Kamis, 02 Juni 2016

163. Marhaban ya Ramadhan









Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Nur Ilahi
Bukit Timur Tanjung Uma
Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam
Provinsi Kepulauan Riau
27 Sya’ban  1437. H/ 3 Juni  2016.M




إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Hadirin, jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Pertama sekali kita sanjungkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan tahun ini, semoga ibadah puasa yang kita lakukan sekian hari akan dibalas pahala disisi-Nya, dan kita juga diberi kemampuan untuk menyelesaikan ibadah puasa selanjutnya. Semoga kita dapat menjadikan Ramadhan ini manjadi tahun terakhir bagi kita agar kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah mengorbankan segala potensi hidupnya untuk menyelamatkan ummat manusia di dunia ini, kita dituntut untuk meneladani beliau dalam seluruh asfek kehidupan karena beliaulah teladan abadi sepanjang sejarah kehidupan ini.

Kemudian dengan kerendahan hati khatib mengajak kita semua, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita  kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa yang diujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui amaliah ibadah yang kita lakukan sebagai bekal memasuki kehidupan kekal abadi yaitu kampung akherat.

Hadirin, jamaah jum’at yang dirahmati Allah      
 

,”Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” [Al Baqarah 2;183].
Dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan menurut yang pernah dilakukan Rasulullah SAW  ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai bekal dan persiapan sehingga fisik, menal dan ilu dalam menghadapi bulan ini mantap;
Dimana saja masjid akan penuh sesak oleh generasi tua muda, besar kecil, baik pria maupun wanita. Dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan menurut yang pernah dilakukan Rasulullah Saw, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yaitu;

1.         Pada akhir bulan Sya’ban adakanlah ceramah-ceramah, pengajian-pengajian atau penerangan agama Islam dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dengan menjelaskan keistimewaan bulan Ramadhan, serta amalan apa saja yang layak dilakukan bagi orang yang sedang berpuasa. Atau mungkin membaca buku fiqh yang berhubungan dengan ibadah Ramadhan sehingga ketika datang Ramadhan ilmu kita sudah ada tentang puasa.

2.         Menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan, seolah-olah menunggu seorang tamu yang dirindukan dengan mengucapkan, “Ahlan wasahlan syahrur Ramadhan, selamat datang Bulan Ramadhan atau Marhaban Ramadhan.

3.         Menyemarakkan atau mensyiarkan kedatangan Ramadhan dengan penyebaran pamplet, pemasangan spanduk atau mengadakan pawai simpatik sehingga nampak sekali kesiapan masyarakat menanti kedatangan bulan ini.

4.         Berdo’a kepada Allah. Sebelum datang Ramadhan, Rasulullah mengajarkan doa kepada para sahabat agar Allah menyampaikan umur mereka sampai ke bulan mulia ini. Do’anya adalah, “Allahumma Baarikli fii Sya’ban wabalighna fii Ramadhan” [Ya Allah, berkahilah kami di bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan]

5.         Niatkan di dalam hati untuk berpuasa sebulan penuh dengan didasari keimanan dan keikhlasan, karena orang-orang yang berimanlah yang diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa dan orang-orang yang ikhlaslah amalam ibadahnya diterima Allah.


          Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.[Al Bayinah 98;5]

Hadirin, jamaah jum’at yang dirahmati Allah
6.         Merindui dan mencintai Ramadhan, jauh hari sebelum Ramadhan kita harus berusaha semaksimal mungkin menanamkan rasa rindu dan cinta. Rasa rindu akan hadir dalam hati manakala kita melakukan kerja tsaqofah [olah akal] dengan banyak membaca hal-hal yang berkaitan dengan Ramadhan. Selain itu, bisa dilakukan pula dengan menghadiri majelis-majelis yang mengadakan acara penyambutan Ramadhan. Dengan demikian kita menjadi banyak tahu tentang fadhilah [keutamaan] bulan suci ini. Setelah rindu menguncup maka kecintaan pada Ramadhanpun akan segera bermekaran. Rasulullah bersabda bahwa seseorang itu bersama dengan sesuatu yang dicintainya. Bila kita rindu dan cinta pada bulan Ramadhan, insya Allah kita akan bersama dengannya  yaitu memperoleh keutamaannya. Pada prinsifnya, tanamkanlah rindu dan cinta, niscaya akan kita raih taqwa.

7.         Membuat program selama Ramadhan. Ramadhan tanpa program akan berlalu begitu saja dan menjadi tidak bermakna. Sebaiknya, dengan program yang jelas, kita akan menjadi lebih bersemangat untuk mencapainya. Ini adalah beberapa program Ramadhan;
-             Mengkhatamkan  Al Qur’an minimal sekali
-             Menghafal Al Qur’an mulai juz 27-30
-             Berinfaq setiap hari.
-             Membaca buku-buku islam minimal 10 judul
-             Mengadakan/ikut pesantren Ramadhan
-             I’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan

8.         Mengobati penyakit fisik. Agar dapat melaksanakan shaum [puasa] dengan baik, diantaranya membutuhkan fisik atau jasad yang kuat dan sehat. Oleh karena itu, jauh sebelum Ramadhan, kita diharuskan mempersiapkan kesehatan fisik, salah satunya dengan mengobati penyakit sedini mungkin. Manakala kita shaum dalam kondisi fisik sehat, kemudian menjaga makanan yang kita konsumsi pada saat puasa, insya Allah tubuh kita akan bertambah sehat.

9.         Mengobati penyakit hati. Pernahkah kita bayangkan ketika seseorang berpakaian putih bersih lantas dengan tanpa merasa jijik ia duduk di tempat yang kotor, yakni timbunan sampah. Seperti itulah perumpamaan antara Ramadhan dan manusia. Ramadhan adalah sesuatu yang sangat agung dan suci, dan tak akan pernah mendekat kepada manusia yang memiliki hati yang kotor laksana sampah.  Oleh karena itu, setiap kita dituntut untuk


10.     memuhasabah [introsfeksi diri] yang diaplikasikan dalam bentuk memaafkan segala kesalahan orang lain dan meminta maaf atas segala kesalahan orang lain serta bertaubat kepada Allah SWT sebelum menunaikan ibadah yang suci ini.

11.     Jangan melakukan ziarah kubur dengan membakar kemenyan, mengirim kembang kepada arwah dan berbagai minuman serta makanan yang dikirim untuk arwah yang ada di alam ghaib. Hukumnya ziarah kubur itu sunnah bahkan dianjurkan dalam rangka zikrul maut [mengingat akan kematian], tetapi  apabila dicampuri dengan urusan yang tidak ada tuntunannya maka perbuatan itu mengandung syirik, bid’ah dan kurafat yang membawa kepada kesesatan.

“ dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
12.     Mandi keramas dengan berbagai kembang dalam rangka menyambut Ramadhan bukan pula suatu keharusan karena memang tidak ada tuntunan yang pasti dari Rasulullah SAW, apalagi pelaksanaannya disuatu tempat pemandian yang bercampur baur antara lelaki dan wanita.

Hadirin, jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Demikianlah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyambut bulan Ramadhan, yang kiranya tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah agar ditinggalkan sehingga kita memperoleh derajat taqwa yang didambakan bagi seorang muslim yang berpuasa.

Imam Al Gazali membagi derajat puasa menjadi tiga tingkatan yaitu;

1.         Puasa Umum, yaitu puasa yang dilakukan oleh orang-orang sebagian besar, yang hanya sekedar menahan lapar, haus dan menahan keinginan biologis dengan isteri/suami sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.

2.         Puasa Khusus, yaitu puasa disamping puasa di atas juga menahan anggota badan dari perbuatan yang tercela seperti tangan jangan mengambil barang orang lain dan mata jangan memandang hal-hal yang mendatangkan dosa.

3.         Puasa Istimewa, yaitu puasa disamping mencakup dua hal diatas juga menahan hati dari niat yang buruk dan sikap yang tercela seperti dengki, hasad, sombong, takabur dan lain-lain.

       Agar Ramadhan tahun ini tidak sia-sia dan berlalu tanpa bekas, maka alangkah baiknya kita menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai-nilai ibadah puasa, Rasulullah bersabda,”Berapa banyak orang yang berpuasa yang tidak memberi faedah puasanya itu, kecuali hanya lapar dan dahaga saja”

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.


Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.
 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
 عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ،إِنَّاللهَيَأْمُرُكُمْبِالْعَدْلِوَاْلإِحْسَانِوَإِيتَآئِذِيالْقُرْبَىوَيَنْهَىعَنِالْفَحْشَآءِوَالْمُنكَرِوَالْبَغْيِيَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُاللهِأَكْبَرُ.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar