Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Jihad
Jorong Batang Pamo Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 15 November 2013/ 11 Muharam 1435.H
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
أَمَّابَعْدُ؛؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا
اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،
“ Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad
di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi
derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”[At Taubah 9;20].
Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Selayaknya kita sanjungkan puja dan puji syukur
kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan karunia dan nikmat-Nya
kepada kita sehingga kalau kita hitung-hitung nikmat tersebut sungguh tidak
terkira jumlahnya, bila nikmat itu kita
syukuri maka akan ditambah-tambah oleh Allah dengan nikmat yang lain dan
sebaliknya bila diingkari maka azab Allah akan diberikan, dari sekian
nikmat-Nya adalah nikmat iman dan islam sehingga kita masih merasakan bagaimana
indahnya hidup dalam dekapan hidayah-Nya, semoga kita termasuk orang-orang yang
bersyukur atas nikmat tersebut.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah menuntun ummat manusia agar membersihkan
imannya dengan tauhid yang tidak dicemari oleh syirik dan mengajak manusia
untuk beribadah yang tidak dicampuri dengan bid’ah. kemudian marilah kita
tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah yang diaplikasikan melalui amal
ibadah sehari-hari sebagai bekal menuju akherat.
“ Orang-orang yang beriman
dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri
mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang
yang mendapat kemenangan”[At
Taubah 9;20].
Hijrah yang dialami oleh
Rasulullah dengan para sahabatnya telah berlalu tapi konsep hijrah tetap
berlansung hingga akhir zaman yaitu hijrah secara maknawi, salah satu hijrah
maknawi itu adalah hijrah dari Syirik kepada Tauhid.
Konsekwensi iman seorang mukmin adalah;
1.Menjadikan Allah satu-satunya yang
disembah [53;62]
" Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)"
2.Menjadikan Allah yang ditaati segala aturan yang telah diwahyukan-Nya
kepada hamba Allah yang mulia yaitu Muhammad saw [3;32]
"
Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
3.dan hanya mencintai Allah semata [9;24].
"Katakanlah:
"Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari
Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik"
Bila tiga hal tersebut tidak sesuai dengan yang
dikehendaki maka perlu adanya perbaikan iman, inilah yang disebut dengan
tajdiidul iman, pembaharuan iman. Bila iman tauhid tercemar oleh syirik, ringan
apalagi syirik yang tinggi yaitu mencari
Tuhan lain selain Allah hingga riya’ dalam beribadah akan mendatangkan bahaya
besar bagi ummat ini.
Bahaya syirik itu adalah;
Pertama, memadamkan cahaya fithrah; kesucian manusia telah mengakui
Allah sebagai Ilah sejak dari alam ruh atau alam kandungan [Al A’raf 7;172]
”dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Sebagaimana sabda Rasulullah,”Setiap bayi yang
lahir dalam keadaan suci, maka
orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi dan Nasrani”[HR. Bukhari] Bila
syirik telah menjalar pada diri manusia, fitrahnya tercemar oleh noda-noda yang
dapat merusak iman, bila shyirik telah mendarah daging walaupun fithrahnya
tidak menerimanya tapi diapun tidak mampu untuk menolaknya, apalagi lingkungan
kondusif untuk itu.
Kedua, mematikan
tuntutan jiwa yang suci, jiwa membutuhkan yang baik, suci dan tauhid, syirik
berarti mematikan jiwa yang suci dan menghambat tuntutan hati nurani manusia [Al
Hajj 22;3
”dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia.
Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah
jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat
yang jauh”.
Ketiga, bahaya syirik
juga menghilangkan perasaan izzah/ harga diri, mereka yang melakukan perbuatan
ini tidak ada harga dirinya dihadapan Allah dan manusia, karena perbuatan ini
termasuk perbuatan penyelewengan aqidah;
‘Mereka
berkata: "Sesungguhnya jika kita Telah kembali ke Madinah, benar-benar
orang yang Kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya."
padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang-orang
mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada Mengetahui’[Al Munafiqun 63;8].
Keempat, syirik dapat
menggugurkan amal shaleh sehingga segala kegiatan yang dilakukan walaupun
berujud ibadah maka disisi Allah tidak akan dihitung dan tidak pula diperhitungkan,
karena mereka telah mencemari pengabdian, telah mengingkari tauhid yang suci;
“ Dan Sesungguhnya Telah diwahyukan
kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang
yang merugi”[Az Zumar 39;65]
Kelima, Syirik
termasuk perbuatan zhalim yang besar sebab dia telah mengkhianati Allah swt,
mengkhianati manusia saja sudah dianggap buruk prilaku demikian apalagi
mengkhianati-Nya. Itulah makanya Luqman lebih dahulu membesihkan hati anaknya
dari perbuatan syirik sebelum memberikan tuntutan ibadah, dari sekian kezhaliman
maka syirik merupakan sebesar-besarnya kezhaliman;
“Dan
(Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Luqman
31;13]
Keenam, syirik yang
tergores dihati ummat berarti telah merusak keimanannya kepada Allah, kemurnian
iman dan ibadahnya tidak dapat dipertanggungjawabkan, bahkan perbuatan ini
tidak berampun, walaupun Allah mengampuni segala perbuatan dosa manusia dengan
izinnya bila bertaubat, dan ini merupakan hak preogratifnya, selain itu syirik
juga merupakan dosa besar;
“
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar.”[An Nisa ‘ 4;48]
Hadits Arba’in, dari Imam Nawawi menyebutkan;
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :
سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى :
يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى
مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ
عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ،
إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ
تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
[رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح
]
Terjemah
Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman:
"Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon
kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya
dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di
langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau.
Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan
sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun
maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “ (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih).
Ketujuh, syirik yang
dilakukan seorang hamba juga berarti telah menyeretnya kepada kesesatan yang
jauh, lebih primitif dari pada orang-orang jahiliyah, seseorang bila tidak
berada dalam lingkungan dan lingkaran tauhid b erarti dia hadir dalam lingkaran syirik, dari sekian
kesesatan maka syirik merupakan kesesatan yang sangat jauh, sulit untuk
diberikan kesadaran , firman Allah dalams urat An Nisa’ 4;60
“Apakah
kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya Telah beriman kepada
apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ?
mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka Telah diperintah
mengingkari thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan)
penyesatan yang sejauh-jauhnya.”
Kedelapan, orang yang
syirik kepada Allah dengan berbagai bentuk dan caranya, diharamkan untuk masuk
syurga, tidak ada tempat disyurga bagi mereka yang telah mengingkari Alllah
dengan melakukan syirik, syurga itu untuk orang-orang yang bersih aqidahnya,
tempat yang syirik adalah neraka, Al Maidah 5;72 menjelaskan;
“
Sesungguhnya Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah
ialah Al masih putera Maryam", padahal Al masih (sendiri) berkata:
"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”
Demikian besarnya bahaya bagi mereka yang
menserikatkan Allah, baik di dunia sampai di akherat Allah tidak simpati kepada
mereka bahkan sia-sia hidupnya walaupun amal-amal mereka nampak, syirik inipun
salah satu perbuatan orang-orang kafir sehingga keberadaan mereka sama saja
dengan orang-orang kafir, sehingga
selayaknya kita menghijrahkan diri ini dari segala hal yang merusak iman yaitu
syirik, menuju kepada keimanan yang bersih, suci dan murni yaitu keimanan yang
tauhid, tidak tercemar oleh noda-noda dan virus penyesatan, wallahu a'lam [Cubadak Solok, 22 Muharam 1432.H/ 29 Desember 2010.M].
Referensi;
1. Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
1. Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
2.
Kumpulan Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros, 2009
3. HM.As'ad El
Hafidy, Kangker Tauhid, oleh Media Da'wah Jakarta, 1990
4. Hadits Arbain An Nawawi,
Sofyan Efendi, HaditsWeb 3.0,
بَارَكَ اللهُ
لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ
مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar