Selasa, 07 November 2017

220. Sihir adalah Dosa Besar




Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Al  Ikhlas
Komplek Perkantoran Pajak Pratam
 Kecamatan Batu Ampar
Kota Batam Kepuluan Riau
 21 Shafar 1439.H / 10 November  2017.M


                                                  SIHIR ADALAH DOSA BESAR

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
 اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،

أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.


Di antara perbuatan haram dan termasuk perbuatan kekufuran adalah sihir. Dunia sihir telah banyak tersebar di masyarakat kita, baik masyarakat desa maupun kota. Sihir dengan berbagai bentuknya terjadi di mana-mana. Mulai dari sihir tenung, pelet, santet, guna-guna, “aji-aji”, maupun bentuk sihir lainnya. Sebagai seorang muslim kita perlu memahami dengan benar pandangan syariat tentang ilmu sihir agar kita tidak terjerumus ke dalam perbuatan dosa sihir.

MAKNA SIHIR
Sihir secara bahasa artinya adalah ungkapan untuk menunjukkan sesuatu yang sebab terjadinya masih samar atau tersembunyi.  Dalam bahasa arab, waktu sahur disebut “sahar” karena berada di akhir malam dan masih samar/gelap. Segala sesuatu yang masih belum jelas/samar sebabnya dari manusia disebut sihir secara bahasa.

Adapun makna secara istilah, sihir adalah ungkapan untuk jimat, mantra, buhul (ikatan) baik yang diucapkan maupun ditulis, yang memberikan pengaruh terhadap hati, badan, dan akal  orang yang disihir dengan menyakiti, membunuh, menyebabkan hilangnya akal, atau memisahkan pasangan suami istri. Contohnya seperti ditunjukkan dalam firman Allah:

“dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul“ (QS.  Al Falaq : 4), yakni maksudnya adalah sihir.
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasallam telah memperingatkan kita untuk meninggalkan tujuh hal yang menghancurkan.

اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: الشِّرْكُ بِاللهِ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَالسِّحْرُ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاَتِ الْمُؤْمِنَاتِ.
 “Jauhilah tujuh hal yang menghancurkan (membina-sakan)”. Bertanya para sahabat, apa itu yang Rasulullah?, bersabda beliau: “Syirik (menyekutukan Allah), membunuh jiwa yang Allah haramkan, kecuali yang dibenarkan syari’at, sihir (tenung dan santet), memakan riba, memakan (menyelewengkan) harta anak yatim, lari dari pertempuran (karena takut), menuduh wanita baik-baik berzina”. (Ash-Shahihain).

Dari hadits diatas ada tujuh hal yang harus dihindari;

1.      Syirik (menyekutukan Allah),
2.      Membunuh jiwa yang Allah haramkan, kecuali yang dibenarkan syari’at
3.      Sihir (tenung dan santet),
4.      Memakan riba,
5.      Memakan (menyelewengkan) harta anak yatim,
6.      Lari dari pertempuran (karena takut),
7.      Menuduh wanita baik-baik berzina”.

DUA JENIS SIHIR
Sihir ada dua macam. Sihir jenis pertama adalah sihir hakiki. Yakni sihir yang berpengaruh terhadap fisik orang yang disihir, semisal menyebabkan sakit atau kematian. Sihir ini hanya akan berpengaruh atas izin Allah Ta’ala. Allah berfirman
,” Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah ” (QS. Al Baqarah : 102). 

Hal ini pernah menimpa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, tatkala beliau disihir oleh seorang Yahudi bernama Labid bin A’sham.

Sihir jenis kedua adalah sihir takhyili. Sihir jenis ini tidak terjadi secara hakiki, namun hanya berupa khayalan  dan tipuan. Orang yang menyihir akan menyebabkan khayalan kepada orang yang disihir tentang sesuatu namun hakikatnya hal itu tidak terjadi. Seperti misalnya dikhayalkan pada orang yang disihir tampak ada orang seolah-olah masuk ke dalam api, dilindas mobil di atas perutnya, atau ada pisau menembus tubuhnya, padahal hal itu tidak terjadi secara nyata. Kejadian tersebut tidak terjadi secara nyata, namun hanya terkhayalkan dalam pandangan orang yag tersihir.  

HUKUM ILMU SIHIR
Perbuatan sihir adalah haram berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah, serta ijma’. Sihir termasuk di antara dosa besar dan bagian dari tujuh dosa yang membinasakan. Bahkan sihir termasuk perbuatan kekafiran. Allah Ta’ala berfirman:
 “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia… “ (Al Baqarah : 102).

Ayat ini menunjukkan bahwa perbuatan sihir termasuk perbuatan kufur. Adapaun dalil keharaman dari sunnah adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan : syirik kepada Allah, perbuatan sihir, …” (HR Bukhari). Imam An Nawawi rahimahullah mengatakan , “

Ilmu sihir adalah haram, termasuk perbuatan dosa besar berdasarkan ijma’. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam sebagai perbuatan dosa besar yang membinasakan. Di antara ilmu sihir ada yang merupakan perbuatan kekufuran, dan ada yang merupakan dosa besar. Jika sihir tersebut mengandung ucapan dan perbuatan yang mengandung kekufuran maka melakukannya termasuk perbuatan kufur. Adapun jika tidak mengandung unsur kekufuran maka tidak sampai derajat kufur namun termasuk dosa besar. Adapun mempelajari dan mengajarkan ilmu sihir adalah perbuatan haram “ (Dinukil dari Fathul Bari karya Ibnu Hajar rahimahullah).

Sihir termasuk kekufuran karena ada pengagungan kepada selain Allah baik kepada jin, syetan, bintang, dan lain-lain. Selain itu biasanya orang yang meminta sihir meyakini bahwa tukang sihir bisa mengetahui ilmu ghaib.

HUKUMAN BAGI TUKANG SIHIR
Syaikhul Ibnu Taimiyyah rahimahulah mengatakan, “Mayoritas para ulama menghukumi tukang sihir kafir dan wajib untuk dibunuh” (Majmu’ Fatawa). Hukuman had bagi tukang sihir adalah dibunuh dengan dipenggal kepalanya menggunakan pedang, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits. Imam Ahmad pernah ditanya tentang hukum tukang sihir, maka beliau menjawab bahwa jika diketahui seseorang mengetahui ilmu sihir maka hukumannya adalah dibunuh.”

Demikianlah sekelumit pembahasan tentang sihir. Mudah-mudahan kita dapat memahami tentang bahaya sihir dan kita berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari perbuatan sihir dan dampak buruk dari sihir. Wallahu a’lam.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم


KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.
 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
 عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ





Tidak ada komentar:

Posting Komentar