Jumat, 08 November 2013

101. Mewaspadai kangker tauhid [2]



Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Huda
Jorong Balai Pandan Nagari Cupak
Kecamatan Gunung Talang
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 08 November  2013/ 03 Muharam 1435.H

 


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
ُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ
 إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
أَمّا بَعْدُ ...
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم

”akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. tempat kembali mereka ialah neraka; dan Itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.” [Ali Imran 3;151]

Hadirin, jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,
            Ujud ketundukan seorang muslim kepada Allah adalah selalu menyanjungkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepadanya  karena tanpa nikmat itu hidup kita tidak berarti, apalagi nikmat iman dan islam yang merupakan nikmat terbesar dari Allah Swt,  semoga kita mampu membuktikan syukur itu dalam amaliyah ibadah yang kita lakukan.

Shalawat dan salam selalu kita sampaikan kepada Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, Nabi akhir zaman yang telah menunjukkan kepada dunia tentang kebebasan hidup untuk memilih dan meraih kebenaran hakiki yaitu Al Islam, dengan tidak melupakan para syuhada', para sahabat dan keluarga dan kaum kerabat beliau hingga akhir zaman.

Dari mimbar ini khatib mengajak kita semua untuk meningkatkan keimanan  dan ketaqwaan kepada Allah Swt, yang diiringi amaliah ibadah sehari-hari yang merupakan implementasi rasa syukur kepada-Nya. Adapun tema khutbah pada hari ini adalah " MEWASPADAI  KANGKER  TAUHID [2]".

Aqidah adalah pokok ajaran islam yang utama yang terangkum dalam rukun iman, ibarat akar pada sebuah pohon, ibarat pondasi pada sebuah bangunan. Manifestasi  dari iman itu harus nampak pada tiga hal yaitu pada hati, lisan dan amal perbuatan. Sebelum menanamkan ibadah dan akhlak kepada anaknya, pertama sekali Lukman menanamkan aqidah dan iman yang bersih dari syirik;

"Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Lukman 31;13]

Hadits Arba’in, dari  Imam Nawawi menyebutkan;
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
[رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]
Terjemah Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman: "Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “ (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih).

Pembersihan iman dari noda syirik sangat penting dalam rangka menjaga kesucian tauhid, bila iman sudah bersih maka ibadah dan akhlak yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari akan dijamin kesuciannya. Landasan ibadah dan akhlak adalah iman yang bersih dari noda syirik. Bahkan Allah akan mengampuni semua dosa dengan izinnya kecuali dosa yang mencederai ketauhidan dengan kesyirikan, HM.As'ad El Hafidy dalam bukunya yang berjudul "Kangker Tauhid" yang diterbitkan oleh Media Da'wah Jakarta Tahun 1990 mengungkapkan ada beberapa hal yang dapat mengotori aqidah, pada kesempatan yang lalu sudah dibahas enam kangker tauhid dan pada kesempatan ini disampaikan lagi enam kangker  tauhid yang berbahaya yang dilanjutkan  dari nomor tujuh yaitu;

1.Hari Naas/ Sial
            Naas artinya sial, malang dan celaka. Masyarakat kita mempercayai adanya hari baik dan hari buruk sehingga mereka mencari bulan, hari, tanggal dan jam  baik untuk menyelenggarakan sesuatu seperti perkawinan, panen atau bertanam, padahal tauhid yang bersih mengajarkan kepada kita  hari apa saja baik untuk manusia melakukan aktivitas. Pepatah Arab mengatakan,"Musibah bagi suatu kaum, faedah buat kaum yang lain", seperti hujan sial bagi tukang jemur tapi hal yang baik untuk tukang kebun, panas sial bagi tukang kebun tapi hal itu baik bagi tukang jemur.

2.Wasilah/ Perantara
            Ini adalah kepercayaan yang tidak diajarkan dalam islam  walaupun nampaknya kegiatan ini islami yaitu mengadakan perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan anggapan manusia adalah makhluk yang penuh dengan dosa dan kesalahan sehingga tidak pantas beribadah lansung kepada Allah karena tidak akan diterima ibadahnya itu oleh Allah. Seperti berwasilah kepada arwah orang yang dianggap shaleh sehingga mendatangi kuburannya untuk menyampaikan hal itu. Bahkan ada yang menjadikan benda sebagai wasilah seperti batu besar, gunung-gunung dan pohon-pohon besar. Segala bentuk wasilah apapun alasannya maka itu adalah syirik sebagaimana Allah berfirman dalam surat Az Zumar 39;3

"Ingatlah, Hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar".

Muhammad bin Sulaiman At Tamimi berkata; "Berdo'a kepada wali untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah syirik...do'a kepada wali dan menjadikan mereka pemberi syafaat disisi Allah  adalah syirik".

            Tiga bentuk tawasul menurut Ibnu Taimiyyah, dua tawasul yang dibolehkan yang pertama yaitu seperti tawasul dengan jalan iman, melaksanakan yang wajib dan yang sunnah melalui ibadah, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah 5;35

" Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan".

Kedua tawasul dengan syafaat nabi Muhammad, ini juga dilakukan dengan lansung bukan kekuburan nabi, Allah sendiri mengajak ummatNya untuk berdo'a lansung kepada-Nya tidak ada perantara;
 
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"[Mukmin 40;60].

 Sedangkan tawasul yang tidak  dibolehkan menurut Ibnu Taimiyyah yaitu  dengan jalan meminta kepada orang-orang shaleh agar disampaikan maksudnya kepada Allah
;  
"Katakanlah: "Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, Maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya." Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti". [Al A'raf 7;56-57].

            Ada tawasul yang tidak berasal dari syariat berarti hal ini tidak dibenarkan seperti tawasul syirik yaitu bersumpah dan berdo'a selain kepada Allah dalam rangka untuk melenyapkan bahaya dengan pakai jimat atau menyembelih hewan bukan atas nama Allah dan lain sebagainya. Tawasul bid'ah adalah tawasul dengan ucapan "Aku bertawasul dengan kemuliaan si Anu bin si Anu" melalui kuburan dan memuja-muja wali dan syaitan.

4.Barzanji
            Barzanji adalah kitab kumpulan sajak buah karya penyair Abu Ja'far  Al Barzanji yang mengkisahkan kelahiran Rasulullah dan pujian-pujian yang berlebih-lebihan kepada nabi, contoh;

            "Keselamatan untukmu  penghapus dosa, keselamatan untukmu naungan dan tujuan, keselamatan untukmu penghapus susah".

            Pujian untuk nabi tersebut bertentangan dengan ayat-ayat Allah dalam beberapa firman-Nya yaitu; 
"Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".[Ali Imran 3;173].
"Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu" [Al Ikhlas 112;2]. 

” Katakanlah: "Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya." [Al An'am 6;64]

Membaca barzanji bukan suatu syari'at, dia sama dengan buku-buku puisi lainnya, berzanji dibaut setelah 549 tahun Rasul lahir, keyakinan masyarakat terhadap barzanji demikian fanatiknya sehingga dibaca pada waktu-waktu tertentu seperti ketika naik perahu baru, mengkhitan anak, masuk rumah baru, isteri melahirkan, mau nikah, isteri turun mandi, mau naik haji, kembali dari Mekkah, meresmikan toko dan melaksanakan aqiqah. Padahal Allah memperingatkan kita;
 
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)"[Al An'am 6;116].

Bahkan keyakinan terhadap barzanji ini diyakini begitu saja secara taqlid tanpa dikaji isinya, padahal isinya sangat kontradiksi dengan keimanan yang  diajarkan oleh Rasulullah, seperti keyakinan kalau nabi Muhammad dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan berdiri, nabi Muhammad melihat Allah, Maryam hadir saat kelahiran nabi Muhammad dan nabi Muhammad hadir arwahnya saat barzanji dibacakan, padahal semua manusia akan mati dan hanya akan dibangkitkan nanti dihari kiamat sebagaimana firman Allah dalam surat Al Mukminun 23;15-16

"Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat".

5.Wali Allah
            Pengertian wali menurut bahasa adalah sahabat dekat, penolong,pengikut, orang taat dan  pecinta, sedangkan menurut istilah wali artinya orang yang ditolong Allah urusan-urusannya dan  dikaruniai inayah-Nya karena kesalehannya;  
"Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa" [Yunus 10;62-63]

            Ibnu Taimiyyah berkata,"Dan yang utama di hadapan wali-wali Allah adalah para Nabi-Nya, dan yang utama dikalangan nabi-nabi-Nya adalah para rasul-rasul-Nya dan yang utama di kalangan para rasul-Nya adalah Ulul  Azmi". Ulul Azmi artinya orang yang memiliki ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan tugas da'wah, mereka adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad Saw.
            Wali bukanlah jabatan melainkan martabat ketaqwaam yang dapat diraih oleh orang-orang yang bertaqwa, Imam Syafii mengatakan; "Andaikata kalian melihat orang yang dapat terbang di udara atau berjalan di air, jangan kalian menjuluki orang itu wali sebelum kalian melihat dengan nyata pengamalannya tentang Kitab dan Sunnah".

Para wali mendapat karamah atau kemuliaan dari Allah sebagaimana kisah Ashabul Kahfi 18;9-22, kisah Maryam 9;25, kisah tiga orang yang terkurung dalam gua dan kisah Juraij. Orang yang dikatakan dengan wali itu adalah orang yang memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut;
  1. Ilmunya sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah
  2. Ma'rifah atau kenal dengan Allah sebagai Rab dan Ilah.
  3. Shaleh artinya mereka adalah orang yang tidak pernah absen dengan ibadah yang sesuai dengan syariat.
  4. Mereka adalah orang-orang yang bertaqwa kepada Allah.
Dari sekian pemahaman masyarakat terhadap wali, maka banyak sekali anggapan yang salah terhadap wali sehingga dapat merusak aqidah seseorang seperti;
  1. Wali tersebut dapat tugas khusus dari Allah sebagaimana rasul.
  2. Wali tersebut maksum dari dosa.
  3. Wali boleh menyimpang dari syariat asal hatinya bersih.
  4. Wali telah sampai pada hakekat sehingga tidak perlu syariat.
  5. Meminta berkah kepadanya dengan mencium tangannya atau memakan sisa makanannya.
  6. Terlalu mencintai wali tersebut lebih dari mencintai Allah dan rasul-Nya 2;165
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah"
.
6.Tabarruk
            Tabarruk  artinya mengharapkan kebaikan Ilahi dari sesuatu yang dianggap atau diyakini mempunyai  berkah. Menurut Rasulullah ada beberapa hal yang mengandung berkah yaitu;

a. Waktu-waktu yang utama
Ada beberapa waktu yang utama bagi orang-orang beriman dalam beribadah dan itu merupakan berkah dari Allah seperti bulan Ramadhan, antara adzan dan iqamah, sepertiga malam menjelang subuh.Misalnya keutamaan bulan Ramadhan digambarkan Allah dalam firman-Nya;

"Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?  Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.  Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.[Al Qadr 97;1-5]

b.Tempat-tempat ibadah yang utama
Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al Aqsha di Palestina yang memiliki keutamaan dibandingkan tempat lain. Bila kita shalat di rumah sendiri maka pahala shalatnya hanya satu, di masjid kampung nilai shalat kita 25 shalat, dilaksanakan pada masjid jami maka shalat kita bernilai 50 shalat, dilaksanakan di Masjidil Haram menjadi 100.000 shalat, dilaksanakan di Masjid Nabawi bernilai 1000 shalat dan dilaksanakan  di Masjidil Aqsha menjadi 500 shalat.
           
c. Berkah pada fisik Rasul
berkah yang ada pada fisik Rasulullah itu adalah sisa wudhu Rasul, sisa makan dan minum Rasul, rambut Rasul, keringat Rasul dan alat-alat yang dipakai oleh Rasulullah seperti sandal, pakaian dan cincin beliau.
Adapun mencari berkah yang salah adalah  yang tidak ada tuntuannya dari Allah dan RasulNya, inilah yang merusak aqidah ummat islam sehingga mereka terjerumuh kepada kesyirikkan, diantaranya minta berkah ke kuburan wali atau nabi, meminum air bekas cuci tangan kiayi/ ulama dan membaca Al Qur'an di kuburan.

12.Istighatsah
            Ada dua hal yang hampir sama tapi sebenarnya berbeda antara isti'anah dan istighatsah. Isti'anah adalah pertolongan yang diharapkan dalam tempo yang tidak tertentu dan tidak terbatas baik dalam bahaya ataupun tidak ada bahaya. Sedangkan istighatsah adalah pertolongan yang sangat dihajatkan karena bahaya yang sedang berkecamuk. Pemberi pertolongan ada dua yaitu;

  1. Mohon Pertolongan Kepada Allah
Permohonan yang ditujukan kepada adalah segala hal yang diluar jangkauan manusia seperti  agar sembuh dari penyakit, sehat lahir dan batin, mendapatkan rezeki yang banyak dan lain-lainnya, permohonan kepada Allah ini sesuai dengan syariat bahkan meneguhkan aqidah seseorang sebagaimana firman Allah ;
 
“Berdo’alah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan do’amu, orang yang menyombongkan diri hingga tak hendak beribadah kepada-Ku sungguh mereka itu akan masuk neraka dalam keadaan hina dina” [Al Mukmin; 60]

Rasulullah juga bersabda; "Apabila engkau minta hendaklah meminta kepada Allah dan jika engkau hendak minta tolong, mohon pertolongannya kepada Allah".     

  1. Mohon Pertolongan Kepada Manusia
Pertolongan yang ditujukan kepada manusia adalah segala pertolongan yang berada dalam jangkauan manusia seperti pemeriksaan  penyakit, diboncengkan kendaraan, dipinjamkan uang dan lain-lainnya.

Apabila manusia minta pertolongan kepada manusia yang lain diluar jangkauannya sedangkan itu kemampuan Allah, maka inilah yang disebut dengan syirik, apalagi beristighatsah yaitu minta kepada orang yang telah meninggal. Seorang mukmin harus menempatkan segala pertolongan sesuai dengan kapasitasnya, bila kapasitasnya Allah maka mintalah kepada Allah jangan kepada yang lain maka hal itu akan merusak aqidah dan menghancurkan ibadah.

Itulah kangker tauhid yang mambahayakan iman dan aqidah seorang muslim, bila tidak ada upaya untuk menghilangkan hal itu dari kehidupan kita maka akan merusak semua ibadah sehingga ibarat fatamorgana disiang hari. Di antara kerusakan dan bahaya akibat perbuatan syirik adalah:

Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan

          Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal kita dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta  (dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).

 Syirik adalah kedholiman yang paling besar

          Yaitu dhalim terhadap hakikat yang agung yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Adapun orang musyrik mengambil selain Allah sebagai Tuhan serta mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik merupakan kedhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka. Syirik juga merupakan kezhaliman terhadap orang lain yang ia persekutukan dengan Allah karena ia telah memberikan sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya.
 
"Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Lukman 31;13]

            Demikian banyaknya kangker tauhid yang dapat merusak iman seseorang dalam kehidupannya padahal sendi dan tonggak pertama dalam islam itu ada aqidah dan iman, bila aqidah sudah rusak diserang penyakit  apalagi kangker tauhid namanya maka seluruh amal dan akhlak akan berantakan, islam seseorang hanya tinggal rutinitas nampa ruhiyyah yang mantap, akhlak hanya tinggal aktivitas yang penuh dengan kesyirikan, untuk itulah kita bersihkan aqidah dan iman kita dari noda-noda syirik dalam rangka membersihkan segalanya, wallahu a'lam. [Cubadak Solok, 30042010]
  
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ

 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar