Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nur Ilahi
Bukit Timur Tanjung Uma
Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam
Provinsi Kepulauan Riau
27 Sya’ban
1437. H/ 3 Juni 2016.M
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى
مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن.
فَيَا
أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ
تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ
ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ
صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ
مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Hadirin, jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Pertama
sekali kita sanjungkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala,
yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga kita
masih dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan tahun ini, semoga ibadah puasa
yang kita lakukan sekian hari akan dibalas pahala disisi-Nya, dan kita juga
diberi kemampuan untuk menyelesaikan ibadah puasa selanjutnya. Semoga kita
dapat menjadikan Ramadhan ini manjadi tahun terakhir bagi kita agar kita
memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Shalawat dan
salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah mengorbankan
segala potensi hidupnya untuk menyelamatkan ummat manusia di dunia ini, kita
dituntut untuk meneladani beliau dalam seluruh asfek kehidupan karena beliaulah
teladan abadi sepanjang sejarah kehidupan ini.
Kemudian
dengan kerendahan hati khatib mengajak kita semua, marilah kita tingkatkan
kualitas iman dan taqwa kita kepada
Allah dengan sebenar-benarnya taqwa yang diujudkan dalam kehidupan sehari-hari
melalui amaliah ibadah yang kita lakukan sebagai bekal memasuki kehidupan kekal
abadi yaitu kampung akherat.
Hadirin, jamaah jum’at yang dirahmati Allah
,”Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” [Al Baqarah 2;183].
Dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan
menurut yang pernah dilakukan Rasulullah SAW
ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai bekal dan persiapan
sehingga fisik, menal dan ilu dalam menghadapi bulan ini mantap;
Dimana saja masjid akan penuh
sesak oleh generasi tua muda, besar kecil, baik pria maupun wanita. Dalam
menyambut datangnya bulan Ramadhan menurut yang pernah dilakukan Rasulullah
Saw, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yaitu;
1.
Pada akhir bulan
Sya’ban adakanlah ceramah-ceramah, pengajian-pengajian atau penerangan agama
Islam dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dengan menjelaskan keistimewaan
bulan Ramadhan, serta amalan apa saja yang layak dilakukan bagi orang yang sedang
berpuasa. Atau
mungkin membaca buku fiqh yang berhubungan dengan ibadah Ramadhan sehingga
ketika datang Ramadhan ilmu kita sudah ada tentang puasa.
2.
Menyambut
Ramadhan dengan penuh kegembiraan, seolah-olah menunggu seorang tamu yang
dirindukan dengan mengucapkan, “Ahlan wasahlan syahrur Ramadhan, selamat datang
Bulan Ramadhan atau Marhaban Ramadhan.
3.
Menyemarakkan
atau mensyiarkan kedatangan Ramadhan dengan penyebaran pamplet, pemasangan
spanduk atau mengadakan pawai simpatik sehingga nampak sekali kesiapan
masyarakat menanti kedatangan bulan ini.
4.
Berdo’a
kepada Allah. Sebelum datang Ramadhan, Rasulullah mengajarkan doa kepada para
sahabat agar Allah menyampaikan umur mereka sampai ke bulan mulia ini. Do’anya
adalah, “Allahumma Baarikli fii Sya’ban wabalighna fii Ramadhan” [Ya Allah,
berkahilah kami di bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan]
5.
Niatkan di dalam hati untuk berpuasa sebulan penuh
dengan didasari keimanan dan keikhlasan, karena orang-orang yang berimanlah
yang diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa dan orang-orang yang ikhlaslah
amalam ibadahnya diterima Allah.
Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.[Al
Bayinah 98;5]
Hadirin, jamaah jum’at yang dirahmati Allah
6.
Merindui
dan mencintai Ramadhan, jauh hari sebelum Ramadhan kita harus berusaha
semaksimal mungkin menanamkan rasa rindu dan cinta. Rasa rindu akan hadir dalam
hati manakala kita melakukan kerja tsaqofah [olah akal] dengan banyak membaca
hal-hal yang berkaitan dengan Ramadhan. Selain itu, bisa dilakukan pula dengan
menghadiri majelis-majelis yang mengadakan acara penyambutan Ramadhan. Dengan
demikian kita menjadi banyak tahu tentang fadhilah [keutamaan] bulan suci ini. Setelah rindu menguncup maka kecintaan pada Ramadhanpun
akan segera bermekaran. Rasulullah bersabda bahwa seseorang itu bersama dengan
sesuatu yang dicintainya. Bila kita rindu dan cinta pada bulan Ramadhan, insya
Allah kita akan bersama dengannya yaitu memperoleh keutamaannya. Pada prinsifnya,
tanamkanlah rindu dan cinta, niscaya akan kita raih taqwa.
7.
Membuat program
selama Ramadhan. Ramadhan tanpa program akan berlalu begitu saja dan menjadi
tidak bermakna. Sebaiknya, dengan program yang jelas, kita akan menjadi lebih
bersemangat untuk mencapainya. Ini adalah beberapa program Ramadhan;
-
Mengkhatamkan Al Qur’an minimal sekali
-
Menghafal
Al Qur’an mulai juz 27-30
-
Berinfaq
setiap hari.
-
Membaca
buku-buku islam minimal 10 judul
-
Mengadakan/ikut
pesantren Ramadhan
-
I’tikaf pada
sepuluh hari terakhir Ramadhan
8.
Mengobati
penyakit fisik. Agar dapat melaksanakan shaum [puasa] dengan baik, diantaranya
membutuhkan fisik atau jasad yang kuat dan sehat. Oleh karena itu, jauh sebelum
Ramadhan, kita diharuskan mempersiapkan kesehatan fisik, salah satunya dengan
mengobati penyakit sedini mungkin. Manakala kita shaum dalam kondisi fisik
sehat, kemudian menjaga makanan yang kita konsumsi pada saat puasa, insya Allah
tubuh kita akan bertambah sehat.
9.
Mengobati
penyakit hati. Pernahkah kita bayangkan ketika seseorang berpakaian putih
bersih lantas dengan tanpa merasa jijik ia duduk di tempat yang kotor, yakni
timbunan sampah. Seperti itulah perumpamaan antara Ramadhan dan manusia.
Ramadhan adalah sesuatu yang sangat agung dan suci, dan tak akan pernah
mendekat kepada manusia yang memiliki hati yang kotor laksana sampah. Oleh karena itu, setiap kita dituntut untuk
10.
memuhasabah
[introsfeksi diri] yang diaplikasikan dalam bentuk memaafkan segala kesalahan
orang lain dan meminta maaf atas segala kesalahan orang lain serta bertaubat
kepada Allah SWT sebelum menunaikan ibadah yang suci ini.
11.
Jangan
melakukan ziarah kubur dengan membakar kemenyan, mengirim kembang kepada arwah
dan berbagai minuman serta makanan yang dikirim untuk arwah yang ada di alam
ghaib. Hukumnya ziarah kubur itu sunnah bahkan dianjurkan dalam rangka zikrul
maut [mengingat akan kematian], tetapi
apabila dicampuri dengan urusan yang tidak ada tuntunannya maka
perbuatan itu mengandung syirik, bid’ah dan kurafat yang membawa kepada
kesesatan.
“ dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
12.
Mandi
keramas dengan berbagai kembang dalam rangka menyambut Ramadhan bukan pula
suatu keharusan karena memang tidak ada tuntunan yang pasti dari Rasulullah
SAW, apalagi pelaksanaannya disuatu tempat pemandian yang bercampur baur antara
lelaki dan wanita.
Hadirin, jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Demikianlah
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyambut bulan Ramadhan, yang kiranya
tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah agar ditinggalkan sehingga kita
memperoleh derajat taqwa yang didambakan bagi seorang muslim yang berpuasa.
Imam Al Gazali membagi derajat
puasa menjadi tiga tingkatan yaitu;
1.
Puasa Umum, yaitu puasa yang
dilakukan oleh orang-orang sebagian besar, yang hanya sekedar menahan lapar,
haus dan menahan keinginan biologis dengan isteri/suami sejak terbit fajar
hingga tenggelamnya matahari.
2.
Puasa Khusus, yaitu
puasa disamping puasa di atas juga menahan anggota badan dari perbuatan yang
tercela seperti tangan jangan mengambil barang orang lain dan mata jangan
memandang hal-hal yang mendatangkan dosa.
3.
Puasa Istimewa, yaitu
puasa disamping mencakup dua hal diatas juga menahan hati dari niat yang buruk
dan sikap yang tercela seperti dengki, hasad, sombong, takabur dan lain-lain.
Agar Ramadhan tahun ini tidak sia-sia dan berlalu tanpa bekas,
maka alangkah baiknya kita menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat
mengurangi nilai-nilai ibadah puasa, Rasulullah bersabda,”Berapa banyak orang yang berpuasa yang tidak memberi faedah puasanya
itu, kecuali hanya lapar dan dahaga saja”
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Khutbah
Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
اَللهُمّ صَلّ
وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
عِبَادَ
اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ
تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ،
وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ،
وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ،إِنَّاللهَيَأْمُرُكُمْبِالْعَدْلِوَاْلإِحْسَانِوَإِيتَآئِذِيالْقُرْبَىوَيَنْهَىعَنِالْفَحْشَآءِوَالْمُنكَرِوَالْبَغْيِيَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُوْنَ.
وَلَذِكْرُاللهِأَكْبَرُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar