Minggu, 04 November 2018

241. Penyebab Sombong







Khutbah Jum’at
Drs. St. Mukhlis Denros
Di Masjid Baitul Taqwa
Komplek Kantor Bea Cukai Batam
Kecamatan Batu Ampar
Kota Batam Kepuluan Riau
4 Sya’ban 1439.H / 20 April 2018.M


PENYEBAB  MANUSIA SOMBONG

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
 اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْم
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،

أَمّا بَعْدُ فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Hadirin Sidang Jum’at Yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Kembali kita menyampaikan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala  yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita sehingga dengan rahmat itu kita masih dapat menikmati kehidupan ini dengan baik, shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, sebagai nabi dan Rasul yang diamanatkan untuk membimbing ummat manusia agar selamat hidupnya di dunia  hingga akherat.

            Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Swt dengan sebenar-benarnya taqwa melalui pembuktikan amal shaleh sehari-hari yang dipraktekkan secara umum ataupun ritual karena memang kewajiban manusia di dunia ini hanya semata-mata untuk mengabdi kepada-Nya.

Hadirin Sidang Jum’at Yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Kesombongan tidaklah berdiri  sendiri, dia terkait dengan kelebihan yang dimiliki seseorang, diantaranya;
1.Ilmu Pengetahuan
            Orang yang punya ilmu pengetahuan apalagi ilmu itu dia peroleh dari sebuah perjuangan yang panjang, penuh dengan usaha dan upaya untuk meraihnya kemudian keberhasilan diraih sehingga gelar keilmuan diraihnya, maka orang itu cendrung sombong sebab dia mampu melawan kerasnya kehidupan dengan kegigihan dan motivasi pribadinya.
Orang yang berilmu punya peluang untuk sombong apalagi di  sekelilingnya banyak orang yang tidak berilmu sehingga menganggap orang lain bodoh yang akhirnya merendahkan derajat orang. Otomatis menganggap diri lebih mulia, lebih tinggi dan terpandang.
Nabi Musa pernah ditanya oleh muridnya tentang orang yang paling pintar saat itu, maka dia menjawab bahwa dialah orang yang paling pintar. Tidak begitu lama Allah menegur Musa bahwa masih ada hamba Allah yang lebih pintar daripadanya. Musa bermaksud mencari orang tersebut dengan muridnya yang bernama Yusa' bin Nun.
             "Dan (Ingatlah) ketika Musa Berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau Aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".[Al Kahfi 18;60]
2.Amal Ibadah
Iblis sebelumnya adalah seorang abid, orang yang banyak beribadah, bahkan digambarkan dalam hadits bahwa tidak ada satu tempatpun di dunia ini semuanya sudah pernah dipakai oleh iblis untuk sujud dan beribadah kepada Allah,  itulah makanya dia tidak mau menerima kehadiran nabi Adam karena dia sudah banyak amal ibadah yang dia kumpulkan sedangkan Adam baru saja hadir, belum ada prestasi yang perlu dibanggakan. Itulah makanya iblis dan pasukannya syaitan berusaha untuk menyesatkan manusia sampai kapanpun, kerjanya menyuruh manusia berbuat keji dengan segala daya dan upaya;
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui’[An Nur 24;21]
3.Ketampanan dan kecantikan
            Karena kecantikan dan ketampanan membuat orang sombong sehingga melanggar segala aturan Allah karena dia beranggapan dengan kecantikan dan ketampanannya itu dia bisa berbuat apa saja dan apa maunya akan tercapai, dengan modal paras itulah mereka mencari dan mereguk kesenangan dunia tanpa memperhatikan dibolehkan atau dilarang agama, bahkan cendrung timbul kesombongannya dikala berhadapan dengan orang-orang yang memiliki paras yang tidak menarik, itulah makanya motivasi menikah menurut islam lebih diutamankan masalah agamanya, walaupun dimotivasi oleh harta, nasab dan rupa tidaklah dilarang.
Banyak motive perkawinan yang menyimpang dari jalur yang sebenarnya; karena ingin menguras hartanya sehingga setelah melarat tinggal dibuang saja, karena terpaksa dengan kehendak orangtua dan lain-lainnya, sehingga akan sulit terpelihara ketentraman dalam rumah tangga. Sering kita temukan rumah tangga setiap hari tidak pernah aman dan tentram, keributan selalu terjadi, perang mulut sampai alat rumah tangga melayang yang diakhiri dengan perceraian, Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa yang mengawini perempuan karena kekayaannya saja atau kecantikannya saja, maka Allah akan memberikan kehinaan perempuan itu kepadanya” [Al Hadits].
4.Keturunan dan silsilah
            Orang akan sombong karena keturunan raja, raden, sultan dan bangsawan, hal itu menimbulkan sikap hidup yang merasa lebih tinggi dan lebih berharga dari orang lain sehingga tidak mau diatur oleh aturan yang diberi Allah. Itulah makanya Abu Thalib, Abu Jahal dan tokoh-tokoh Quraisy lainnya tidak mau masuk islam, bukan karena ajaran islam tidak baik dan benar menurut mereka tapi karena kesombongan mereka, watak ini pula yang menjadikan Fir’aun, Haman, Qarun dan Bal”am jauh dari ajaran tauhid yang dibawa Nabi Musa;
“Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir Ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai Ini mengalir di bawahku; Maka apakah kamu tidak melihat(nya)? Bukankah Aku lebih baik dari orang yang hina Ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?”[Az Zukhruf 43;51-52]
5.Harta kekayaan
            Dalam kehidupan sehari-hari, masalah harta kekayaan sering benar jadi alat untuk menyombongkan diri walaupun dahulu orang tersebut hidupnyapun kekurangan tapi setelah kaya dia bisa melupakan kesusahannya dengan menikmati segala kekayaan dengan kesombongan,  Ujud kesombongan melalui harta nampak dalam hidup glamour, membeli hal yang belum prioritas sampailah tanpa diduga akhirnya orang-orang yang sombong dengan kekayaan itu melupakan Allah sehingga datang teguran dan azab Allah kepada mereka.
Begitu banyak sejarah yang terbentang di belakang kita yang dapat diambil sebagai pelajaranj, tadinya mereka jaya dibawah berkah Allah akhirnya hancur berantakan karena laknat Allah. Itu semua karena kekafiran dan keingkaran manusia sebagaimana halnya kaum ’Ad, Tsamud, Bani Israil serta hancurnya negeri Saba’, pada masa jayanya negeri ini dengan bendungan Maghribnya diperintah oleh seorang Ratu bernama Bulqis yang akhirnya dapat ditaklukkan dan diislamkan oleh Nabi Sulaiman. Karena tentram dan damainya negeri ini dengan kemakmuran kehidupan penduduknya sehingga terukir dengan indahnya dalam Al Qur’an sebagai sebutan ”Baldatun Thayibatun Warabbun Ghafur” yaitu Negeri Yang Baik Dibawah Ampunan Allah, sampai pada Dinasti Mahrib yang dilanjutkan oleh raja-raja yang tidak cakap dalam memerintah, menyebabkan runtuhnya negeri Saba ’ pada tingkat yang paling rendah.
            Ketika terjadi hujan yang lebat dengan terus menerus, bendungan tersebut tidak mampu lagi menampung air yang semakin membanjir maka akhirnya bendungan Maghrib tersebut jebol dan hancur dengan menelan korban yang tidak sedikit dan negeri Saba’ hancur berantakan sebagai balasan atas kekufuran mereka, dalam surat As Saba’ Allah menerangkan;
”tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. [As Saba’ 34;16-17].
6.Jabatan dan wewenang
Ada pendapat yang mengatakan,"Biar Tekor asal Kesohor" artinya untuk meraih kepopuleran dan jabatan tidak masalah kalau harta habis untuk itu, jabatan dan wewenang  yang tidak diiringi dengan iman yang kuat cendrung berlaku sombong, ujud kesombongannya nampak pada menyelewengkan jabatan, meremehkan orang lain, menekan bawahan dan menjilat atasan.
Sebuah ungkapan mengatakan, dikala seseorang punya jabatan yang paling rendah, dia hanya mampu berkata, ”Apa makan kita sekarang?”, sudah bisa memilih lauk pauk dan pangan untuk setiap makan, statusnya mulai diperhitungkan orang dengan posisi dan fasilitas yang dimiliki, diapun bertanya lain, ”Makan dimana kita sekarang ?”, tidak puas hanya menikmati masakan isteri tersayang, tapi rumah makan dan restoran silih berganti jadi langganannya, dia sudah bisa memilih rumah makan model apa yang harus dikunjungi untuk pejabat seperti dia.
Bukan itu saja, saat posisi itu betul-betul kuat, titelnya membuat orang takut, jabatannya membuat orang salud, diapun bertindah sewenang-wenang  dengan mengatakan, ”Makan siapa kita sekarang?”, tidak masalah walaupun rakyat kecil yang didera oleh kesusahan dan kepedihan hidup jadi sasaran tembaknya. Itulah gambarannya arogansi kekuasaan yang tidak dikendalikan oleh iman, bangsa sendiri dimakan, bila perlu anak kemenakan sendiri ditelan demi kekuasaan.

7.Kekuatan dan ketangkasan
            Kemampuan manusia dan ketangkasannya tidaklah sama sehingga kekuatan dan ketangkasan bisa menjadikan seseorang sombong, bila ketangkasan digunakan untuk membela kebenaran dan menegakkan agama Allah maka hal itu dibenarkan tapi cendrung ketangkasan digunakan untuk berbuat diluar aturan islam.
            Rasulullah senang dengan ummatnya yang punya kekuatan dan ketangkasan, itulah makanya pendidikan sejak awal disampaikan beliau agar diajarkan kepada anak dengan pandai memanah, berenang dan berkuda. Seharusnya kekuatan dan ketangkasan yang kita miliki tidak dibanggakan dengan kesombongan yang iseng tapi kesombongan untuk menghadapi orang-orang kafir, fasiq dan zhalim melalui jihad fi sabilillah.
Doktor Abdullah Azzam seorang motor jihad di Afghanistan yang syahid bersama dua orang anak lelakinya, pernah menyatakan kepada keluarga muslim,”Jadikanlah keluargamu seperti sarang harimau sehingga ditakuti oleh musuh-musuhmu, jangan kau jadikan sebagai sarang domba niscaya dia akan diterkam srigala”, artinya rumah tangga muslim sejak awal sudah mempersiapkan kandidat mujahid dalam keluarganya yang siap dikirim ke medan jihad kapan dibutuhkan. Allahpun sejak risalah ini diturunkan telah menyampaikan agar ummat ini siap  siaga menghadapi segala kemungkinan yang merongrong kewibawaan islam;
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”[Al Anfal 8;60]
8.Banyak pengikut, penolong dan kerabat
            Banyak pengikut, penolong dan kerabat  bisa menjadikan orang sombong sehingga merendahkan orang lain, karena mereka merasa aman dari segala gangguan orang lain, dia punya prajurit yang bisa mengerjakan pekerjaan apa saja semua bisa dikerahkan, dengan banyak kerabat dia tidak merasa canggung untuk pergi kemanapun sebab sudah ada orang yang siap menolong dan mendukungnya.
            Namun jumlah yang banyak apalagi dengan kesombongan dapat dikalahkan oleh jumlah yang sedikit, sebagai mana perang Uhud, setelah menang dalam perang Badr ada rasa bangga di hati ummat islam sehingga perang Uhud agak diabaikan, waktu Rasul memberi nasehat agar pasukan pemanah yang ada di atas bukit jangan meninggalkan lokasi sebelum perang usai, perang masih berkecamuk dengan dahsyatnya sudah nampak tanda-tanda kemenangan itu, musuh banyak yang tewas dan ghanimah sudah berjatuhan di bawah bukit, keyakinan yang bercampur baur dengan kesombongan akhirnya mereka meninggalkan bukit, saat itulah Khalid bin Walid dari balik bukit dengan kekuatan pasukannya menghantam pertahanan ummat islam sehingga perang itu berakhir dengan kekalahan ummat islam,    perang Tabuk juga demikian, ummat islam yang ketika itu jumlah mereka sudah banyak dengan perlengkapan senjata yang  cukup memadai, karena kesombongan mereka yakin akan menang tapi akhirnya kucar kacir dihantam pasukan kafir.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُ



Tidak ada komentar:

Posting Komentar