaimana saat diturunkannya pertama kali.
Agama Yahudi dan Nashrani sudah mengalami perubahan dan penyelewengan. Agama
itu sudah tidak terpakai lagi dan sudah digantikan oleh Islam. Sehingga hukum
orang yang tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,
berarti ia kufur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ يَسْمَعُ بِى يَهُودِىٌّ وَلاَ نَصْرَانِىٌّ لاَ
يُؤْمِنُ بِالَّذِى جِئْتُ بِهِ إِلاَّ دَخَلَ النَّارَ
“Tidak
ada seorangpun dari Yahudi maupun Nashrani yang telah mendengar kabar tentang
aku, kemudian ia tidak beriman terhadap yang aku dakwahkan, kecuali ia akan
masuk neraka.”
Sebaliknya, bagi mereka yang ikhlas mau
mengikuti Nabi Muhammad, maka Allah menjanjikan untuk mereka kebahagian dan
keselamatan. Allah subnahu wata’ala berfirman,
“ (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul,
Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil
yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu
yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya
(al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. al-A’raf:157)
Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia,
Termasuk
di antara makar dan tipu daya mereka, yaitu tentang HAM (Hak Asasi Manusia).
Padahal, Islam sendiri, sebenarnya lebih dahulu melindungi hak asasi manusia
dan bukan agama yang lain. Allah yang menciptakan manusia, maka Allah jugalah
yang akan melindungi hak asasi itu, dengan syarat, seseorang itu mau beriman
kepada Allah dan kepada Rasul-Rasul-Nya.
Allah
mensyari’atkan hukuman mati bagi seseorang yang keluar dari Islam. Hukuman ini,
ialah upaya kongkrit dalam melindungi hak asasi manusia; hak yang paling esensi,
yaitu keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki seorang muslim. Adakah hak asasi
yang lebih berharga dari sebuah keyakinan dan kepercayaan?
Allah mensyariatkan hukuman mati untuk seorang pembunuh karena perbuatan zhalimnya, maka hukuman ini bertujuan untuk menjaga nyawa manusia yang lain.
Allah mensyariatkan hukuman mati untuk seorang pembunuh karena perbuatan zhalimnya, maka hukuman ini bertujuan untuk menjaga nyawa manusia yang lain.
وَلَكُمْ
فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاْ أُولِيْ الأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan)
hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa.” (QS.
al-Baqarah:179)
Allah juga mensyariatkan rajam maupun
cambuk bagi pezina, hukum mati bagi pelaku homo; semua itu untuk melindungi
kehormatan dan harga diri manusia. Hukum potong tangan bagi pencuri untuk
melindungi harta. Hukuman bagi pecandu narkoba, untuk melindungi akal, dan
demikian seterusnya. Tapi musuh-musuh Islam membalikkan fakta, mereka menuduh
orang-orang yang berpegang teguh dengan syariat Islam sebagai teroris yang
membahayakan dan harus dimusuhi, dilenyapkan, bahkan tidak punya lagi hak asasi
yang harus dilindungi.
Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia,
Propaganda
musuh-musuh Islam yang lainnya, yaitu emansipasi atau kebebasan bagi kaum
wanita. Kebebasan keluar rumah dengan membuka aurat, bekerja di luar rumah
tanpa ada kebutuhan yang diperbolehkan syariat, sehingga anak-anaknya
ditelantarkan, tanggung jawab sebagai istri dan ibu rumah tangga diabaikan.
Menurut
mereka, kebebasan inilah sebagai hak-hak wanita yang harus dilindungi. Di balik
itu semua, tujuan mereka yang sebenarnya ialah ingin merendahkan wanita,
merusak akhlak, agama dan jasad mereka. Wanita dijadikan sebagai komoditi
perdagangan yang tidak ada harganya, tempat pelampiasan hawa nafsu belaka.
Propaganda
menyesatkan ini, sangat berbeda dengan pandangan Islam. Agama Islam sangat
menjaga kehormatan dan harga diri seorang wanita. Dia tidak dibolehkan keluar rumah
tanpa ada tujuan yang jelas dan syar’i. Wanita dalam Islam hidup penuh dengan
kemuliaan, terjaga; hidup sebagai seorang ibu, hidup sebagai seorang istri,
hidup sebagai saudari, dan sebagai kerabat; ia sangat dimuliakan. Dia
bertanggung jawab terhadap rumah, menjaga amanah terhadap harta dan rahasia
maupun kehormatan suami.
فَالصَّالِحَاتُ
قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ
“…maka Wanita yang saleh, ialah yang ta'at
kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pukullah mereka…” (QS. an-Nisa’ : 34)
Jama’ah shalat Jum’at yang
mulia,
Dengan gencarnya, musuh-musuh Islam
melancarkan propaganda. Mereka memanfaatkan berbagai media informasi, baik
cetak maupun elektronik. Dengan sarana ini, mereka menyebarkan bermacam bentuk
kekufuran, dan kemaksiatan, mempertontonkan aurat dan pergaulan bebas. Ini
semua sudah menjadi sajian yang setiap saat disaksikan semua orang dari
berbagai kalangan umur, hingga seakan-akan rumah itu menjadi pasar tempat
menjajakan perbuatan syirik, kriminalitas, kekejaman, kekejian, perbuatan
cabul, dan semua bentuk kemaksiatan.
Dengan gigihnya, musuh-musuh Islam juga berusaha
menyebarkan ke tengah-tengah kaum muslimin, khususnya kaum mudanya berupa
obat-obat terlarang. Mereka rela mengalami kerugian jutaan dolar, bahkan
miliyaran, asalkan narkoba itu sampai di tangan generasi muda muslim. Tujuan
utamanya ialah menghancurkan kekuatan dan keimanan kaum muda Islam. Maka, seharusnya
kita menyadari semua itu. Dan bersabarlah dalam menjalankan agama Islam ini.
Peganglah kuat-kuat syariat-syariatnya, dan tetaplah bertakwa kepada Allah.
وَإِن
تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئاً إِنَّ اللّهَ بِمَا
يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“…Jika kamu bersabar dan bertaqwa,
niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS.Ali ‘Imran:120)
Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan,
Dalam
menghadapi tipu daya musuh, justru yang dikhawatirkan ialah kaum muslimin itur.
Mereka akan mendapatkan dampak negative, disebabkan syubhat-syubhat yang
dihujamkan ke dada kaum Muslimin, sehingga menjadi penyebab tercabutnya Islam
dan keimanan dari rumah-rumah kita.
Oleh karena itu, waspadalah kita terhadap
bahaya musuh-musuh Allah. Ketahuilah, hidup kita pada zaman ini tidak luput
dari bahaya tersebut. Penampilan musuh-musuh Allah bisa saja menampakkan
perbuatan shalih dan jujur, bahkan mereka bisa saja bekerja sama denga kita.
Meski demikian, kita jangan sampai terpedaya dengan penampilan mereka yang
kelihatan indah dan menarik, Karena dibalik semua itu adalah kebathilan.
[Waspadai Tipu
Daya Musuh, Majalah as-Sunnah, Solo. Edisi 02/XII/Jumadal Ula 1429H/Mei
2008M]
.
بَارَكَ اللهُ
لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ
لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ
وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar