Kamis, 23 Januari 2014

110. Penghuni Syurga Firdaus


                               Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurut Taufiq
Jorong Panyalai Nagari Cupak
Kecamatan Gunung Talang
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 24 Januari  2014/ 22 Rabi’ul Awal 1435.H



 
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
ُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ
إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
أَمّا بَعْدُ ...
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
  ”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’   dalam shalatnya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya”.[23;1,2,9]

Hadirin, jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,
            Ujud ketundukan seorang muslim kepada Allah adalah selalu menyanjungkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepadanya karena tanpa nikmat itu hidup kita tidak berarti, apalagi nikmat iman dan islam yang merupakan nikmat terbesar dari Allah Swt,  semoga kita mampu membuktikan syukur itu dalam amaliyah ibadah yang kita lakukan.

Shalawat dan salam selalu kita sampaikan kepada Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, Nabi akhir zaman yang telah menunjukkan kepada dunia tentang kebebasan hidup untuk memilih dan meraih kebenaran hakiki yaitu Al Islam, dengan tidak melupakan para syuhada', para sahabat dan keluarga dan kaum kerabat beliau hingga akhir zaman.

            Dari mimbar ini khatib mengajak kita semua untuk meningkatkan keimanan  dan ketaqwaan kepada Allah Swt, yang diiringi amaliah ibadah sehari-hari yang merupakan implementasi rasa syukur kepada-Nya. Adapun tema khutbah pada hari ini adalah "PENGHUNI SYURGA FIRDAUS".

Allah berfirman:

“dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya”[Al Baqarah 2;25].


Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah Swt berfirman: "Aku menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam benak manusia. Oleh karena itu bacalah kalau kamu suka ayat: 'Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.' (As-Sajdah: 17)." (Mutafaq'alaih)

Hadirin, jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,
Allah SWT mengajak hamba-Nya bertamasya untuk melihat kondisi syurga di akherat kelak dengan syarat iman dan amal shaleh, secara rinci difirmankan oleh Allah siapa saja orang-orang  yang berhak menghuni syurga itu, hal itu tergambar dalam surat Al Mukminun 23;1-11
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
   yang tiada  berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka
    Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu, Maka mereka Itulah orang-orang
   yang melampaui batas.
8. dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
    janjinya.
9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
10. mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,
11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.

Hadirin, jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,

            Dalam surat Al Mukminun  23; 1-11 diatas Allah mengabarkan bahwa yang akan mendapatkan keberuntungan dan masuk syurga Firdaus yaitu orang-orang yang mengaku beriman dengan beberapa bukti diantaranya:

Pertama, shalat yang khusyu’ dan memeliharanya, 
  
 ”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’   dalam shalatnya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya”.[23;1,2,9]

”Dirikan shalat itu, sesungguhnya shalat itu diwajibkan untuk melakukannya pada waktu-waktu tertentu atas sekalian orang mukmin”[ An Nisa’ 4;103].

Kewajiban shalat tegas diperintahkan dalam Al Qur’an, tetapi perintah itu bersifat umum, tentang detail cara dan waktu-waktunya berdasarkan atas petunjuk dan sunnah Rasul.

”Dirikan shalat itu, sesungguhnya shalat itu diwajibkan untuk melakukannya pada waktu-waktu tertentu atas sekalian orang mukmin”[ An Nisa’ 4;103].

Kedua, berbuat dan berkata baik,
Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna” [23;3

Nabi bersabda, ”Tiada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari kiamat, selain dari pada keindahan akhlak. Dan Allah benci kepada orang yang keji mulut dan kelakuan”[HR.Turmuzi].

            Mengatakan sesuatu yang tidak perlu atau tidak berfaedah itu, termasuk mengurangi ciri kita sebagai seorang muslim yang baik. Karena menurut sebuah hadits yang diriwayatkan Turmizi dari Abu Hurairah katanya, ”Rasulullah telah bersabda, termasuk sebaik-baiknya islam seseorang ialah meninggalkan apa yang tidak perlu baginya”

 ”Setiap perkataan yang diucapkan dengan sembunyi sekalipun, pasti dihadapannya ada pengawas yang siap sedia untuk mencatatnya”.[Qaf 50;18]

Hadirin, jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,
Ketiga, membayar zakat,
”Dan orang-orang yang menunaikan zakat” [23;4].

Kewajiban berzakat adalah satu rukun dari rukun islam yang lima perkara, Allah berfirman,

 ”Di dalam harta benda mereka ada hak yang tertentu bagi orang fakir dan miskin” [Adz Dzariyat;19].

            Mengerluarkan zakat sama halnya dengan mengerjakan shalat sedangkan hukumnya sama berat ”fardhu ain”. Di dalam shalat sering dijumpai perintah shalat digandengkan dengan perintah zakat. Salah satu hikmah zakat adalah membersihkan harta kita dari hal-hal yang subhat, yaitu penghasilan yang tidak jelas halal atau haramnya, bila zakat tidak dikeluarkan berarti harta kita belum bersih karena ada hak-hak ummat islam yang menjadi komsumsi kita.

            Keempat, menjaga kehormatan.  
”Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa [23;5-6]

Orang yang menjaga sikap ini nampak dalam segala sikapnya, sebagai pribadi dia tidak akan berbuat merusak, melakukan penyelewengan, mendahulukan kepentingan bersama.

Kelima, memelihara amanat,
”Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat yang dipikulnya dan janjinya” [23;8].

Hadirin, jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,
Yang dimaksud dengan amanat disini adalah suatu sikap dan sifat pribadi setia, tulus ikhlas dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yangt dipercayakan kepadanya, berupa harta benda, rahasia maupun tugas kewajiban lainnya, pelaksanaan amanat dengan baik dapat disebut dengan Al Amin berarti yang mendapat kepercayaan, yang jujur, setia dan aman.

Orang yang shalat dengan khusyu’, menjaga shalatnya dengan baik, berbuat dan bertingkahlaku baik serta berbicara sebagai akhlak muslim yang diajarkan nabi, mengeluarkan zakat dan ssdaqah, menjaga kehormatan diri dan keluarga dari kemaksiatan, memelihara amanat, maka orang inilah yang akan mendapatkan tempat yang mulia yaitu ”Syurga Firdaus”.

Hadirin, jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,
Tinggal berpulang kepada kita, akan masuk syurga firdaus yang  telah dijanjikanNya atau akan masuk neraka jahanam yang juga telah dijanjikan-Nya bagi mereka yang ingkar dan dimurkainya. Memasuki syurga firdaus memang dilakukan melalui cetusan iman dan dibuktikan dengan amaliyah ibadah, tetapi sedikit sekali orang yang mengetahuinya dan tidak sedikit yang merasa berat untuk mengerjakannya, mudah-mudahan kita mendapatkan taufiq yaitu kemampuan untuk berbuat baik dan diberi  hidayah-Nya yaitu petunjuk untuk kesana.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ



Tidak ada komentar:

Posting Komentar