Rabu, 14 Februari 2018

232. Berlindung dari Tetangga yang buruk




Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Al Ikhlas
Komplek Kantor Pajak Pratama Batam
Kecamatan Batu Ampar
Kota Batam Kepuluan Riau
23 Jumadil Awal  1439.H / 9 Februari  2018.M


BERLINDUNG DARI TETANGGA YANG BURUK

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
 اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،

أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

“Diantara doa Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوءِ وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِي قَبْلَ الْمَشِيبِ وَمِنْ وَلَدٍ يَكُونُ عَلَيَّ رِبًا وَمِنْ مَالٍ يَكُونُ عَلَيَّ عَذَابًا وَمِنْ خَلِيلٍ مَاكِرٍ عَيْنَهُ تَرَانِي وَقَلْبُهُ تَرْعَانِي إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, dari;
1.      tetangga yang buruk, 
2.      istri yang membuatku beruban sebelum masa beruban,
3.      dari anak yang menjadi tuan bagiku,
4.      dari harta yang menjadi siksaan atasku
5.      dan dari kawan yang berbuat makar; matanya memandangiku, sedang hatinya mengawasiku. Jika ia melihat kebaikan, maka ia tanam (sembunyikan) dan jika melihat keburukan, maka ia menyebarkannya”. [HR. Hannad dan Ath-Thobroniy].


BERLINDUNG DARI TETANGGA YANG BURUK
Dari al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, bahwasanya Luqman rahimahullah berkata kepada anaknya: ”Wahai anak-anakku! Aku telah membawa batu besar, besi dan benda-benda berat yang lain, maka aku belum pernah membawa sesuatu yang lebih berat dibandingkan tetangga yang buruk.”(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah)

Tetangga yang jahat adalah seorang yang menyimpang dari berkah iman, yang merupakan berkah terbesar yang dianugerahkan Sang Pencipta kepada makhluk-Nya. Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam menegaskan, tetangga yang jahat akan kehilangan berkah terbesar ini.

Beliau bersabda, “Ia bukan termasuk orang beriman. Ia bukan termasuk orang beriman. Ia bukan termasuk orang beriman. Orang-orang bertanya: ‘Siapa, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Orang yang kejahatannya (kekacauan yang berasal darinya) membuat saudaranya tidak merasa aman.’” (Muttafaqun ‘alaih).

Dalam sebuah riwayat dari Muslim, beliau Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda: “Orang yang kejahatannya membuat tetangganya tidak merasa aman tidak akan masuk Surga.”

Bahkan beberapa hadits menyatakan, tetangga yang jahat adalah orang-orang yang perbuatan baiknya tidak diterima, dan tidak akan bermanfaat selama ia berbuat jahat pada tetangganya, karena dalam Islam perbuatan-perbuatan baik selalu dirujukkan pada fondasi keimanan.

Jika tetangga yang jahat disebutkan tidak memiliki iman, maka perbuatan-perbuatan baiknya pun tidak diterima. Allah Subhanahu wa Ta’ala menolak mereka secara penuh, betapa pun banyak perbuatan baik yang mereka lakukan, bahkan jika mereka menghabiskan semua hari dan malam untuk melakukannya.

Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam ditanya: “Ya Rasulullah, seorang wanita seperti ini dan itu yang menghabiskan malam dengan shalat, puasa sepanjang hari, dan seterusnya, dan ia memberikan sedekah, namun ia mengganggu tetangganya dengan mulutnya yang kasar.” Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam menjawab, “Perbuatan-perbuatan baiknya tidak akan ada manfaatnya, ia berada di antara orang-orang di Neraka.

Mereka berkata: “Dan (bagaimana dengan perempuan) yang hanya melaksanakan shalat wajib, memberikan sedekah dalam bentuk yang ‘sedikit/buruk’, namun ia tidak mengganggu semua orang.” Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda: “Ia berada di antara orang-orang yang berada di Surga.

Tetangga yang jahat merupakan salah satu dari tiga tipe orang malang yang dijelaskan oleh Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam: “Terdapat tiga jenis orang malang: seorang pemimpin yang, jika engkau melakukan kebaikan, tidak memperhatikannya dan jika engkau melakukan kesalahan, ia tidak memberikan ampunan kepadamu atas hal tersebut; seorang tetangga yang jahat yang, jika ia melihat sesuatu yang baik, ia merasa sedih karenanya dan jika ia melihat sesuatu yang buruk ia merasa gembira karenanya; dan seorang istri yang, jika engkau ada, ia mengabaikanmu dan jika engkau tidak ada, ia mengkhianatimu.

Tetangga seharusnya adalah orang yang menjadi keluarga terdekat kita. Tetangga menjadi orang pertama yang menolong kita disaat ada keadaan darurat dirumah atau disaat kita memiliki masalah. Beberapa sifat tetangga yang mengganggu tetangga lainnya.

1.      Selalu ingin tahu permasalahan orang lain .
Baik bagi kita untuk mengetahui tetangga kita sedang mengalami masalah apa. Tetapi hal ini akan sangat mengganggu ketika tetangga seperti ini banyak bertanya kepada kita disaat kita ada masalah bahkan pertanyaannya mulai sangat tidak penting dan tidak seharusnya dia tahu.

2.      Tukang Gosip Gosip.
Biasanya hal ini banyak dilakukan oleh tetangga kita yang berprofesi sebgai ibu rumah tangga dan tidak memiliki banyak aktifitas diluar rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga. Sebenarnya menjadi ibu tumah tangga adalah profesi dan tugas yang mulia tetapi hal ini malah dirusak oleh ibu-ibu rumah tangga yang tidak bisa mengatasai stres dalam rumah tangga dan melampiakannya dengan bergosip bersama ibu rumah tangga lainnya yang setipe dengan mereka. Hobi ibu-ibu seperti ini adalah membuat gosip buruk tentang seseorang dan mempengaruhi orang lain untuk berpikiran buruk tentang seseorang itu. Hingga akhirnya akan menimbulkan masalah.

3.      Iri Hati.
Tetangga yang suka iri akan kelebihan ekonomi, kesejahtraan, dan kebahagiaan tetangganya akan melakukan banyak hal untuk mencari celah kekurangan tetangganya itu. Dia akan mencari kekurangan dan kesalahan tetangganya untuk merusak citra tetangganya itu didepan tetangga yang lain. Misal disaat tetangganya mengendarai mobil lewat didepan rumahnya, dia akan mengomel dan memarahi tetangganya karena mengendarai mobilnya tidak pelan-pelan disaat ada anaknya yang sedang bermain. Padahal tetangganya mengendarai mobil dengan pelan-pelan dan dia sendiri yang melepaskan anaknya berada sendirian dijalan saat ada mobil. Biasanya mereka akan berprasangka buruk akan kelebihan tetangganya atau mungkin malah keluarganya yang menjadi sasaran. Misalnya seorang istri yang iri dengan mobil baru tetangganya akan menuntut suaminya untuk membelikannya mobil walaupun sebenarnya ekonomi keluarganya pas-pasan.

4.       Merasa Paling Benar dan Berkuasa
Biasanya orang yang merasa paling benar adalah orang yang paling banyak kekurangan tetapi tidak mau mengakuinya. Tetangga yang merasa paling berkuasa ciri-cirinya adalah dia menunjukkan perhatian berlebih dengan membuat peraturan-peraturan didalam komplek, terlihat seperti untuk menjaga kenyamanan didalam komplek tetapi sebenarnya untuk menunjukkan bahwa dia memiliki pengaruh dikomplek tersebut.


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.
 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدُ الْأَمِيْنُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
 عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ





Tidak ada komentar:

Posting Komentar