Khutbah Jum'at
Drs. St. Mukhlis
Denros
Di Masjid Babus
Salam
Jorong Pianggu
Nagari Pianggu
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Kabupaten Solok
Sumatera Barat
Tanggal 25
April 2014.M / 25 Jumadil Akhir 1435.H
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى
مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن.
أَمَّابَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ،
وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ
وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ
ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ
صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Selayaknya
kita sanjungkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan karunia dan nikmat-Nya kepada kita sehingga kalau kita hitung-hitung
nikmat tersebut sungguh tidak terkira jumlahnya, bila nikmat itu kita syukuri
maka akan ditambah-tambah oleh Allah dengan nikmat yang lain dan sebaliknya
bila diingkari maka azab Allah akan diberikan, dari sekian nikmat-Nya adalah
nikmat iman dan islam sehingga kita masih merasakan bagaimana indahnya hidup
dalam dekapan hidayah-Nya, semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur atas
nikmat tersebut.
Shalawat dan salam kita sampaikan
pula kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah
menuntun ummatnya ke jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang dahulu yang
diberi nikmat oleh Allah bukan jalan orang-orang yang dimurkai apalagi jalan
orang yang sesat, dengan banyak membaca shalawat semoga kita mendapat
syafaatnya kelak dengan izin Allah, kemudian marilah kita tingkatkan iman dan
taqwa kita kepada Allah yang diaplikasikan melalui amal ibadah sehari-hari
sebagai bekal menuju akherat.
Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Rasulullah menggambarkan kehidupan di dunia ini
serba tidak harmonis antara satu dengan lainnya, hal ini karena memang realita
kehidupan serta tidak serasi sebagaimana
Rasulullah menyabdakan;
"Enam
perkara yang dirasakan ganjil apabila terletak pada enam tempat yang tidak serasi
1.Masjid asing bagi kaum yang tidak mengerjakan
shalat
2.Kitab suci [Al Qur'an] ganjil bila didapati di
tengah kaum yang tidak suka membacanya.
3.Al Qur'an asing di tengah-tengah orang yang
fasiq
4.wanita yang baik-baik ganjil bila berada di
tangan laki-laki yang zhalim yang berakhlak jelek.
5.Lelaki yang baik ganjil jika berada di
lingkungan wanita yang bejat.
6.Orang alim ganjil bila berada di lingkungan satu
kaum yang tidak suka mendengarkan nasehatnya.
Hadirin, sidang jum’at yang
dirahmati Allah
Dari
hadits nabi tersebut diatas, ada baiknya kita lihat satu persatu dalam
pembahasan di bawah ini;
1.Masjid asing bagi kaum yang tidak mengerjakan
shalat
Salah satu sarana untuk melaksanakan
ibadah khususnya shalat adalah masjid, bahkan laki-laki muslim diwajibkan untuk
shalat fardhu di masjid kecuali mereka ada uzur yang dapat dibenarkan,
sedangkan bagi wanita dibolehkan shalat ke masjid selama tidak mengundang
fitnah. Betapa banyak masjid berdiri sejak dari ujung desa sampai ke pusat kota,
tapi sedikit sekali yang mengerjakan shalat, padahal masjid fungsinya sangat
urgen untuk kepentingan ummat, Allah berfirman dalam surat At Taubah 9;18
"Hanya yang memakmurkan
masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk"
2.Kitab suci [Al Qur'an] ganjil bila didapati di
tengah kaum yang tidak suka membacanya.
Al Qur'an diturunkan Allah sebagai
petunjuk bagi manusia agar hidup selamat di dunia dan di akherat, sebuah
kewajiban bagi kita untuk membacanya dalam waktu dan kesempatan yang tidak
dibatasi. Rasulullah menyatakan bahwa; Orang beriman yang suka membaca Al
Qur’an ibarat buah “Turjah” atau limau, yang rasanya lezat dan bau aromanya
harum, sedangkan orang beriman yang tidak mau membaca Al Qur’an ibarat buah
tamar yaitu kurma, buahnya lezat tapi tidak berbau, Rasulullah bersabda,”Barangsiapa
membaca satu huruf dari Al Kitab baginya
satu amal kebaikan, padahal setiap kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali
lipat”.
Memang sangat aneh dan ganjil bila Al
Qur'an tidak dibaca di lingkungan orang yang tidak suka membacanya padahal
mereka adalah muslim, untuk membaca saja sudah enggan apalagi mengkaji isinya
dan mengamalkannya juga suatu hal mustahil.
Ulama
besar bernama Ibnu Taimiyah
menyatakan,”Siapa yang tidak membaca Al
Qur’an berarti dia telah
mencampakkannya, siapa yang membaca Al Qur’an tapi tidak
mempelajari isinya berarti dia telah
mencampakkan Al Qur’an, siapa yang telah
membaca Al Qur’an, mengkaji isinya tapi
enggan mengamalkannya berarti telah mencampakkan Al Qur’an”. Allah berfirman dalam surat Al Muzammil .73;4
"dan Bacalah Al Quran
itu dengan perlahan-lahan"
3.Al Qur'an asing di tengah-tengah orang yang
fasiq
Tidaklah
cukup Al Qur’an hanya diimani dan dibaca saja, karena ilmu yang terkandung di
dalamnya Maha Luas sekali sehingga perlu menguak ilmu tesebut melalui telaah,
diskusi dan mempelajari isinya, Allah
menjelaskan dalam surat Shad 38;29
“Ini adalah sebuah Kitab yang kami
turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya
dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran” .
Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Allah berfirman dalam surat Al Anfal 8;20
" Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya,
dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar
(perintah-perintah-Nya)"
,
Tapi
bagi orang fasiq Al Qur'an itu sangat asing sekali sebab mereka mungkin
membacanya tapi enggan untuk
mengamalkanya. Fasiq artinya orang yang mengakui kebenaran Al Qur'an dengan
segala keistimewaannya dan dia juga mengimaninya tapi tidak mau mengamalkannya, sehingga
percuma Al Qur'an itu dihadapan mereka.
4.wanita yang baik-baik ganjil bila berada di
tangan laki-laki yang zhalim yang berakhlak jelek.
Suatu kebahagiaan bagi seorang ayah
khususnya kalau dia berhasil mendidik anak gadisnya menjadi wanita shalehah,
pribadinya baik, akhlaknya terpelihara, ibadahnyapun tidak dapat diragukan ditambah lagi dengan
prestasi sekolahnya tidak dapat diragukan sehingga menambah cantik keberadaan
anak gadisnya, sang ayah merasa prihatin bila sang anak gadis hidup dengan
suami, lelaki yang zhalim dan berakhlak jelek, ini musibah besar yang tidak
dapat dimaafkan, pernikahan itu terjadi
bisa jadi karena hal-hal yang tidak diinginkan, Rasulullah menyatakan dalam
hadistnya bahwa bila ada seorang lelaki baik melamar anak gadismu walaupun dia
miskin, maka terimalah lamarannya, bila tidak maka fitnah akan diterima oleh
anak gadis dikemudian hari, sedangkan Allah berfirman dalam surat An Nur 24;26
"Wanita-wanita yang keji
adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula).........'
Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
5.Lelaki yang baik ganjil jika berada di
lingkungan wanita yang bejat.
Lelaki yang baik hasil pembinaan dan
pendidikan keluarga adalah kebanggaan ayah dan ibunya, tentu keluarga
menghendaki agar anak bujangnya kelak mendapat isteri yang shalehah, ganji
rasanya bila lelaki yang meranjak dewasa ini berada di lingkungan wanita yang
bejat, Allah berfirman dalam surat
An Nur 24;26
"........dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula)...."
6.Orang alim ganjil bila berada di lingkungan satu
kaum yang tidak suka mendengarkan nasehatnya.
Tugas
orang alim adalah menyampaikan ajaran agama kepada masyarakatnya selain diapun
telah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaannya sangat aneh bila
da'wah yang disampaikannya tidak diterima oleh lingkungannya, hal ini terjadi
mungkin saja karena kefasikan dan kebodohan kaum itu atau memang mereka telah
kufur terhadap nilai-nilai islam. Bila mereka diajak untuk masuk ke agama Islam
maka mereka akan membantah dan bertahan dalam kekafirannya;
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Quran
yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami Hanya beriman kepada
apa yang diturunkan kepada kami". dan mereka kafir kepada Al Quran yang
diturunkan sesudahnya, sedang Al Quran itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka.
Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu
orang-orang yang beriman?[Al
Baqarah 2;91]
Hadirin, sidang jum’at yang dirahmati Allah
Di
dunia ini memang sulit mencari hal yang ideal, walaupun ada maka itu merupakan
rahmat dan berkah dari Allah. Kita bersyukur bila masjid penuh dimasuki oleh
ummat islam untuk menunaikan shalat, kita bangga sekali bila Al Qur'an dibaca
oleh ummatnya selain juga dikaji dan diamalkan, suatu berkah Allah bila wanita
dan pria baik-baik yang shaleh dan shalehah bertemu dalam sebuah rumah tangga
yang sakinah, mawaddah dan rahmat. Da'wah dikatakan berhasil bila ummat mau
mendengar dan mengamalkan nasehat-nasehat alim ulamanya.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ