Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Baitul Taqwa
Komplek Kantor Bea Cukai Batam
Kecamatan Batu Ampar
Kota Batam Kepuluan Riau
4 Sya’ban 1439.H / 20 April 2018.M
PENYEBAB MANUSIA
SOMBONG
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ
عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدّيْن
فَيَا أَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا
قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ،
وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ
اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Hadirin
Sidang Jum’at Yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Kembali kita
menyampaikan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya
kepada kita sehingga dengan rahmat itu kita masih dapat menikmati kehidupan ini
dengan baik, shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu
Alaihi Wasallam, sebagai nabi dan Rasul yang diamanatkan untuk membimbing ummat
manusia agar selamat hidupnya di dunia hingga
akherat.
Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah
Swt dengan sebenar-benarnya taqwa melalui pembuktikan amal shaleh sehari-hari
yang dipraktekkan secara umum ataupun ritual karena memang kewajiban manusia di
dunia ini hanya semata-mata untuk mengabdi kepada-Nya.
Hadirin Sidang
Jum’at Yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Kesombongan tidaklah berdiri sendiri, dia terkait dengan kelebihan yang
dimiliki seseorang, diantaranya;
1.Ilmu Pengetahuan
Orang
yang punya ilmu pengetahuan apalagi ilmu itu dia peroleh dari sebuah perjuangan
yang panjang, penuh dengan usaha dan upaya untuk meraihnya kemudian
keberhasilan diraih sehingga gelar keilmuan diraihnya, maka orang itu cendrung
sombong sebab dia mampu melawan kerasnya kehidupan dengan kegigihan dan
motivasi pribadinya.
Orang yang berilmu punya
peluang untuk sombong apalagi di
sekelilingnya banyak orang yang tidak berilmu sehingga menganggap orang
lain bodoh yang akhirnya merendahkan derajat orang. Otomatis menganggap diri
lebih mulia, lebih tinggi dan terpandang.
Nabi Musa pernah ditanya oleh muridnya tentang orang
yang paling pintar saat itu, maka dia menjawab bahwa dialah orang yang paling
pintar. Tidak begitu lama Allah menegur Musa bahwa masih ada hamba Allah yang
lebih pintar daripadanya. Musa bermaksud mencari orang tersebut dengan muridnya
yang bernama Yusa' bin Nun.
"Dan (Ingatlah) ketika Musa Berkata
kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke
pertemuan dua buah lautan; atau Aku akan berjalan sampai
bertahun-tahun".[Al Kahfi 18;60]
2.Amal Ibadah
Iblis sebelumnya adalah seorang
abid, orang yang banyak beribadah, bahkan digambarkan dalam hadits bahwa tidak
ada satu tempatpun di dunia ini semuanya sudah pernah dipakai oleh iblis untuk
sujud dan beribadah kepada Allah, itulah
makanya dia tidak mau menerima kehadiran nabi Adam karena dia sudah banyak amal
ibadah yang dia kumpulkan sedangkan Adam baru saja hadir, belum ada prestasi yang
perlu dibanggakan. Itulah makanya iblis dan pasukannya syaitan berusaha untuk
menyesatkan manusia sampai kapanpun, kerjanya menyuruh manusia berbuat keji
dengan segala daya dan upaya;
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah
syaitan. barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya
syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.
sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian,
niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan
mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui’[An Nur 24;21]
3.Ketampanan dan kecantikan
Karena
kecantikan dan ketampanan membuat orang sombong sehingga melanggar segala
aturan Allah karena dia beranggapan dengan kecantikan dan ketampanannya itu dia
bisa berbuat apa saja dan apa maunya akan tercapai, dengan modal paras itulah
mereka mencari dan mereguk kesenangan dunia tanpa memperhatikan dibolehkan atau
dilarang agama, bahkan cendrung timbul kesombongannya dikala berhadapan dengan
orang-orang yang memiliki paras yang tidak menarik, itulah makanya motivasi
menikah menurut islam lebih diutamankan masalah agamanya, walaupun dimotivasi
oleh harta, nasab dan rupa tidaklah dilarang.
Banyak motive perkawinan yang
menyimpang dari jalur yang sebenarnya; karena ingin menguras hartanya sehingga
setelah melarat tinggal dibuang saja, karena terpaksa dengan kehendak orangtua
dan lain-lainnya, sehingga akan sulit terpelihara ketentraman dalam rumah
tangga. Sering kita temukan rumah tangga setiap hari tidak pernah aman dan
tentram, keributan selalu terjadi, perang mulut sampai alat rumah tangga
melayang yang diakhiri dengan perceraian, Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa yang mengawini perempuan
karena kekayaannya saja atau kecantikannya saja, maka Allah akan memberikan
kehinaan perempuan itu kepadanya” [Al Hadits].
4.Keturunan dan silsilah
Orang
akan sombong karena keturunan raja, raden, sultan dan bangsawan, hal itu
menimbulkan sikap hidup yang merasa lebih tinggi dan lebih berharga dari orang
lain sehingga tidak mau diatur oleh aturan yang diberi Allah. Itulah makanya
Abu Thalib, Abu Jahal dan tokoh-tokoh Quraisy lainnya tidak mau masuk islam,
bukan karena ajaran islam tidak baik dan benar menurut mereka tapi karena
kesombongan mereka, watak ini pula yang menjadikan Fir’aun, Haman, Qarun dan
Bal”am jauh dari ajaran tauhid yang dibawa Nabi Musa;
“Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku,
bukankah kerajaan Mesir Ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai Ini
mengalir di bawahku; Maka apakah kamu tidak melihat(nya)? Bukankah Aku lebih
baik dari orang yang hina Ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan
(perkataannya)?”[Az Zukhruf 43;51-52]
5.Harta kekayaan
Dalam kehidupan sehari-hari, masalah harta kekayaan
sering benar jadi alat untuk menyombongkan diri walaupun dahulu orang tersebut
hidupnyapun kekurangan tapi setelah kaya dia bisa melupakan kesusahannya dengan
menikmati segala kekayaan dengan kesombongan,
Ujud kesombongan melalui harta nampak dalam hidup glamour, membeli hal
yang belum prioritas sampailah tanpa diduga akhirnya orang-orang yang sombong
dengan kekayaan itu melupakan Allah sehingga datang teguran dan azab Allah
kepada mereka.
Begitu banyak sejarah yang
terbentang di belakang kita yang dapat diambil sebagai pelajaranj, tadinya
mereka jaya dibawah berkah Allah akhirnya hancur berantakan karena laknat
Allah. Itu semua karena kekafiran dan keingkaran manusia sebagaimana halnya
kaum ’Ad, Tsamud, Bani Israil serta hancurnya negeri Saba’, pada masa jayanya
negeri ini dengan bendungan Maghribnya diperintah oleh seorang Ratu bernama
Bulqis yang akhirnya dapat ditaklukkan dan diislamkan oleh Nabi Sulaiman.
Karena tentram dan damainya negeri ini dengan kemakmuran kehidupan penduduknya
sehingga terukir dengan indahnya dalam Al Qur’an sebagai sebutan ”Baldatun Thayibatun Warabbun Ghafur”
yaitu Negeri Yang Baik Dibawah Ampunan
Allah, sampai pada Dinasti Mahrib yang dilanjutkan oleh raja-raja yang
tidak cakap dalam memerintah, menyebabkan runtuhnya negeri Saba ’ pada tingkat
yang paling rendah.
Ketika
terjadi hujan yang lebat dengan terus menerus, bendungan tersebut tidak mampu
lagi menampung air yang semakin membanjir maka akhirnya bendungan Maghrib tersebut
jebol dan hancur dengan menelan korban yang tidak sedikit dan negeri Saba’
hancur berantakan sebagai balasan atas kekufuran mereka, dalam surat As Saba’
Allah menerangkan;
”tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang
besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi
(pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.
Demikianlah Kami memberi Balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. dan
Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada
orang-orang yang sangat kafir. [As Saba’ 34;16-17].
6.Jabatan dan wewenang
Ada pendapat yang
mengatakan,"Biar Tekor asal Kesohor" artinya untuk meraih kepopuleran
dan jabatan tidak masalah kalau harta habis untuk itu, jabatan dan
wewenang yang tidak diiringi dengan iman
yang kuat cendrung berlaku sombong, ujud kesombongannya nampak pada
menyelewengkan jabatan, meremehkan orang lain, menekan bawahan dan menjilat
atasan.
Sebuah ungkapan mengatakan,
dikala seseorang punya jabatan yang paling rendah, dia hanya mampu berkata, ”Apa makan kita sekarang?”, sudah bisa
memilih lauk pauk dan pangan untuk setiap makan, statusnya mulai diperhitungkan
orang dengan posisi dan fasilitas yang dimiliki, diapun bertanya lain, ”Makan dimana kita sekarang ?”, tidak
puas hanya menikmati masakan isteri tersayang, tapi rumah makan dan restoran
silih berganti jadi langganannya, dia sudah bisa memilih rumah makan model apa
yang harus dikunjungi untuk pejabat seperti dia.
Bukan itu saja, saat posisi itu
betul-betul kuat, titelnya membuat orang takut, jabatannya membuat orang salud,
diapun bertindah sewenang-wenang dengan
mengatakan, ”Makan siapa kita sekarang?”, tidak masalah walaupun rakyat kecil
yang didera oleh kesusahan dan kepedihan hidup jadi sasaran tembaknya. Itulah
gambarannya arogansi kekuasaan yang tidak dikendalikan oleh iman, bangsa
sendiri dimakan, bila perlu anak kemenakan sendiri ditelan demi kekuasaan.
7.Kekuatan dan ketangkasan
Kemampuan manusia dan ketangkasannya tidaklah sama sehingga
kekuatan dan ketangkasan bisa menjadikan seseorang sombong, bila ketangkasan
digunakan untuk membela kebenaran dan menegakkan agama Allah maka hal itu
dibenarkan tapi cendrung ketangkasan digunakan untuk berbuat diluar aturan
islam.
Rasulullah
senang dengan ummatnya yang punya kekuatan dan ketangkasan, itulah makanya
pendidikan sejak awal disampaikan beliau agar diajarkan kepada anak dengan
pandai memanah, berenang dan berkuda. Seharusnya kekuatan dan ketangkasan yang
kita miliki tidak dibanggakan dengan kesombongan yang iseng tapi kesombongan
untuk menghadapi orang-orang kafir, fasiq dan zhalim melalui jihad fi
sabilillah.
Doktor Abdullah Azzam seorang motor jihad di Afghanistan yang syahid bersama dua orang anak
lelakinya, pernah menyatakan kepada keluarga muslim,”Jadikanlah keluargamu
seperti sarang harimau sehingga ditakuti oleh musuh-musuhmu, jangan kau jadikan
sebagai sarang domba niscaya dia akan diterkam srigala”, artinya rumah tangga
muslim sejak awal sudah mempersiapkan kandidat mujahid dalam keluarganya yang
siap dikirim ke medan jihad kapan dibutuhkan. Allahpun sejak risalah ini
diturunkan telah menyampaikan agar ummat ini siap siaga menghadapi segala kemungkinan yang
merongrong kewibawaan islam;
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan
apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang
(yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan
orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”[Al
Anfal 8;60]
8.Banyak pengikut, penolong dan kerabat
Banyak
pengikut, penolong dan kerabat bisa
menjadikan orang sombong sehingga merendahkan orang lain, karena mereka merasa
aman dari segala gangguan orang lain, dia punya prajurit yang bisa mengerjakan
pekerjaan apa saja semua bisa dikerahkan, dengan banyak kerabat dia tidak
merasa canggung untuk pergi kemanapun sebab sudah ada orang yang siap menolong
dan mendukungnya.
Namun
jumlah yang banyak apalagi dengan kesombongan dapat dikalahkan oleh jumlah yang
sedikit, sebagai mana perang Uhud, setelah menang dalam perang Badr ada rasa
bangga di hati ummat islam sehingga perang Uhud agak diabaikan, waktu Rasul
memberi nasehat agar pasukan pemanah yang ada di atas bukit jangan meninggalkan
lokasi sebelum perang usai, perang masih berkecamuk dengan dahsyatnya sudah
nampak tanda-tanda kemenangan itu, musuh banyak yang tewas dan ghanimah sudah
berjatuhan di bawah bukit, keyakinan yang bercampur baur dengan kesombongan
akhirnya mereka meninggalkan bukit, saat itulah Khalid bin Walid dari balik
bukit dengan kekuatan pasukannya menghantam pertahanan ummat islam sehingga
perang itu berakhir dengan kekalahan ummat islam, perang Tabuk juga demikian, ummat islam
yang ketika itu jumlah mereka sudah banyak dengan perlengkapan senjata
yang cukup memadai, karena kesombongan mereka
yakin akan menang tapi akhirnya kucar kacir dihantam pasukan kafir.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ
وَلَكُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar