Jumat, 15 November 2013

102. Hijrah dari Syirik kepada Tauhid



Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Jihad
Jorong Batang Pamo Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 15 November  2013/ 11 Muharam 1435.H


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
أَمَّابَعْدُ؛؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،

           “ Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”[At Taubah 9;20].

Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Selayaknya kita sanjungkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan karunia dan nikmat-Nya kepada kita sehingga kalau kita hitung-hitung nikmat tersebut sungguh tidak terkira  jumlahnya, bila nikmat itu kita syukuri maka akan ditambah-tambah oleh Allah dengan nikmat yang lain dan sebaliknya bila diingkari maka azab Allah akan diberikan, dari sekian nikmat-Nya adalah nikmat iman dan islam sehingga kita masih merasakan bagaimana indahnya hidup dalam dekapan hidayah-Nya, semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur atas nikmat tersebut.

Shalawat dan salam kita sampaikan  kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah menuntun ummat manusia agar membersihkan imannya dengan tauhid yang tidak dicemari oleh syirik dan mengajak manusia untuk beribadah yang tidak dicampuri dengan bid’ah. kemudian marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah yang diaplikasikan melalui amal ibadah sehari-hari sebagai bekal menuju akherat.


“ Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”[At Taubah 9;20].

            Hijrah yang dialami oleh Rasulullah dengan para sahabatnya telah berlalu tapi konsep hijrah tetap berlansung hingga akhir zaman yaitu hijrah secara maknawi, salah satu hijrah maknawi itu adalah hijrah dari Syirik kepada Tauhid.

Konsekwensi iman seorang mukmin adalah;
 1.Menjadikan Allah satu-satunya yang disembah [53;62]


" Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)"

2.Menjadikan Allah yang ditaati segala aturan yang telah diwahyukan-Nya kepada hamba Allah yang mulia yaitu Muhammad saw [3;32] 

" Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".

3.dan hanya mencintai Allah semata [9;24].

 "Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik"

Bila tiga hal tersebut tidak sesuai dengan yang dikehendaki maka perlu adanya perbaikan iman, inilah yang disebut dengan tajdiidul iman, pembaharuan iman. Bila iman tauhid tercemar oleh syirik, ringan apalagi syirik yang  tinggi yaitu mencari Tuhan lain selain Allah hingga riya’ dalam beribadah akan mendatangkan bahaya besar bagi ummat ini.

Bahaya syirik itu adalah;

            Pertama, memadamkan cahaya fithrah; kesucian manusia telah mengakui Allah sebagai Ilah sejak dari alam ruh atau alam kandungan [Al A’raf 7;172] 
 
”dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Sebagaimana sabda Rasulullah,”Setiap bayi yang lahir dalam keadaan  suci, maka orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi dan Nasrani”[HR. Bukhari] Bila syirik telah menjalar pada diri manusia, fitrahnya tercemar oleh noda-noda yang dapat merusak iman, bila shyirik telah mendarah daging walaupun fithrahnya tidak menerimanya tapi diapun tidak mampu untuk menolaknya, apalagi lingkungan kondusif untuk itu.

Kedua, mematikan tuntutan jiwa yang suci, jiwa membutuhkan yang baik, suci dan tauhid, syirik berarti mematikan jiwa yang suci dan menghambat tuntutan hati nurani manusia [Al Hajj 22;3

”dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh”.

Ketiga, bahaya syirik juga menghilangkan perasaan izzah/ harga diri, mereka yang melakukan perbuatan ini tidak ada harga dirinya dihadapan Allah dan manusia, karena perbuatan ini termasuk perbuatan penyelewengan aqidah; 

‘Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita Telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang Kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada Mengetahui’[Al Munafiqun 63;8].

Keempat, syirik dapat menggugurkan amal shaleh sehingga segala kegiatan yang dilakukan walaupun berujud ibadah maka disisi Allah tidak akan dihitung dan tidak pula diperhitungkan, karena mereka telah mencemari pengabdian, telah mengingkari tauhid yang suci; 

 “ Dan Sesungguhnya Telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”[Az Zumar 39;65]

Kelima, Syirik termasuk perbuatan zhalim yang besar sebab dia telah mengkhianati Allah swt, mengkhianati manusia saja sudah dianggap buruk prilaku demikian apalagi mengkhianati-Nya. Itulah makanya Luqman lebih dahulu membesihkan hati anaknya dari perbuatan syirik sebelum memberikan tuntutan ibadah, dari sekian kezhaliman maka syirik merupakan sebesar-besarnya kezhaliman;

“Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Luqman 31;13]

Keenam, syirik yang tergores dihati ummat berarti telah merusak keimanannya kepada Allah, kemurnian iman dan ibadahnya tidak dapat dipertanggungjawabkan, bahkan perbuatan ini tidak berampun, walaupun Allah mengampuni segala perbuatan dosa manusia dengan izinnya bila bertaubat, dan ini merupakan hak preogratifnya, selain itu syirik juga merupakan dosa besar; 

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”[An Nisa ‘ 4;48]

Hadits Arba’in, dari  Imam Nawawi menyebutkan;
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
[رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]
Terjemah Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman: "Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “ (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih).

Ketujuh, syirik yang dilakukan seorang hamba juga berarti telah menyeretnya kepada kesesatan yang jauh, lebih primitif dari pada orang-orang jahiliyah, seseorang bila tidak berada dalam lingkungan dan lingkaran tauhid b erarti dia  hadir dalam lingkaran syirik, dari sekian kesesatan maka syirik merupakan kesesatan yang sangat jauh, sulit untuk diberikan kesadaran , firman Allah dalams urat An Nisa’ 4;60 

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya Telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka Telah diperintah mengingkari thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.”

Kedelapan, orang yang syirik kepada Allah dengan berbagai bentuk dan caranya, diharamkan untuk masuk syurga, tidak ada tempat disyurga bagi mereka yang telah mengingkari Alllah dengan melakukan syirik, syurga itu untuk orang-orang yang bersih aqidahnya, tempat yang syirik adalah neraka, Al Maidah 5;72 menjelaskan;


“ Sesungguhnya Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”

Demikian besarnya bahaya bagi mereka yang menserikatkan Allah, baik di dunia sampai di akherat Allah tidak simpati kepada mereka bahkan sia-sia hidupnya walaupun amal-amal mereka nampak, syirik inipun salah satu perbuatan orang-orang kafir sehingga keberadaan mereka sama saja dengan  orang-orang kafir, sehingga selayaknya kita menghijrahkan diri ini dari segala hal yang merusak iman yaitu syirik, menuju kepada keimanan yang bersih, suci dan murni yaitu keimanan yang tauhid, tidak tercemar oleh noda-noda dan virus penyesatan,  wallahu a'lam [Cubadak Solok, 22 Muharam 1432.H/ 29 Desember 2010.M].

Referensi;
1. Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
2. Kumpulan Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros, 2009
3. HM.As'ad El Hafidy, Kangker Tauhid, oleh Media Da'wah Jakarta, 1990
4. Hadits Arbain An Nawawi, Sofyan Efendi, HaditsWeb 3.0,

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُم



Tidak ada komentar:

Posting Komentar