Minggu, 17 Agustus 2014

130. Obat Penyakit Hati

Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Jihad
Jorong Batang Pamo Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat

Tanggal 22 Agustus  2014 / 26 Syawal  1435.H


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
أَمَّابَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ
Hadirinsidangjum’at yang dirahmati Allah,
RasulullahShallallahu ‘alaihiwasallambersabda,

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ.
"Ketahuilahbahwa di dalamtubuhterdapatsegumpaldarah, apabilaiabaikmakaseluruhtubuhakanbaik, danapabilarusakmakaseluruhtubuhakanrusak.Ketahuilahiaadalahhati."(HR. al-Bukharidan Muslim).
Sesungguhnyaperkarahatimerupakanperkara yang besar, sehingga Allah menurunkankitabsuciNyauntukmemperbaikihatiDengan hati, manusia dapat menghayati ayat-ayat syar'iyahNya. Allah berfirman,

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur`an ataukah hati mereka terkunci." (Muhammad: 24).

Penyakithatiitudiantaranya;

1.     Syirik,yaitumenserikatkan Allah, bahayasyirikdiantaranya; Menghapuskanamalibadah; syirik dapat menggugurkan amal shaleh sehingga segala kegiatan yang dilakukan walaupun berujud ibadah maka disisi Allah tidak akan dihitung dan tidak pula diperhitungkan, karena mereka telah mencemari pengabdian, tidak mengingkari tauhid yang suci;

 “ Dan Sesungguhnya Telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”[Az Zumar 39;65]

1.      Mengikutihawanafsu, yaitumenjadikanhawanafsusebagaipedomandalamkehidupan;
 "Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa naf-sunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (Al-Jatsiyah: 23).

2.      Sukadengandosadanmaksiat. Iman yang terpelihara dengan baik adalah iman yang mampu terjauh dari perbuatan dosa, dosa dapat merusak iman seseorang,Rasulullah bersabda; "Barangsiapa yang berzina atau minum khamar, mencabut Allah akan imannya, sebagaimana seseorang melepaskan bajunya melalui kepalanya" [HR. Thabrani] "Barangsiapa minum arak maka keluarlah iman dari rongga hatinya" [HR. Thabrani]

Hadirin Sidang Jum’at yang Terhormat

Agar hidup di dunia ini kita dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan iman yang bersih dari syirik dan ibadah yang tidak dicampuri dengan bid’ah, maka perlu adanya hati yang bersih melalui pengobatan.
Diantara obat penyakit hati itu adalah;

1.      al-Qur`an al-Karim. Allah Ta’ala berfirman,
 "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta Rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus: 57).

Al-Qur`an adalah pelajaran yang paling menyentuh hati bagi orang-orang yang berakal atau mau mendengar. Al-Qur`an merupakan obat yang paling mujarab bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada dan hati. Al-Qur`an mengandung penawar bagi penyakit syahwat, syubhat, dan lalai.

Ibnul Qayyim pernah berkata, "Inti penyakit hati adalah penyakit syubhat dan nafsu syahwat. Sedangkan al-Qur`an adalah penawar bagi kedua penyakit itu, karena di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan yang qath'i yang membedakan yang haq dan yang batil, sehingga penyakit syubhat akan hilang. Adapun al-Qur`an memberikan penawar terhadap penyakit nafsu syahwat, karena di dalam al-Qur`an terdapat hikmah, nasihat yang baik, mengajak zuhud terhadap dunia, dan mengutamakan kehidupan akhirat.

Di antara hal penting bagi setiap orang yang ingin menyelamatkan dan memperbaiki hatinya adalah hendaknya dia mengetahui bahwa cara berobat dengan al-Qur`an itu tidak bisa hanya sekedar dengan membaca al-Qur`an, melainkan harus memahami dan mengambil pelajaran dari berita-berita yang terkandung di dalamnya dan mematuhi hukum-hukumnya.

Hadirin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah

2.   Obat kedua adalah cinta kepada Allah.Cinta kepada Allah merupakan terapi yang paling mujarab bagi hati.
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman, mereka amat sangat cinta kepada Allah." (Al-Baqarah: 165).

Al-Bukharidan Muslim meriwayatkandariAnasRadhiyallahu 'anhu, bahwaRasulullahShallallahu 'alaihiwasallambersabda:  "Ada tigaperkara, barangsiapaterdapatdalamdirinyaketigaperkaraitu, diapastimerasakanmanisnyaiman, yaitu Allah danRasul-Nya lebihdicintainyadaripada yang lain; mencintaiseseorangtiada lain hanyakarena Allah; dantidakmaukembalikepadakekafiransetelahdiselamatkan Allah darinyasebagaimanadiatidakmaukalaudicampakkankedalamapi."

3.Selalu mengingat Allah Ta’ala dalam setiap keadaan, dengan lisan, hati, dan perbuatan. Jadi, bagian yang diperolehnya dari cinta adalah sesuai dengan kadar dzikirnya.
“Hai orang–orang yang beriman, berdzikirlah (denganmenyebutnama) Allah, dzikir yang sebanyak–banyaknya. Dan bertasbihlahkepada – Nya di waktupagidanpetang.” (Al Ahzab : 41 – 42)

Pekerjaan yang termasuk paling bermanfaatbagiseoranghambaadalahberzikir yang banyak.Zikirbagihatiitulaksana air bagiladangpertanian, bahkanseperti air bagiikan, iatakkanhiduptanpa air.

Rasulullah SAW bersabda:Janganlah kalian banyakberbicara yang bukan (dalamrangka) dzikirkepada Allah. Karenabanyakbicara yang bukan (dalamrangka) dzikirkepada Allah akanmembuathatikeras. Sementaramanusia yang paling jauhdari Allah adalah yang hatinyakeras (HR. Tirmidzi).

Zikirkepada Allah selainmenenangkanbatindanmenjernihkanfikiranjugamenunjukkan orang-orang yang lembuthatinya, betapabanyak orang-orang yang kasarsikapdanperangainyakarenalisan, hatidanperbuatannyatidakdigunakanuntukberzikirkepada Allah

4.mengutamakan cinta Allah Ta’ala kepada sesuatu daripada cinta diri sendiri kepada sesuatu yang lain yang didominasi oleh hawa nafsu, dan berusaha mencapai cinta kepada apa yang dicintai oleh Allah Ta’ala walaupun jalur menuju ke sana sangat sulit.
"Katakanlah: "Jikabapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaumkeluargamu, hartakekayaan yang kamuusahakan, perniagaan yang kamukhawatirkankerugiannya, danrumah-rumahtempattinggal yang kamusukai; itulebihkamucintaidaripada Allah danRasul-Nya dan (daripada) berjihad di jalan-Nya, makatunggulahsampai Allah mendatangkankeputusan-Nya."." (Bara'ah/At-Taubah: 24)

5.Menelaah asma dan sifat Allah Ta’ala dengan hati, mem-persaksikannya, dan mengenalnya. Hati terus-menerus menelaah hal itu di dalam medan olah makrifah ini. Maka barangsiapa yang mengenal Allah Ta’ala dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya serta perbuatan-perbuatanNya, maka dia pasti mencintaiNya. Diantara sifat Allah itu adalah; Sifat Al-Mahabbah (Cinta)Al-Mawaddah (Cinta yang Murni)
 “Dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik." [Al-Baqarah : 195]

6.Menyaksikan kebaikan, ihsan, dan tanda kekuasaan Allah Ta’ala, serta nikmat-nikmatNya yang lahiriyah ataupun batiniyah. Karena semua itu membangkitkan cinta kepada Allah Ta’ala.
Bagiansyukurdarinikmatadalahdenganmenampakkannikmattersebutsecaralahiriyah.Bukanmalahkitamenjadi orang pelitdanpura-pura “kere” (miskin).Kalaumemang Allah berikelapanganrizki, nampakkanlahnikmattersebutpadamakanandanpakaiankita. Allah Ta’alaberfirman,
وَأَمَّابِنِعْمَةِرَبِّكَفَحَدِّثْ
Dan terhadapnikmatRabbmu, makahendaklahkamusiarkan.” (QS. AdhDhuha: 11).

Berikutbeberapapendapatulamamengenaiayat di atas.

Dari Abu Nadhroh, iaberkata,“Dahulukaummusliminmenganggapdinamakanmensyukurinikmatadalahdenganseseorangmenyiarkan (menampakkan) nikmattersebut.”

Al Hasan bin ‘Ali berkatamengenaiayat di atas,“Kebaikanapasaja yang kalian perbuat, makasiarkanlahpadasaudara kalian.”

Tentusajanikmatataukebaikandisampaikanpada orang lain jikamengandungmaslahat, bukandalamrangkamenyombongkandiridanpameratauingincarimuka (caripujian, alias “riya’ “). LihatperkataanSyaikh ‘Abdurrahman bin NashirAsSa’didalamkitabtafsirnya, “Yang dimaksuddalamayattersebutmencakupnikmat din (akhirat) maupunnikmatdunia. Adapun “fahaddits” bermakna “pujilah Allah atasnikmattersebut”.

Bentuksyukur di siniadalahdenganlisandandisebutkhususdalamayat, dibolehkanjikamemangmengandungmaslahat.Namunbolehjugapenampakkannikmatinisecaraumum (tidakhanyadenganlisan).Karenamenyebut-nyebutnikmat Allah adalahtandaseseorangbersyukur.Perbuatansemacaminimembuathatiseseorangsemakincintapadapemberinikmat (yaitu Allah Ta’ala).Itulahtabiathati yang selalumencintai orang yang berbuatbaikpadanya.” (Taisir Al Karimir Rahman, 928).[Muhammad Abduh TuasikalTampakkanlah Nikmat Allah, www.muslim.or.id27 October 2011].

7.Bermunajat kepadaNya, membaca kitabNya, menghadirkan hati di hadapanNya, beradab dengan adab ibadah dan penghambaan di hadapan Allah Ta’ala, kemudian diakhiri dengan beristighfar dan bertaubat.
Taubat kepada Allah adalah perbuatan yang paling utama, oleh karena itu Allah selalu menyeru kepada orang-orang mukmin untuk bertaubat;
”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” [An Nur 24;31]
Dan Allah selalu membuka pintu-pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya;

”Katakanlah,”Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya, dan sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Az Zumar 39;53].

8.Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah Ta’ala dan orang-orang yang jujur, kemudian memetik buah perkataan mereka yang terbaik sebagaimana memetik buah yang terbaik dan ranum.
Perangai terlalu banyak bergaul terjadi, karena cinta terhadap dunia untuk melampiaskan keinginan individu terhadap lainnya, bila hakikatnya tersingkap maka ia akan berubah menjadi permusuhan, kemudian orang yang terlalu banyak bergaul akan menyesal, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama rasul.' Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari al-Qur`an ketika al-Qur`an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).
Menurut khatib, uraian di atas telah menjelaskan secara gamblang bahwa ibadah hati adalah pundamen utama yang mana semua bentuk ibadah ditegakkan di atasnya. Maka dari itu, kebaikan jasad sangat tergantung kepada kebaikan hati. Apabila hati baik dengan ketakwaan dan iman, maka seluruh jasad menjadi baik untuk melakukan ketaatan dan kepatuhan.
Jadi, iman seseorang tidak akan lurus dan tidak akan baik kecuali jika hatinya lurus dan baik. Maka dari itulah, Allah Yang Maha Mengetahui menggarisbawahi bahwa keselamatan di hari kiamat kelak sangat tergantung kepada keselamatan, kebersihan, dan kebaikan hati. Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
"Pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syu'ara`: 88-89).

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku berpegang teguh pada agamaMu." (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).



Literatur
1.      Luqman Hakim, M.HI.,Penyakithatidanpenawarnya, Kumpulan KhutbahJum’atPilihanSetahunEdisi ke-2, DarulHaq Jakarta.
3.      MukhlisDenros, Kumpulan CeramahPraktis, 2009



بَارَكَاللهُلِيْوَلَكُمْفِيالْقُرْآنِالْعَظِيْمِ،وَنَفَعَنِيْوَإِيَّاكُمْبِمَافِيْهِمِنَاْلآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُقَوْلِيْهَذَاوَأَسْتَغْفِرُاللهَالْعَظِيْمَلِيْوَلَكُم


KHUTBAH KEDUA


اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ،إِنَّاللهَيَأْمُرُكُمْبِالْعَدْلِوَاْلإِحْسَانِوَإِيتَآئِذِيالْقُرْبَىوَيَنْهَىعَنِالْفَحْشَآءِوَالْمُنكَرِوَالْبَغْيِيَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُاللهِأَكْبَر


Tidak ada komentar:

Posting Komentar