Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis
Denros
Di Masjid Nurul
Yakin
Jorong Cubadak
Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok
Sumatera Barat
Tanggal 09
Mai 2014/ 10 Rajab 1435.H
إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.
أَمَّابَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا
اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم:
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berwasiat
kepada diri saya sendiri dan kepada saudara-saudara sekalian, marilah kita
tingkatkan Islam, iman dan taqwa kita kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala karena
hanya dengan Islam, iman dan taqwa itulah kita akan mendapatkan kebahagiaan
baik di dunia terlebih lagi Insya Allah di akhirat. Untuk itu pada khutbah kali ini
mengambil sebuah judul “MAKNA ISLAM”
As-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam kitab “Ushul Tsalatsah”, berkata:
اْلإِسْلاَمُ هُوَ
اْلاِسْتِسْلاَمُ لِلَّهِ بِالَّتْوِحْيِد وَاْلاِنْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ
وَاْلاِبْتِعَادُ عَنِ الشِّرْكِ.
“Islam itu ialah berserah diri kepada
Allah dengan meMaha EsakanNya dalam beribadah dan tunduk dengan melakukan ketaatan
dan menjauhkan diri dari syirik.”
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 112:
“(Tidak demikian), bahkan
barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah sedang ia berbuat kebajikan,maka
baginya pahala pada sisi TuhanNya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Adapun sendi-sendi Islam itu ada lima sebagaimana yang telah disabdakan
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Al-Bukhari dan Muslim.
عَنْ عَبْدِ اللهِ
بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ؛ شَهَادَةُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ
وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ.
“Dari
Abdillah bin Umar Radhiallaahu anhu Berkata: Aku mendengar Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Islam itu didirikan atas lima perkara:
1.
Bersaksi
bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah
2.
Mendirikan
shalat
3.
Mengeluarkan
zakat.
4.
Menunaikan
ibadah haji
5.
Berpuasa di
bulan Ramadlan.”
Inilah sendi-sendi Islam, yang menyebabkan seseorang keluar dari lingkaran
kekafiran dan yang menyebabkan seseorang masuk Surga dan jauh dari siksa
Neraka.
Ma’asyiral
Muslimin rahimakumullah
Lima sendi tersebut di atas merupakan rukun Islam. Barangsiapa menjalankannya
dengan sempurna, maka ia termasuk muslim yang sempurna imannya, dan barangsiapa
yang meninggalkan seluruhnya, maka ia adalah kafir yang nyata. Dan
barangsiapa mengingkari salah satu dari padanya, maka para ulama’ bersepakat
bahwa ia bukan muslim. Dan barangsiapa yang meyakini seluruhnya dan ia
menelantarkan salah satu darinya selain syahadat maka ia adalah fasiq dan
barangsiapa yang beramal hanya sebatas lisannya saja tanpa dibarengi dengan
I’tigad, maka ia adalah munafiq.
Allah Ta’ala berfiman dalam surat Ali Imran ayat
19.
“Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi Allah hanyalah Islam”.
Maksud dari ayat di atas, bahwa sesungguhnya tidak ada agama yang diterima di
sisiNya dari seseorang selain Islam.
Maka barang siapa menganut suatu agama selain syari’at nabi Muhammad
Shallallaahu alaihi wa Salam setelah
diutusnya beliau, maka agama itu tidak di
terima di sisi Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Allah
berfirman dalam surat Ali Imran ayat 85.
“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam,
maka sekali-kali tidak akan diterima daripadanya, sedang ia di akhirat kelak
termasuk golongan orang yang merugi.”
Yakni barangsiapa menjalankan agama selain apa yang disyari’atkan oleh Allah
kepada RasulNya, maka tak akan diterima daripadanya di sisi Allah dan ia kelak
di akhirat termasuk di antara orang-orang yang merugi. Sebagaimana sabda nabi
Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam dalam hadist yang shahih
:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ
أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
“Barangsiapa melakukan suatu amal, yang
tidak didasari keterangan kami, maka ia adalah tertolak”.
Berdasarkan hadist di atas telah jelas sekali bagi para hamba yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, bahwa apa saja yang berhubungan dengan syariat, baik
dari segi aqidah maupun ibadah, baru akan diterima di sisi Allah apabila hal
itu sesuai dengan apa-apa yang telah diajarkan oleh Allah kepada RasulNya.
Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran
ayat 31.
“katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha
Pengampun lagi Maha penyayang.”
Dan Allah Ta’ala telah berfirman pula, dalam surat
Al Hasyr ayat 7.
“Apa yang diberikan oleh rasul
maka terimalah ia. Dan apa yang di larangnya bagimu maka tinggalkanlah dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Bila dipandang dari sejak syari’at di turunkan sampai hari akhir nanti, maka
Islam itu dapat dibagi dua, yaitu:
1. Islam
dipandang dari segi umum
2. Islam
dipandang dari segi khusus
Islam dipandang dari segi umum, bahwa sejak rasul yang pertama sampai hari
akhir nanti, syari’at mereka adalah Islam yang berarti, tunduk beribadah hanya
kepada Allah semata, karena itu mereka disebut Al-Muslimun.
Islam dipandang dari segi khusus, bahwa sejak diutusnya Rasul yang terakhir,
yang mana ia adalah penyempurna bagi syari’at sebelumnya, serta menjadi penutup
bagi segenap rasul, maka barangsiapa dari ummat manusia, yang tidak beriman
kepada Nabi Muhammadsaw , maka ia kafir.
Sebagaimana yang tersebut di dalam hadist yang shahih bahwa Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ
يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ
ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنُ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ
أَصْحَابِ النَّارَ. (رواه مسلم)
“ Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Salam, beliau bersabda: “Demi dzat yang diri Muhammad berada di tanganNya, tidaklah
seseorang mendengar tentang aku dari umat ini, baik itu kaum Yahudi atau kaum
Nasrani, kemudian meninggal sementara ia belum mau beriman kepada apa yang aku
bawa, melainkan ia akan menjadi penghuni Neraka.” (hadits
Muslim).
Kita harus yakin bahwa Islam, adalah agama yang benar di
sisi Allah dan selainnya adalah batil Dan kita meyakini, bahwa Islam adalah
agama yang telah sempurna. Sebagaimana telah tersebut dalam Al-Qur’an surat
Al-Maidah ayat 3:
“Pada hari ini telah aku
sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan
telah ku-ridlai Islam itu jadi agama bagimu”.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Itulah Islam, Allah telah memberi kabar kepada nabiNya dan kepada seluruh kaum
mu’minin, bahwa Ia (Allah) telah menyempurnakan bagi mereka Islam sebagai
agama. Semoga Allah selalu membimbing kita semua
ke jalan yang diridhaiNya. Amin.,[Abu Abdir Rahman, Makna Islam, As shofwah]
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ
فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
لِيْ وَلَكُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar