Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nurul Huda
Jorong Balai Pandan Nagari Cupak
Kecamatan Gunung Talang
Kabupaten Solok Sumatera Barat
Tanggal 08 November 2013/ 03 Muharam 1435.H
إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
ُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا
الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ
إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
أَمّا بَعْدُ ...
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ
الْكَرِيْم
”akan
Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan
keterangan tentang itu. tempat kembali mereka ialah neraka; dan Itulah
seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.” [Ali Imran 3;151]
Hadirin, jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,
Ujud ketundukan seorang
muslim kepada Allah adalah selalu menyanjungkan puji syukur atas segala nikmat
yang diberikan Allah kepadanya karena
tanpa nikmat itu hidup kita tidak berarti, apalagi nikmat iman dan islam yang
merupakan nikmat terbesar dari Allah Swt,
semoga kita mampu membuktikan syukur itu dalam amaliyah ibadah yang kita
lakukan.
Shalawat dan salam selalu kita sampaikan kepada
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, Nabi akhir zaman yang telah
menunjukkan kepada dunia tentang kebebasan hidup untuk memilih dan meraih
kebenaran hakiki yaitu Al Islam, dengan tidak melupakan para syuhada', para
sahabat dan keluarga dan kaum kerabat beliau hingga akhir zaman.
Dari mimbar ini khatib mengajak kita semua untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah Swt, yang diiringi amaliah ibadah sehari-hari yang merupakan
implementasi rasa syukur kepada-Nya. Adapun tema khutbah pada hari ini
adalah " MEWASPADAI KANGKER
TAUHID [2]".
Aqidah adalah pokok ajaran islam yang
utama yang terangkum dalam rukun iman, ibarat akar pada sebuah pohon,
ibarat pondasi pada sebuah bangunan. Manifestasi dari iman itu harus nampak pada tiga hal
yaitu pada hati, lisan dan amal perbuatan. Sebelum menanamkan ibadah dan akhlak
kepada anaknya, pertama sekali Lukman menanamkan aqidah dan iman yang bersih
dari syirik;
"Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Lukman 31;13]
Hadits Arba’in, dari Imam Nawawi menyebutkan;
عَنْ
أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه
وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي
وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ
آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي
غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ
خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا
مَغْفِرَةً
[رواه
الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]
Terjemah
Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman:
"Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon
kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya
dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di
langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau.
Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan
sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun
maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “ (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih).
Pembersihan iman dari noda syirik sangat penting
dalam rangka menjaga kesucian tauhid, bila iman sudah bersih maka ibadah dan
akhlak yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari akan dijamin kesuciannya. Landasan
ibadah dan akhlak adalah iman yang bersih dari noda syirik. Bahkan Allah akan
mengampuni semua dosa dengan izinnya kecuali dosa yang mencederai ketauhidan
dengan kesyirikan, HM.As'ad El Hafidy dalam bukunya yang berjudul
"Kangker Tauhid" yang diterbitkan oleh Media Da'wah Jakarta Tahun
1990 mengungkapkan ada beberapa hal yang dapat mengotori aqidah, pada
kesempatan yang lalu sudah dibahas enam kangker tauhid dan pada kesempatan ini
disampaikan lagi enam kangker tauhid
yang berbahaya yang dilanjutkan dari
nomor tujuh yaitu;
1.Hari Naas/
Sial
Naas
artinya sial, malang dan celaka. Masyarakat kita mempercayai adanya hari baik
dan hari buruk sehingga mereka mencari bulan, hari, tanggal dan jam baik untuk menyelenggarakan sesuatu seperti
perkawinan, panen atau bertanam, padahal tauhid yang bersih mengajarkan kepada
kita hari apa saja baik untuk manusia
melakukan aktivitas. Pepatah Arab mengatakan,"Musibah bagi suatu kaum,
faedah buat kaum yang lain", seperti hujan sial bagi tukang jemur tapi hal
yang baik untuk tukang kebun, panas sial bagi tukang kebun tapi hal itu baik
bagi tukang jemur.
2.Wasilah/
Perantara
Ini
adalah kepercayaan yang tidak diajarkan dalam islam walaupun nampaknya kegiatan ini islami yaitu
mengadakan perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan anggapan
manusia adalah makhluk yang penuh dengan dosa dan kesalahan sehingga tidak
pantas beribadah lansung kepada Allah karena tidak akan diterima ibadahnya itu
oleh Allah. Seperti berwasilah kepada arwah orang yang dianggap shaleh sehingga
mendatangi kuburannya untuk menyampaikan hal itu. Bahkan ada yang menjadikan
benda sebagai wasilah seperti batu besar, gunung-gunung dan pohon-pohon besar.
Segala bentuk wasilah apapun alasannya maka itu adalah syirik sebagaimana Allah
berfirman dalam surat Az Zumar 39;3
"Ingatlah, Hanya kepunyaan Allah-lah
agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung
selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya
mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya".
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka
berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
pendusta dan sangat ingkar".
Muhammad bin Sulaiman At Tamimi berkata; "Berdo'a
kepada wali untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah syirik...do'a kepada
wali dan menjadikan mereka pemberi syafaat disisi Allah adalah syirik".
Tiga bentuk tawasul
menurut Ibnu Taimiyyah, dua tawasul yang dibolehkan yang pertama yaitu seperti
tawasul dengan jalan iman, melaksanakan yang wajib dan yang sunnah melalui
ibadah, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah 5;35
" Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya,
dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan".
Kedua tawasul dengan syafaat nabi Muhammad, ini
juga dilakukan dengan lansung bukan kekuburan nabi, Allah sendiri mengajak
ummatNya untuk berdo'a lansung kepada-Nya tidak ada perantara;
"Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina"[Mukmin 40;60].
Sedangkan
tawasul yang tidak dibolehkan menurut
Ibnu Taimiyyah yaitu dengan jalan
meminta kepada orang-orang shaleh agar disampaikan maksudnya kepada Allah
;
"Katakanlah: "Panggillah mereka
yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, Maka mereka tidak akan mempunyai
kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula
memindahkannya." Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari
jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada
Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab
Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti". [Al A'raf 7;56-57].
Ada
tawasul yang tidak berasal dari syariat berarti hal ini tidak dibenarkan
seperti tawasul syirik yaitu bersumpah dan berdo'a selain kepada Allah dalam
rangka untuk melenyapkan bahaya dengan pakai jimat atau menyembelih hewan bukan
atas nama Allah dan lain sebagainya. Tawasul bid'ah adalah tawasul dengan
ucapan "Aku bertawasul dengan kemuliaan si Anu bin si Anu" melalui
kuburan dan memuja-muja wali dan syaitan.
4.Barzanji
Barzanji adalah kitab kumpulan sajak buah
karya penyair Abu Ja'far Al Barzanji
yang mengkisahkan kelahiran Rasulullah dan pujian-pujian yang berlebih-lebihan
kepada nabi, contoh;
"Keselamatan untukmu penghapus dosa, keselamatan untukmu naungan
dan tujuan, keselamatan untukmu penghapus susah".
Pujian
untuk nabi tersebut bertentangan dengan ayat-ayat Allah dalam beberapa
firman-Nya yaitu;
"Allah menjadi penolong kami dan
Allah adalah sebaik-baik Pelindung".[Ali Imran 3;173].
"Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu" [Al Ikhlas 112;2].
” Katakanlah: "Allah menyelamatkan
kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali
mempersekutukan-Nya." [Al An'am 6;64]
Membaca barzanji bukan suatu syari'at, dia sama
dengan buku-buku puisi lainnya, berzanji dibaut setelah 549 tahun Rasul lahir,
keyakinan masyarakat terhadap barzanji demikian fanatiknya sehingga dibaca pada
waktu-waktu tertentu seperti ketika naik perahu baru, mengkhitan anak, masuk
rumah baru, isteri melahirkan, mau nikah, isteri turun mandi, mau naik haji,
kembali dari Mekkah, meresmikan toko dan melaksanakan aqiqah. Padahal Allah
memperingatkan kita;
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan
orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan
Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka
tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)"[Al An'am 6;116].
Bahkan keyakinan terhadap barzanji ini diyakini
begitu saja secara taqlid tanpa dikaji isinya, padahal isinya sangat
kontradiksi dengan keimanan yang
diajarkan oleh Rasulullah, seperti keyakinan kalau nabi Muhammad dilahirkan
oleh ibunya dalam keadaan berdiri, nabi Muhammad melihat Allah, Maryam hadir
saat kelahiran nabi Muhammad dan nabi Muhammad hadir arwahnya saat barzanji
dibacakan, padahal semua manusia akan mati dan hanya akan dibangkitkan nanti
dihari kiamat sebagaimana firman Allah dalam surat Al Mukminun 23;15-16
"Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya
kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan
dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat".
5.Wali Allah
Pengertian
wali menurut bahasa adalah sahabat dekat, penolong,pengikut, orang taat dan pecinta, sedangkan menurut istilah wali
artinya orang yang ditolong Allah urusan-urusannya dan dikaruniai inayah-Nya karena kesalehannya;
"Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali
Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu
bertakwa" [Yunus 10;62-63]
Ibnu Taimiyyah
berkata,"Dan yang utama di hadapan wali-wali Allah adalah para Nabi-Nya,
dan yang utama dikalangan nabi-nabi-Nya adalah para rasul-rasul-Nya dan yang
utama di kalangan para rasul-Nya adalah Ulul
Azmi". Ulul Azmi artinya orang yang memiliki ketabahan yang luar
biasa dalam menjalankan tugas da'wah, mereka adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan
Muhammad Saw.
Wali bukanlah jabatan
melainkan martabat ketaqwaam yang dapat diraih oleh orang-orang yang bertaqwa,
Imam Syafii mengatakan; "Andaikata kalian melihat orang yang dapat
terbang di udara atau berjalan di air, jangan kalian menjuluki orang itu wali
sebelum kalian melihat dengan nyata pengamalannya tentang Kitab dan Sunnah".
Para wali mendapat karamah atau kemuliaan dari
Allah sebagaimana kisah Ashabul Kahfi 18;9-22, kisah Maryam 9;25, kisah tiga
orang yang terkurung dalam gua dan kisah Juraij. Orang yang dikatakan dengan
wali itu adalah orang yang memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut;
- Ilmunya
sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah
- Ma'rifah
atau kenal dengan Allah sebagai Rab dan Ilah.
- Shaleh
artinya mereka adalah orang yang tidak pernah absen dengan ibadah yang
sesuai dengan syariat.
- Mereka
adalah orang-orang yang bertaqwa kepada Allah.
Dari sekian pemahaman masyarakat terhadap wali,
maka banyak sekali anggapan yang salah terhadap wali sehingga dapat merusak
aqidah seseorang seperti;
- Wali
tersebut dapat tugas khusus dari Allah sebagaimana rasul.
- Wali
tersebut maksum dari dosa.
- Wali
boleh menyimpang dari syariat asal hatinya bersih.
- Wali
telah sampai pada hakekat sehingga tidak perlu syariat.
- Meminta
berkah kepadanya dengan mencium tangannya atau memakan sisa makanannya.
- Terlalu
mencintai wali tersebut lebih dari mencintai Allah dan rasul-Nya 2;165
"Dan diantara manusia ada orang-orang
yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat
cintanya kepada Allah"
.
6.Tabarruk
Tabarruk artinya mengharapkan kebaikan Ilahi dari
sesuatu yang dianggap atau diyakini mempunyai
berkah. Menurut Rasulullah ada beberapa hal yang mengandung berkah
yaitu;
a. Waktu-waktu yang utama
Ada beberapa waktu yang utama bagi orang-orang beriman dalam beribadah dan
itu merupakan berkah dari Allah seperti bulan Ramadhan, antara adzan dan
iqamah, sepertiga malam menjelang subuh.Misalnya keutamaan bulan Ramadhan
digambarkan Allah dalam firman-Nya;
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
"Sesungguhnya kami
Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah
malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan. Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.[Al Qadr 97;1-5]
b.Tempat-tempat ibadah yang utama
Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al Aqsha di Palestina yang memiliki
keutamaan dibandingkan tempat lain. Bila kita shalat di rumah sendiri maka
pahala shalatnya hanya satu, di masjid kampung nilai shalat kita 25 shalat,
dilaksanakan pada masjid jami maka shalat kita bernilai 50 shalat, dilaksanakan
di Masjidil Haram menjadi 100.000 shalat, dilaksanakan di Masjid Nabawi
bernilai 1000 shalat dan dilaksanakan di
Masjidil Aqsha menjadi 500 shalat.
c. Berkah pada fisik Rasul
berkah yang ada pada fisik Rasulullah itu adalah sisa wudhu Rasul, sisa
makan dan minum Rasul, rambut Rasul, keringat Rasul dan alat-alat yang dipakai
oleh Rasulullah seperti sandal, pakaian dan cincin beliau.
Adapun mencari berkah yang salah adalah
yang tidak ada tuntuannya dari Allah dan RasulNya, inilah yang merusak
aqidah ummat islam sehingga mereka terjerumuh kepada kesyirikkan, diantaranya
minta berkah ke kuburan wali atau nabi, meminum air bekas cuci tangan kiayi/
ulama dan membaca Al Qur'an di kuburan.
12.Istighatsah
Ada
dua hal yang hampir sama tapi sebenarnya berbeda antara isti'anah dan
istighatsah. Isti'anah adalah pertolongan yang diharapkan dalam tempo yang
tidak tertentu dan tidak terbatas baik dalam bahaya ataupun tidak ada bahaya.
Sedangkan istighatsah adalah pertolongan yang sangat dihajatkan karena bahaya
yang sedang berkecamuk. Pemberi pertolongan ada dua yaitu;
- Mohon Pertolongan Kepada Allah
Permohonan
yang ditujukan kepada adalah segala hal yang diluar jangkauan manusia
seperti agar sembuh dari penyakit, sehat
lahir dan batin, mendapatkan rezeki yang banyak dan lain-lainnya, permohonan
kepada Allah ini sesuai dengan syariat bahkan meneguhkan aqidah seseorang
sebagaimana firman Allah ;
“Berdo’alah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan do’amu, orang yang menyombongkan
diri hingga tak hendak beribadah kepada-Ku sungguh mereka itu akan masuk neraka
dalam keadaan hina dina”
[Al Mukmin; 60]
Rasulullah juga bersabda; "Apabila
engkau minta hendaklah meminta kepada Allah dan jika engkau hendak minta
tolong, mohon pertolongannya kepada Allah".
- Mohon Pertolongan Kepada Manusia
Pertolongan yang ditujukan kepada manusia adalah segala pertolongan yang
berada dalam jangkauan manusia seperti pemeriksaan penyakit, diboncengkan kendaraan, dipinjamkan
uang dan lain-lainnya.
Apabila manusia minta pertolongan kepada manusia yang lain diluar
jangkauannya sedangkan itu kemampuan Allah, maka inilah yang disebut dengan
syirik, apalagi beristighatsah yaitu minta kepada orang yang telah meninggal.
Seorang mukmin harus menempatkan segala pertolongan sesuai dengan kapasitasnya,
bila kapasitasnya Allah maka mintalah kepada Allah jangan kepada yang lain maka
hal itu akan merusak aqidah dan menghancurkan ibadah.
Itulah
kangker tauhid yang mambahayakan iman dan aqidah seorang muslim, bila tidak ada
upaya untuk menghilangkan hal itu dari kehidupan kita maka akan merusak semua
ibadah sehingga ibarat fatamorgana disiang hari. Di antara kerusakan dan bahaya akibat
perbuatan syirik adalah:
Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan
Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan perbuatan syirik, “barang dagangan”
dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir dan yang semacamnya menjadi laku
keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu
ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan
adanya mereka, akal kita dijadikan siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul
serta mempercayai para pendusta (dukun). Sehingga dalam masyarakat
seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha)
dan mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).
Syirik adalah kedholiman yang paling besar
Yaitu dhalim terhadap hakikat yang agung yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah). Adapun orang musyrik mengambil selain Allah sebagai
Tuhan serta mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik merupakan kedhaliman
dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang musyrik menjadikan dirinya
sebagai hamba dari makhluk yang merdeka. Syirik juga merupakan kezhaliman
terhadap orang lain yang ia persekutukan dengan Allah karena ia telah memberikan
sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya.
"Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Lukman 31;13]
Demikian
banyaknya kangker tauhid yang dapat merusak iman seseorang dalam kehidupannya
padahal sendi dan tonggak pertama dalam islam itu ada aqidah dan iman, bila
aqidah sudah rusak diserang penyakit
apalagi kangker tauhid namanya maka seluruh amal dan akhlak akan
berantakan, islam seseorang hanya tinggal rutinitas nampa ruhiyyah yang mantap,
akhlak hanya tinggal aktivitas yang penuh dengan kesyirikan, untuk itulah kita
bersihkan aqidah dan iman kita dari noda-noda syirik dalam rangka membersihkan
segalanya, wallahu a'lam. [Cubadak Solok, 30042010]
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar