Jumat, 01 April 2016

156. Berita Kematian Selalu Datang



Khutbah Jum’at Mukhlis Denros
di Masjid Darul Hikmah


Sraya Atas, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam


Tanggal 23 Jumadil Akhir 1437.H/ 1 April 2016.M


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
 Hadairin, sidang jumat yang dirahmati Allah
Khususnya manusia dan umumnya makhluk hidup di dunia ini, tidak ada yang abadi hidup di dunia ini, semuanya akan camat [calon mati] karena memang hidup di dunia ini hanya sementara sedangkan kita semua akan memasuki alam akherat setelah mengalami kematian. Betapa banyaknya jenazah atau mayat manusia, sejak dari zaman Nabi Adam hingga kini, sungguh tidak terhitung jumlahnya, selama dunia ini terkembang selama itu pula manusia silih berganti lahir dan meninggal dan begitulah seterusnya hingga berakhirnya kehidupan itu.


Banyak berita kematian yang sampai kepada kita, berita itu sungguh mengejutkan, tanpa diduga sebelumnya seperti adanya mobil yang tabrakan menewaskan sekian orang, pesawat jatuh tak satupun penumpangnya yang selamat, kereta api terjungkil, tanah longsor, gunung meletus. Ada yang meninggal setelah sekian lama mengalami sakit, ada yang mati mendadak dan ada pula yang hilang tidak tentu rimbanya, intinya semua kejadian  itu mengakhiri kehidupan manusia, artinya ada yang menjemput ke alam lain setelah kehidupan di dunia ini.

            Kematian sudah lama berlansung yaitu sejak adanya kehidupan, karena memang Allah menentukan bahwa ada kehidupan maka pasti ada kematian, Allah yang menghidupkan dan yang mematikan.
 

“Allah menghidupkan dan mematikan “( Ali Imran 3: 156).

Kelansungan hidup makhluk itu ditentukan oleh kehendak Allah, hingga sangat mendetail sekali kejadian itu, sejak dari biji-bijian sampai menjadi buah, kekuasaan Allah itu sampai menjadikan hidup berlansung lalu menjadikan mati semuanya berlaku bagi makhluk-Nya, 

 sebagaimana firman Allah menyebutkan;
 ”Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?” [Al An’am 6;95].
Allah telah menetapkan ajal bagi tiap-tiap umat maupun individu.Kematian, yaitu datangnya ajal, telah ditentukan waktunya sebagai suatu ketetapan dari Allah yang tidak bisa dimajukan maupun dimundurkan. Allah berfirman:
  “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. “(Ali Imran 3 : 145).
Bagaimanapun shalehnya pribadi seseorang sehingga dianggap orang yang dekat dengan Allah, tapi hal yang satu ini yaitu tentang yang ghaib seperti kematian tidak ada orang yang tahu, walaupun sebelumnya ada firasat sebagai tanda-tanda kematian. Karena kematian itu hal priogratif Allah untuk menentukannya maka tak satupun usaha dan daya manusia untuk bisa mengundur atau mendahului kematian itu, sebagai mana firman Allah menyatakan,

“Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak pula dapat memundurkannya( al-Hijr 15: 5)
Kematian yang dialami makhlukpun bukanlah terlepas begitu saja tapi merupakan ketentuan Allah, ketentuan Allah itu pasti terjadi, manusia atau makhlukNya hanya menerima kejadian yang akan dialaminya;

“ sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” [Ali Imran 3;145].

                Apapun bentuk kematian itu semuanya izin dan ketentuan Allah, Allah menentukan kematian manusia sejak dari alam rahim, kapan kejadiannya, hari, jam dan detiknya, sedangkan kejadian yang berlansung tergantung dari usaha manusia. Yang pasti kematian itu terjadi sesuai dengan ketentuannya, tapi apakah kematian itu karena kecelakaaan, karena bunuh diri, mati mendadak, sakit yang diderita atau karena santet dan lain-lainnya, itu hanya jalannya saja yang dilalui manusia. Samalah dengan ketika Allah hari ini menentukan kita memperoleh uang seratus ribu rupiah, ini ketentuan yang pasti, tapi cara memperolehnya tergantung jalan hidup yang kita jalani, apakah uang seratus ribu itu kita peroleh di suatu tempat, karena berjualan, dapat hadiah, diberi teman atau karena kita mencuri.Semua kejadian itu atas izin Allah tapi tidak semua kejadian itu diridhai-Nya.
 
Karena kematian adalah pasti datangnya maka manusia tidak akan bisa lari menghindar darinya. Allah SWT menegaskan: 


“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya tetap akan menemui kalian.” (QS. al-Jumu’ah [62]: 8).
Kematian akan menemui semua orang, apakah janin yang masih berada dalam kandungan seorang ibu, anak-anak yang masih muda sekali, remaja yang baru menginjak  dewasa, pemuda dan pemudi yang masih menaruh harapan besar dalam hidupnya dengan cita-cita mulia, apakah orangtua yang punya sekian tanggungjawab terhadap anak-anaknya atau orang yang sudah tua renta, semuanya menanti datangnya kematia, ketika datang masanya tidak ada yang sanggup untuk menghalanginya. Di tahun 1965 ada seorang anggota dewan yang akan pulang kampung ke Surabaya, setiap bulan dia harus pulang menemui keluarganya, ketika tiket sudah dia terima dan menanti pesawat sebentar lagi mengantarkannya ke Surabaya, tiba-tiba ada seorang wanita muda yang gelisah karena tidak memperoleh tiket menuju Surabaya padahal nanti malam dia akan melansungkan pernikahan. Wanita muda itu memohon kepada sang bapak agar mau menyerahkan tiketnya, dibayar dengan harga berapapun asal dia dapat terbang menuju Surabaya menemui hari pernikahannya.
Agak berat sang bapak menyerahkan tiket pesawat itu kepada wanita muda yang akan melansungkan pernikahan nanti malam, sehingga sang bapak harus mengurungkan kepergiannya hari ini, dia menanti jadwal penerbangan berikutnya. Sekitar lima belas menit pesawat terbang, sang bapak mendapat kabar bahwa pesawat yang ditumpangi wanita muda yang akan melansungkan pernikahan malam ini 

mengalami kecelakaan. Satu sisi sang bapak trenyuh dengan kejadian itu karena dia telah memberikan tiket kematian kepada wanita muda, pada sisi lain dia bersyukur karena kematiannya belum lagi saatnya. 
Betapa terkejutnya kita ketika dikabari seseorang meninggal dunia, padahal sekian jam yang lalu orang tersebut dalam keadaan segar bugar, dan betapa lamanya seseorang menderita sakit, terbaring dalam keadaan sakit parah, tak mampu berbuat apa-apa lagi untuk mengurus dirinya tapi masih dalam keadaan hidup. Karena memang kematian itu karena ajal bukan karena sakit, walaupun biasanya sebelum meninggal dunia seseorang itu ditandai dengan sakit yang dideritanya.
Kematian itu memang ditakuti oleh semua orang tapi tidak bisa menghindari darinya dikala sudah ada utusan Allah untuk mengakhiri kehidupan itu, di dunia ini tidak ada tempat yang bisa kita lari dari kematian, dimana saja kematian itu pasti datang sebagaimana Allah SWT menegaskan: 

“Di mana saja kalian berada, kematian akan menjumpai kalian kendati kalian berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS. an-Nisa’ [4]: 78).




بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُم

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.

 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
 عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ




 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar