Khutbah Idul Adha 1436.H/2015.H
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Baiturrahman
Perumahan Mantang
Sagulung
Kecamatan Batu Aji Kota Batam
Provinsi Kepulauan Riau
Kamis, 10 Zulhijjah 1436.H/ 24 September 2015.M
DENGAN QURBAN
MENINGKATKAN KUALITAS
MUSLIM
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Hadirin,
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah, Rabb dan
sesembahan sekalian alam, yang telah mencurahkan kenikmatan-kenikmatan-Nya,
rizki dan karunia-Nya yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman.
Kepada makhluknya baik yang berupa kesehatan maupun kesempatan sehingga pada kali ini kita dapat berkumpul di tempat
yang mulia dalam rangka menunaikan kewajiban shalat Idul Adha 1436.H
Semoga shalawat dan salam tercurah
kepada uswah kita nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, yang atas jasa-jasa
dan perjuangan beliau cahaya Islam ini tersampaikan kepada kita, sebab dengan
adanya cahaya Islam tersebut kita terbebaskan dari kejahiliyahan, malamnya
bagaikan siangnya. Dan semoga shalawat serta salam juga tercurahkan kepada
keluarganya, para sahabatnya dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan kali ini tak lupa saya
wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jamaah semuanya, marilah kita
tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah
sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akherat kelak.
Hadirin, Jamaah Idul Adha yang dirahmati
Allah,
Hari raya Idul Adha merupakan hari raya istimewa karena dua
ibadah agung dilaksanakan pada hari raya ini yang jatuh di penghujung tahun
hijriyah, yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. Kedua-duanya disebut oleh
Al-Qur’an sebagai salah satu dari syi’ar-syi’ar Allah swt yang harus dihormati
dan diagungkan oleh hamba-hambaNya. Bahkan mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah
merupakan pertanda dan bukti akan ketaqwaan seseorang seperti yang ditegaskan
dalam firmanNya: “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan
syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”.
(Al-Hajj: 33) Atau menjadi jaminan akan kebaikan seseorang di mata Allah
seperti yang diungkapkan secara korelatif pada ayat sebelumnya, “Demikianlah
(perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi
Allahmaka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya”. (Al-Hajj: 30)
Kedua ibadah agung ini yaitu ibadah
haji dan ibadah qurban tentu hanya mampu dilaksanakan dengan baik oleh mereka
yang memiliki kedekatan dengan Allah yang merupakan makna ketiga dari hari raya
ini: “Qurban” yang berasal dari kata “qaruba – qaribun” yang berarti dekat.
Jika posisi seseorang jauh dari Allah, maka dia akan mengatakan lebih baik
bersenang-senang keliling dunia dengan hartanya daripada pergi ke Mekah
menjalankan ibadah haji. Namun bagi hamba Allah yang memiliki kedekatan dengan
Rabbnya dia akan mengatakan “Labbaik Allahumma Labbaik” – lebih baik aku
memenuhi seruanMu ya Allah…Demikian juga dengan ibadah qurban. Seseorang yang
jauh dari Allah tentu akan berat mengeluarkan hartanya untuk tujuan ini. Namun
mereka yang posisinya dekat dengan Allah akan sangat mudah untuk mengorbankan
segala yang dimilikinya semata-mata memenuhi perintah Allah swt.
Mencapai posisi dekat
“Al-Qurban/Al-Qurbah” dengan Allah tentu bukan merupakan bawaan sejak lahir.
Melainkan sebagai hasil dari latihan (baca: mujahadah) dalam menjalankan apa
saja yang diperintahkan Allah. Karena seringkali terjadi benturan antara
keinginan diri (hawa nafsu) dengan keinginan Allah (ibadah). Disinilah akan
nyata keberpihakan seseorang apakah kepada Allah atau kepada selainNya.
Sehingga pertanyaan dalam bentuk “muhasabah: evaluasi diri ” dalam konteks ini
adalah: “mampukan kita mengorbankan keinginan dan kesenangan kita karena kita
sudah berpihak kepada Allah?…Sekali lagi, ibadah haji dan ibadah qurban
merupakan gerbang mencapai kedekatan kita dengan Allah swt.
Hadirin,
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah,
Kurban selain ujud ketaatan kepada
Allah, dia juga merupakan ujud syukur seorang hamba atas nikmat yang sudah
diterima dari Allah, diantara realisasinya adalah shalat dan kurban;"Sesungguhnya
kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.Maka Dirikanlah shalat Karena
Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah
yang terputus[Al Kautsar 108;1-3]
Kurban merupakan
implikasi dari nikmat-nikmat Allah yang sudah diterima seorang hamba, artinya
pahalanya ada dua dimensi, sebelum
berkurban sudah lebih dahulu menerima pahala berupa kenikmatan dunia , hanya manusia penerima nikmat itu yang
mengerti sudah berapa banyak nikmat dunia dia terima, sehingga dari itu semua
dia juga ujudkan dengan kurban untuk mengejar pahala yang lebih besar lagi yang
berdimensi akherat, ukuran pahalanya kata Rasulullah sebanyak bulu domba yang
disembelih itu,
Ibadah
kurban adalah sarana untuk menunjukan bukti cinta kita kepada-Nya.Benar sekali,
terlalu murah rasanya bila cinta hanya diukur dengan seekor kambing.Apalagi
bila cinta kepada Sang Maha Pencipta.Maka, ketulusan dan ketundukan atas
perintah itulah yang menjadi ukurannya.Ikhlas. Dalam QS Al-Hajj:37 Allah SWT
berfirman, "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat
mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang mencapainya.
Demikianlah Alloh telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan
Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu.Dan berilah kabar gembira kepada
orang-orang berbuat kebaikan!"
Apa
hubungan kurban dengan takwa? Ternyata kurban bisa menjadi indikator bagi
ketaqwaan seorang muslim? Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang
mempunyai kemampuan tetapi dia tidak berqurban, maka janganlah dia mendekati
tempat shalat kami," (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Masjid
tentulah tempat yang sangat dirindukan oleh kaum muslimin, apalagi masjidil
haram. Lalu apa artinya menjadi muslim apa artinya shalat zakat dan shaumnya?
Pengorbanan adalah wujud dari pengakuan cinta.Inilah yang ditunjukan Nabiyullah
Ibrahim as ketika diuji kecintaan sejatinya terhadap Allah SWT dengan perintah
menyembelih anak.Padahal Ismail adalah anak selama puluhan tahun dinanti-nanti.
Boleh bergabung dalam melaksanakan kurban. Karena Nabi saw ketika menyembelih kurban mengucapkan: "Bismillah, Wallahu Akbar, Ya Allah terimalah (qurban) ini dari Muhammad, dan dari keluarga Muhammad, dan dari ummat Muhammad" (HR. Muslim). Yang dilakukan para sahabat Nabi saw adalah sapi satu untuk tujuh orang (HR. Muslim).
Boleh bergabung dalam melaksanakan kurban. Karena Nabi saw ketika menyembelih kurban mengucapkan: "Bismillah, Wallahu Akbar, Ya Allah terimalah (qurban) ini dari Muhammad, dan dari keluarga Muhammad, dan dari ummat Muhammad" (HR. Muslim). Yang dilakukan para sahabat Nabi saw adalah sapi satu untuk tujuh orang (HR. Muslim).
Hadirin,
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah,
Ibadah kurban adalah salah satu sarana untuk
meningkatkan kualitas muslim, diantaranya;
Siapakah Muslim itu ?
Muslim; yaitu orang yang menyerahkan
diri kepada Allah untuk taat dengan segala hukum yang diberikannya, dia rela
Islam sebagai way of live [pandangan hidupnya] dan siap untuk
memperjuangkannya,
‘’Adakah kamu hadir ketika Ya’cub
kedatangan tanda-tanda maut, keika ia berkata kepada anak-anaknya, “Apakah yang
kamu sembah sepeninggalku?” mereka menjawab,”Kami akanmenyembah Tuhanmu dan
Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan
kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”
[Al Baqarah 2;133].
Apakah Islam itu
Ketika
ditanya tentang makna Islam, maka Rasulullah menjawabnya,"Islam ialah
hendaknya kamu menyembah Allah, jangan
menyekutukannya, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat dan puasa pada bulan
Ramadhan, yang kita kenal dengan rukun islam.
Keyakinan seorang muslim terhadap dienul islam adalah
bahwa islam merupakan satu-satunya dien Allah yang otomatis menolak segala
bentuk dien yang datang setelah atau sebelumnya,; "Sesungguhnya agama
(yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang
Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya".[Ali Imran 3;19]
Berarti semua bentuk isme dan dien
lain selain islam adalah bathil dan sia-sia, alangkah meruginya manusia bila
salah memilih agama apa yang layak untuk dijadikan sebagai pegangan hidup, tapi
tidak sedikit pula manusia yang mengetahui kebenaran islam namun enggan untuk
mengakui kebenarannya karena beberapa faktor.
Kualitas Muslim
1.Ikhlas adalah mabda' [dasar] hidup
Akhlak seorang muslim dalam melakukan amal
perbuatan Islam menuntut yang dilakukan karena mengharapkan ridha Allah, bila
dilakukan dengan ikhlas maka Allah akan menghitung dan memperhitungkannya dan
sebaliknya;
"
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan
jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan,
niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu.
Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuat". [Al Baqarah 2;284].
Sifat
riya’ oleh Rasulullah dikatakan syirik kecil, sahabat bertanya, ”Apa itu syirik
kecil ?” maka Nabi menjawab yaitu manusia datang untuk meminta balasan atas
amal perbuatan yang mereka lakukan lalu Allah berkata kepada mereka, ”Pergilah
kamu temui orang-orang yang karena mereka kamu
beramal di dunia, niscaya kamu akan sadar bahwa apakah kamu memperoleh
balasan kebaikan dari mereka”.
Amal
yang dikerjakan dengan mengharapkan ridha Allah yang akan memperoleh balasan
yang layak kelak di akherat, baik pengorbanan itu kecil apalagi besar, tapi
bila amal dikerjakan tidak mencari ridha Allah maka amal besar akan kecil
maknanya;
2.Islam adalah pedoman hidup
Akhlak seorang muslim, adalah orang yang telah mengakui islam dan memilih sikap hidup
beriman kepada Allah, konsekwen dan konsisten dengan mengamalkan ajaran Islam
dan mengamalkan islam secara utuh sebagaimana firman Allah dalam surat Al
Baqarah 2;208
Gambaran
kehidupan pribadi dan masyarakat muslim jauh berbeda dengan kehidupan
orang kafir karena pandangan hidup yang
tidak sama pula. Dalam masyarakat islam tidak terdapat pemuda-pemudi yang
berbaju minim atau bertelanjang, wanita-wanita yang suka menggoda orang lain
atau digoda yang berkeliaran disetiap tempat, menyebarkan fitnah dan kekacauan
dan semuanya itu untuk keuntungan syaitan.
Bagaimanapun kondisi yang
dialami seorang muslim; sakit atau senang, bahagia atau sengsara bahkan dikala
diuji dengan segala yang melenakan hidupnya agar berpaling dari islam maka
semakin kokoh keimanannya hingga ajal menjemputnya kelak. Kekonsistenannya
terhadap islam nampak dalam kehidupan sehari-hari melalui pribadi, keluarga dan
bermasyarakat; "Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu
yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang
lain), Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang
demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa" [Al An'am 6;153]
Hadirin,
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah,
3.Taqwa merupakan bekal
hidup
Bagi orang yang beriman, taqwa merupakan bekal hidupnya,
yang menjadikan kehidupan dunia adalah kehidupan sementara sedangkan kehidupan
akherat adalah tujuan akhir, sehingga dunia dijadikan sebagai pulau
persinggahan. Hidup bagi orang yang bertaqwa bukanlah disini dan ini saja yang
hanya sebentar, tapi hidup yang abadi ada di akherat sehingga perlu bekal dan
persiapan untuk menuju kesana dengan iman yang bersih dari syirik dan ibadah
yang bersih dari riya'.
"........Berbekallah,
dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku
Hai orang-orang yang berakal" [Al Baqarah 2;197]
"Katakanlah: "Kesenangan di dunia
Ini Hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa,
dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun''[An Nisa' 4;77].
"Dan carilah pada apa yang Telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan". [Al Qashahs 28;77].
Rasulullah bersabda,;"Bertaqwalah
kepada Allah dimanapun kalian berada dan ikutilah perbuatan yang buruk itu
dengan perbuatan yang baik, nanti dia akan menghapuskannya. Dan bergaullah
dengan manusia dengan akhlak yang baik" [HR. Muslim]
4.Taat merupakan ciri khas
Akhlak seorang muslim
adalah mendengar dan mentaati segala tuntutan Allah dan Rasul-Nya. Orang-orang
sebelum islam, dibawah bimbingan wahyu yang dibawa oleh Nabi Musa dan Nabi-nabi
sebelumnya, karakter ummat mereka bila diperintahkan untuk melaksanakan hukum
Allah mereka menjawab,”Sami’na wa ashoina” artinya kami mendengar tapi kami
lalai. Sedangkan jawaban orang-orang yang benar imannya adalah bagaimana yang
tergambar dalam surat An Nur 24;51
‘’ Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka
dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara
mereka ialah ucapan. "Kami
mendengar, dan kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang
beruntung.’’
5.Yakin dan sabar
merupakan kekuatan
Akhlak seorang mukmin dituntut untuk menerapkan sabar dalam
seluruh asfek kehidupannya dengan tidak menghilangkan ketegasan serta
keberanian, keyakinan dan kesabaran merupakan kekuatan baginya untuk mengarungi
kehidupan ini;
"Dan berapa
banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut
(nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah Karena bencana yang menimpa
mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh).
Allah menyukai orang-orang yang sabar"
[Ali Imran 3;146]
6.Tsabat [keteguhan] merupakan sikap hidup
Pribadi muslim itu adalah
pribadi yang menjadikan Tsabat atau keteguhan sebagai sikap hidupnya, dengan keimanan yang dimiliki menjamin jiwa orang yang beriman
akan stabil dalam kondisi apapun walaupun kondisi itu akan meneteskan air mata
atau akan menggenangkan darah maka semua itu dihadapi dengan jiwa yang stabil,
Rasulullah bersabda,"Sungguh ajaib sikap orang-orang mukmin itu,
kalau diberi nikmat dia bersyukur dan itu lebih baik baginya, dan kalau ditimpa
musibah diapun bersabar dan itu lebih baik baginya"
Ibnu Taimiyah saat
berhadapan dengan pemerintahan yang zhalim yang akan mencelakakan dirinya maka
dia bermunajad kepada Allah yang menggambarkan kestabilan jiwanya menghadapio
segala teror itu, "Ya Allah seandainya mereka mencampakkan aku maka
waktu itu adalah saat yang tepat bagiku untuk bertamasa bersamaMu, kalau mereka
mengurungku maka saat itu adalah waktu yang tepat bagiku untuk bersunyi diri
bersamaMu, walaupun sekiranya mereka menggantungku maka itu adalah waktu yang
tepat agar aku bisa cepat bertemu dengan-Mu"
"Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu
memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah
sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung" [Al Anfal 8;45]
Hadirin,
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah,
7.Ukhuwah islamiyyah
adalah pengikat hati
Pribadi Muslim
adalah pribadi yang menjadikan ukhuwah islamiyyah sebagai pengikat hati,
andaikata terjadi perpecahan dan perselisihan, maka kewajiban bagi mukmin
lainnya untuk mendamaikan, bukan malah menyiramkan minyak di tengah api yang
tengah berkobar. Allah sangat keras ancamannya kepada orang-orang yang berpecah
belah dan bermusuhan, firman Allah;
"Orang-orang
beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat" [Al
Hujurat 49;10].
Setiap datangnya Idul Adha kita tidak bisa
melupakan jasa agung perjuangan seorang tokoh tauhid yaitu Ibrahim dan
keluarganya;
Bayangkanlah bahwa lebih dari
4000 tahun lalu tiga manusia agung itu – Ibrahim, Hajar dan Ismail – berjalan
kaki sejauh lebih dari 2000 km – atau sejauh Makassar Jakarta – dari negeri
Syam – yang sekarang menjadi Syria, Palestina, Jordania dan Lebanon – menuju
jazirah tandus – yang oleh Al Qur’an disebut sebagai lembah yang tak
ditumbuhi tanaman apapun –.
Bayangkanlah bagaimana mereka
memulai sebuah kehidupan baru tanpa siapa-siapa dan tanpa apa-apa.Bayangkanlah
bagaimana mereka membangun ka’bah dan memulai peradaban baru. Bayangkanlah
bagaimana 42 generasi dari anak cucu Ibrahim secara turun temurun hingga Nabi
Muhammad saw. membawa agama Tauhid ini dan mengubah jazirah itu menjadi pusat
dan pemimpin peradaban dunia.
Bayangkanlah bagaimana Ka’bah
pada mulanya hanya ditawafi 3 manusia agung itu, kini setiap tahunnya ditawafi
sekitar 5 juta manusia dari seluruh pelosok dunia yang melaksanakan ibadah haji
– dan dalam beberapa tahun ke depan akan ditawafi sekitar 12 juta manusia
setiap tahun, persis seperti doa Nabi Ibrahim:
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah membawa
sebagian dari keturunanku untuk tinggal di sebuah lembah yang tak tertumbuhi
tanaman apapun, di sisi rumahMu yang suci..Ya Tuhan kami, itu agar mereka
mendirikan sholat..maka penuhilah hati sebagian manusia dengan cinta pada
mereka..” ( Surat Ibrahim: 37).
Bayangkanlah bagaimana jazirah
yang tandus tak berpohon itu dihuni oleh hanya mereka bertiga dan kini berubah
menjadi salah satu kawasan paling kaya dan makmur di muka bumi, persis seperti
doa Ibrahim: “Dan ingatlah tatkala Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku jadikanlah
negeri ini negeri yang aman, dan berilah rezeki kepada penduduknya berupa
buah-buahan yang banyak..”(Surat Al Baqarah: 126)
Bayangkanlah bagaimana Nabi
Ibrahim bermunajat agar lembah itu diberkahi dengan menurunkan seorang nabi
yang melanjutkan pesan samawinya, dan kelak Nabi Muhammad saw menutup mata
rantai kenabian di lembah itu, lalu kini – 1500 tahun kemudian – agama itu
diikuti sekitar 1,6 sampai 1,9 milyar manusia muslim, persis seperti doa
Ibrahim: “Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan
mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan
kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan
mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (Surat Al
Baqarah 129)
Bayangkanlah bagaimana – dari
sebuah kampung kecil di Irak bernama Azar – Nabi Ibrahim datang seorang diri
membawa agama samawi ini, melalui dua garis keturunan keluarga; satu garis dari
istrinya Sarah yang menurunkan Ishak, Ya’kub hingga Isa, dan satu garis dari
istrinya Hajar yang menurunkan Ismail hingga Muhammad, dan kini setelah lebih
dari 4 millenium agama samawi itu – Islam, Kristen dan Yahudi – dipeluk oleh
lebih dari 4 milyar manusia.
“Dan
Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub.
(Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini
bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam” (Surat Al
Baqarah: 132].
Hadirin,
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah,
Pelajaran yang penting yang terdapat
pada pelaksanaan ibadah haji dan hari raya Idul Adha adalah pengorbanan yang
harus dilakukan oleh seorang muslim dalam rangka meninggikan kualitas iman dan
ibadahnya kepada Allah, taqwa selain tingkat iman yang tinggi juga merupakan
ujud kedekatan seorang hamba kepada Khaliqnya, hidup akan berjalan sebagaimana
biasanya, adakah kurban berlansung padanya atau tidak sama sekali, tapi sia-sialah
hidup bila tidak ada upaya untuk mengorbankan sesuatu untuk agama ini.
Referensi;
1. Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
2.
Dr.
Attabiq Luthfi, MA,
dakwatuna.com;Khutbah Idul Adha 1429 H: Membangun Kembali
Semangat Berqurban 19/11/2008 | 19 Zulqaedah 1429 H]
3.
Muhammad
Anis Matta, Lc.Khutbah
Idul Adha 1431 H: Jalan Kebangkitan Dan Kepemimpinan Itu Adalah Bekerja Dan
Berkorban dakwatuna.com.12/11/2010 | 05 Zulhijjah 1431 H
4.
Kumpulan Ceramah Praktis,
Drs. Mukhlis Denros, 2009
5.
Abduh Rabbany, Aktivis
Harakah Dambaan Ummat, 1993
أَقُوْلُ
قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم
Khutbah yang
kedua
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللَّّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالمَِينَ..
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ
ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar